Sabtu, 07 Januari 2012

Kota Tua, Jakarta.


Kota Tua
Menarik, Sayang Semrawut dan Kumuh...

Eko Hendrawan Sofyan | Sabtu, 7 Januari 2012 | 06:09 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com -- Kota tua juga menjadi salah satu obyek wisata andalan di Jakarta. Hampir setiap hari, kawasan Kota Tua di Jakarta Barat dan Jakarta Utara ramai dikunjungi orang. Kompleks paling terkenal adalah Taman Fatahillah dengan Museum Sejarah Jakarta, Museum Wayang, dan Museum Seni Rupa dan Keramik.

Salah satu kegiatan paling digemari pengunjung adalah berkeliling dengan sepeda tua mengitari pelataran Taman Fatahillah. Kegiatan favorit lainnya adalah fotografi. Penggemar fotografi berburu keindahan bangunan tua dari berbagai angle. Foto prapernikahan juga banyak dilakukan dengan latar belakang bangunan di Kota Tua.

Kendati ramai dikunjungi, kawasan Kota Tua belum maksimal dimanfaatkan sebagai tempat wisata unggulan di Ibu Kota. Kesan kumuh, semrawut, dan kurang terawat masih melekat pada kawasan tersebut.

”Tempatnya menarik, sayangnya semrawut dan kumuh. Banyak sampah di pelataran membuat pengunjung tidak nyaman,” kata Helen, warga Tangerang Selatan, yang tengah asyik memotret bangunan tua.

Setidaknya, 13 dari 59 bangunan tua di Kota Tua rusak parah dan telantar. Atap bangunan hilang sehingga air hujan masuk ke dalam bangunan. Dinding mengelupas dan berkerak.

Air hujan akan cepat membuat struktur penopang bangunan lapuk dan keropos. Kondisi ini bisa mengakibatkan gedung itu rawan roboh mengingat usianya sudah ratusan tahun. Salah satu gedungnya pun pernah roboh pada tahun lalu, yaitu bekas gedung West Java NV yang dibangun tahun 1912.

Kondisi-kondisi itu bukannya tidak disadari para pemangku kepentingan di Jakarta. Revitalisasi kawasan Kota Tua telah dicanangkan beberapa waktu lalu.

Berdasarkan Rencana Tata Ruang Wilayah 2011-2030, kawasan Kota Tua dan sekitarnya di Jakarta Barat akan dikembangkan sebagai kawasan perdagangan dan pusat wisata budaya. Untuk itu, kawasan tersebut akan ditata dengan penyediaan fasilitas parkir, pejalan kaki, dan taman supaya nyaman.

Selain rencana pemagaran, keberadaan pedagang kaki lima dan penyewaan sepeda onthel juga direncanakan akan dipindahkan ke lokasi di luar kompleks Taman Fatahillah. Kendaraan bermotor milik umum pun rencananya akan dialihkan untuk parkir di luar kompleks.

PT Jababeka juga menggandeng Kota Lauenburg di Jerman dan Kecamatan Tambora di Jakarta Barat untuk membenahi sebagian kawasan Kota Tua.

Upaya mengajak salah satu kota di Jerman itu akan membuat Kota Tua semakin cantik sebagai kawasan wisata dan investasi.
(FRO)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar