Jumat, 30 September 2011

Pengguna ATM? Cekidot gan



Sebelumnya, ane mohon maap yak kalo-kalo aja ane salah kamar ngepos di mari.
Bingung ane mau ngepos dimana.

Sekedar sharing.
Ini hasil penelitian waktu ane ambil kuliah psikologi lingkungan semester kemaren gan. hehehe..

Hal Kecil yang Berdampak Besar

Apapun profesi kita, baik sebagai Mahasiswa, Dosen, Guru, Karyawan, maupun Direktur, pasti tidak akan pernah lepas dari ATM. Penggunaan ATM pasti sudah menjadi agenda rutin bulanan, bahkan mingguan. Terkadang penggunaan ATM kita anggap sebuah hal yang kecil dan tidak akan memberi pengaruh apa-apa terhadap lingkungan kita. Namun, sadarkah kita bahwa hal yang kita anggap kecil itu ternyata memberikan dampak yang begitu besar kepada lingkungan kita?

Seorang manager sebuah Bank terkemuka yang mengurus seluruh unit ATM-nya yang tersebar luas di Indonesia mengatakan, “Kami memiliki sekitar 5000 unit ATM yang tersebar di seluruh Indonesia, dan dalam setahun kami membutuhkan 72.000 roll struk/resi ATM dengan panjang masing-masing mencapai 4.000 meter.” Jika dikalkulasikan, maka dalam sehari, Bank tersebut telah membuang kertas seluas hampir separuh lapangan sepak bola hanya untuk struk/resi ATM. Lantas bagaimana jika digabungkan dengan kertas yang dibuang oleh Bank-Bank lainnya? Bayangkan, berapa banyak kertas yang terbuang dalam jangka waktu satu tahun hanya untuk struk/resi ATM?

Perlu kita ketahui bahwa kertas yang biasa kita pakai sehari-hari dibuat dari hasil kompresi serat yang berasal dari pulp (bubur kayu). Selama tahun 2009, industri kertas menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, serta menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya diperkirakan antara 2% hingga 3,5% per-tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log dari lahan hutan seluas 1 – 2 juta hektar/tahun. Dapat dibayangkan, betapa besar dampaknya kepada lingkungan hanya dari industri kertas saja.

Seharusnya dampak tersebut dapat kita kurangi dengan hal-hal yang kecil seperti tidak mengambil struk/resi ATM kecuali sangat diperlukan, karena jika kita mengambil lalu membuangnya, berarti kita turut berpartisipasi dalam penggundulan hutan. Lantas, masihkah kita membuang struk/resi ATM jika memang tidak dibutuhkan?



"
Sumber : http://sonywirawan.co.nr/?p=260
"


semoga bermanfaat gan...
kali aja selaen dapet pahala, ada yang berkenan ngasi gitu..
hehehe..
asal jangan dilempar .
Ane belon daptar asuransi kesehatan, kalo benyut-benyut mahal biayanya.


Selasa, 27 September 2011

Freeport:Kontrak Kami Sudah Adil Untuk Indonesia, Jangan Diutak-atik lagi

Jakarta - Pihak PT Freeport Indonesia menolak renegosiasi kontrak yang akan dilakukan oleh pemerintah Indonesia. Perusahaan tambang dan emas ini merasa kontraknya sudah cukup adil bagi pemerintah Indonesia.

Hal ini diungkapkan oleh General Superintendent Corporate Communications PT Freeport Indonesia Ramdani Sirait kepada detikFinance, Selasa (27/9/2011).

"Kami yakin bahwa kontrak kami cukup adil bagi setiap pihak dan menghasilkan kontribusi cukup besar bagi pemerintah, jika dibanding dengan negara penghasil utama bahan tambang lainnya di dunia," tutur Ramdani.

Dia menegaskan, Freeport akan tetap menghormati dan mematuhi ketentuan dari kontrak karyanya.

"Kami telah menjalankan kegiatan operasi kami di Indonesia dengan berhasil selama lebih empat dasawarsa, dan berharap dapat terus meraih keberhasilan lebih lanjut untuk waktu yang lebih lama lagi," jelas Ramdani.

Menurutnya, sesuai kontrak karya yang tengah berlaku sejak Desember 1991, kontribusi Freeport kepada pemerintah Indonesia mencapai lebih dari US$ 12 miliar.

"Pemerintah secara konsisten menunjukkan itikadnya untuk menghormati semua kontrak yang ada," katanya.

Saat ini memang dalam kontrak karya Freeport, jumlah royalti yang diberikan kepada pemerintah Indonesia adalah 1%.

Sedangkan dalam aturan royalti pertambangan pada Peraturan Pemerintah (PP) No.45/2003 tentang Tarif Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang berlaku, royalti emas ditetapkan sebesar 3,75% dari harga jual kali tonase.

Dalam laporan keuangan Freeport 2010 yang dikutip detikFinance diperlihatkan jumlah cadangan emas Freeport mencapai sekitar 35,5 juta ounces dan terbesar adalah dari tambang di Papua yang mencapai 33,7 juta ounces.

Freeport di tambang Papua menguasai 90,64% saham. Tambang Grasberg di Papua merupakan tambang emas dan tembaga terbesar di dunia.

Dalam laporan keuangannya di 2010, Freeport menjual 1,2 miliar pounds tembaga dengan harga rata-rata US$ 3,69 per pound. Kemudian Freeport juga menjual 1,8 juta ounces emas dengan harga rata-rata di 2010 US$ 1.271 per ounce.

Di 2011, Freeport menargetkan penjualan 1 miliar pounds tembaga dan 1,3 juta ounces emas.

Sebelumnya, Menko Perekonomian Hatta Rajasa mengatakan pemerintah akan melakukan renegosiasi kontrak pertambangan kepada seluruh perusahaan tambang di Indonesia tak terkecuali Freeport.

Ada beberapa kewajiban yang akan ditekankan pemerintah dalam kontrak baru pertambangan yaitu mulai dari pembagian royalti, kewajiban memproses di dalam negeri, perpanjangan/perluasan kontrak, aturan divestasi saham, dan lain sebagainya.

Bahkan pemerintah juga mengarahkan soal kewajiban alokasi distribusi produk tambang ke dalam negeri atau domestic market obligation (DMO).

Jumat, 23 September 2011

Stadion Gelora Bung Karno (GBK Stadium)

Stadion Gelora Bung Karno (GBK Stadium)




Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) adalah sebuah stadion serbaguna di Jakarta, Indonesia yang merupakan bagian dari kompleks olahraga Gelanggang Olahraga Bung Karno.
Stadion ini umumnya digunakan sebagai arena pertandingan sepak bola tingkat internasional.
Stadion ini diberi nama Gelora Bung Karno untuk menghormati Soekarno, Presiden pertama Indonesia, yang juga merupakan tokoh yang mencetuskan gagasan pembangunan kompleks olahraga ini
LATAR BELAKANG
Selain sebagai tempat berolahraga, kawasan Gelora Bung Karno oleh berbagai kelompok masyarakat sering dimanfaatkan sebagai ajang temu. Selain itu pada awal tujuan dibangunnya stadion ini, Presiden Soekarno juga menginginkan kompleks olahraga yang dibangun untuk Asian Games IV 1962 ini juga hendaknya dijadikan sebagai paru-paru kota dan ruang terbuka tempat warga berkumpul.
Sebuah ciri khas stadion ini adalah atap yang disebut oleh Bung Karno sebagai "Temu Gelang", yaitu sebuah atap konstruksi baja besar yang membentuk cincin raksasa dan melindungi para penonton dari panas dan hujan.
Asal Usul Sejarah Stadion Gelora Bung Karno
Gelora Bung Karno dibangun berawal dari Presiden Soekarno dalam menyambut peluang dengan menawarkan Indonesia sebagai tuan rumah perhelatan pesta olahraga akbar di Asia, Asian Games ke-IV. Setelah disetujui, beliau langsung memerintahkan para bawahannya untuk segera merancang suatu kompleks pusat olahraga moderen dan terlengkap sekaligus sebagai taman public dan ruang terbuka hijau. Bagaimana kisahnya hingga Senayan yang dijadikan sebagai lokasi pembangunan? dan pembangunan ini mengorbankan 4 desa dengan lebih 60.000 penduduk yang harus hengkang dari kampung halamannya.
Dan pada saat itu kompleks gelora Bung Karno sangatlah luas. Hingga pada akhirnya keluasannya itu harus terbagi untuk pembangunan kantor-kantor pemerintahan dan swasta. Pada 21 Juli 1962, Stadion Utama berkapasitas 100 ribu penonton sempurna dibangun. Di awal Februari 1960, tepatnya pada tanggal 8 Februari Presiden pertama Ir Soekarno, (Bung Karno) menancapkan tiang pancangStadion Utama sebagai pencanangan pembangunan kompleks Asian Games IV, disaksikan wakil perdana menteri Uni Soviet, Anastas Mikoyan. Pembangunannya didanai dengan kredit lunak dari Uni Soviet sebesar 12,5 juta dollar AS yang kepastiannya diperoleh pada 23 Desember 1958. Ada hal yang istimewa tentang Stadion Utama ini. Ciri khas bangunan ini adalah ‘atap temu gelang’ berbentuk oval. Sumbu panjang bangunan (utara-selatan) sepanjang 354 meter, sumbu pendek (timur-barat) sepanjang 325 meter.
Stadion ini dikelilingi oleh jalan lingkar luar (athletic tracks) sepanjang 920 meter. Bagian dalam terdapat lapangan sepakbola berukuran 105 x 70 meter, berikut lintasan berbentuk elips, dengan sumbu panjang 176,1 meter dan sumbu pendek 124,2 meter. Dengan kapasitas sekitar 100.000 orang, stadion yang mulai dibangun pada pertengahan tahun 1958 dan penyelesaian fase pertama-nya pada kuartal ketiga 1962 ini merupakan salah satu yang terbesar di dunia.
Menjelang Piala Asia 2007, dilakukan renovasi pada stadion yang mengurangi kapasitas stadion menjadi 88.083 penonton
Dalam rangka de-Soekarnoisasi, pada masa Orde Baru, nama Stadion ini diubah menjadi Stadion Utama Senayan.
Setelah bergulirnya gelombang reformasi pada 1998, nama Stadion ini dikembalikan kepada namanya semula melalui Surat Keputusan Presiden No. 7/2001.
Yaitu Stadion Gelora Bung Karno. Pengelola stadion ini adalah Yayasan Gelora Bung Karno, yang hingga saat ini masih dipercaya sebagai operator kompleks Gelanggang Olahraga Bung Karno. Pada era Yayasan Gelanggang Olahraga Senayan ini, terjadi banyak penyimpangan sehingga kawasan Geloran Bung Karno yang semula luasnya 279,1 hektar ini telah menyusut hingga tinggal 136,84 hektar ( 49 % ) saja. Dari jumlah yang 51 % itu, 67,52 hektar atau sekitar 24,2 % dari luas semula digunakan untuk berbagai bangunan pemerintah seperti gedung MPR/DPR, Kantor Departemen Kehutanan, Kantor Departemen Pendidikan Nasional, Gedung TVRI, Graha Pemuda, Kantor Keluragan Gelora, SMU Negeri 24, Puskesmas, dan rumah makan. Sisanya, yang 26,7 % atau 74,4 hektar disewakan atau dijual untuk berbagai bangunan seperti misalnya kepada Hotel Hilton, kompleks perdagangan Ratu Plaza, Hotel Mulia, Hotel Atlet Century Park (dahulu Wisma Atlet Senayan), Taman Ria Remaja Senayan, Wisma Fairbanks, Plaza Senayan dan berbagai bangunan komersial lainnya.


This is Our Dream




sumber : Kaskus
UserID: 3217123
Join Date: Jul 2011
Location: Bandung ANTIK#02

Selasa, 20 September 2011

Disini Aku

malam ini

Beberapa orang menghampiri saya dan bercerita tentang keluh kesah mereka selama bekerja diperusahaan. kebetulan juga saya sedikit mengenal mereka dikeranekan satu lingkup kerja dengan naungan perusahaan yang berbeda. Terkadang keluh kesah meraka ini hinggap dalam fikiran saya dalam menjalani pekerjaan. Kesetiaan, loyalitas, dan bekerja keras apakah suatu penilaian yang selalu jadi bahan pertimbangan atau hanya sekadar hal yang mudah sekali berlalu. Management apakah akan selalu mempertimbangkan hal itu, ataukah kita sendiri yang harus seperti menjilat jajaran management agar tetap mendapatkan posisi aman. Bagaimana bentuk dari sikap profesionalisme?! apakah budaya diluar dari negara ini bisa menjalani profesionalisme secara nyata, tanpa ketimpangan dalam dalam segala hal. Terkadang saya iri melihat negara yang telah deluan maju ketimbang negara saya yang dianggap kapan pernah majunya. Terkadang kesal mendengarkan komen bangsa sendiri yang menyesali penjajahan oleh Belanda dan Japan, kata mereka penjajahan itu membuat rakyat ini bodoh, tamak, dan serakah. Tapi apakah itu kah yang harus kita semua simpulkan?

Dua negara yang menjajah kita adalah dua negara yang potensi daerah meraka kecil, tapi meraka bisa jadi besar seperti yang kita ketahui sekarang. Jauh jauh mereka datang kenegara kita pastilah mereka tau potensi negara ini. Mereka tau sumberdaya alam kita, meraka tau potensi sumber daya manusia Indonesia. Mereka mengajarkan kebodohan kepada kita, karena mereka tau kita manusia pintar-pintar, mereka mengajarkan kepada kita tentang kemalasan, karena mereka tau kita manusia pekerja keras, mereka ajarkan kita keserakahan, karena mereka tau betapa solidnya bangsa kita. Meraka pecahkan sifat-sifat baik kita, meraka leburkan kekompakan kita, mereka curangi sumber daya kita.

Sampai saat ini saya dan mungkin segelintiran orang menjadi resah dan bimbang menjalani suatu pekerjaan. Resah sikap seperti apa yang harus kita tunjukkan, apakah suatu pengorbanan yang telah mereka lakukan terdahulu dalam perusahaan harus mereka angkat agar management mengingatnya, apakah management sendiri yang bisa melihat history pekerjaan yang telah mereka kerjakan. Mungkin ini terjadi tidak pada semua orang/pekerja tetapi pasti ada diseluruh pelosok perusahaan dinegera ini. Pimpinan yang silih berganti membuat mental bawahan menjadi naik turun, kebijakan pimpinan membuat perdebatan para bawahannya. Semua para pekerja pastilah memiliki niat yang baik untuk memajukan perusahaan nya tetepi terkadang mereka pesimis akan niat mereka, apakah akan menjadi suatu perhatian oleh para pemimpinnya.

Kemajuan suatu perusahaan harus juga menopang kemajuan para pekerjanya, para pekerja harus bisa selalu menambah ilmu dan keterampilan dalam bidang masing-masing. Pekerja yang katanya juga aset perusahaan bererti harus dijaga agar ilmu dan keterampilan yang telah didapat mereka akan selalu terus dikembangkan. Banyak sarjana baru yang sibuk lompat melompat untuk mencari perusahaan yang lebih baik. Sebenarnya mereka sadar akan usaha yang mereka lakukan adalah demi mengejar suatu yang dianggap kenyamanan dalam suatu perusahaan tempat bekerja. Terlepas mengejar suatu materi akan tetapi di setiap benak hati kita pasti mengutamakan suatu kenyamanan.

Semua akan mengejar kebahagian masing-masing, tapi semua juga mengutamakan kebersamaan yang menjadikan semangat dalam pencapaian sesuatu. Kita terus belajar dari sesuatu yang kita hadapi, baik yang lalu telah terjalani, hari ini yang menjadi proses untuk esok hari.

selalu sabar, tetap semagat, MERDEKA TERUSS!!!

Kisah Sebatang Bambu

Assalamu’alaikum WR. WB.

Bapak/Ibu yang dirahmati Allah SWT, berikut ada sebuah artikel menarik, semoga dapat menginspirasi

Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang

bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya.

Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.

Dia berkata kepada batang bambu," Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk

menjadi pipa saluran air, yang sangat berguna untuk mengairi sawahku?"

Batang bambu menjawabnya, "Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,

Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa

saluran air itu."

Sang petani menjawab, "Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau

dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang

dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah

engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat

yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila

aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan

mengalirkan air untuk mengairi sawahku sehingga padi yang kutanam dapat

tumbuh dengan subur."

Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam....., kemudian dia berkata

kepada petani, "Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau

menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku,

bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah

ini, dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam

tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat

melalui semua proses itu, Tuan?"

Petani menjawab batang bambu itu, " Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui

semua itu, karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari

semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah."

Akhirnya batang bambu itu menyerah, "Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna

bagimu. Ini aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau

kehendaki."

Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu

hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa

saluran air yang mengairi sawahnya sehingga padi dapat tumbuh dengan subur

dan berbuah banyak.

Pernahkah kita berpikir bahwa dengan masalah yang datang silih berganti tak

habis-habisnya, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di

hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa, Allah

sedang membuat kita sempurna untuk di pakai menjadi penyalur berkat. Dia

sedang membuang kesombongan dan segala sifat kita yang tak berkenan

bagi-Nya. Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan

memberikan beban yang tak mampu kita pikul.

Sumber: arumjakarta.wordpress.com

Berikut juga saya kirimkan link Rumah Lentera periode September 2011

http://rumahzakat.org/download/magazine/RL_september2011.pdf

Semoga Bermanfaat


Wassalamu’alaikum WR. WB.

Senin, 19 September 2011

Hidup ini Indah

Setelah trilogy tulisan saya yang fokus ke penjabaran tentang kehidupan dari sudut pandang sebagian besar yang bilang “Hidup Ini SUSAH”, saatnya untuk membawa sudut pandang lain ke permukaan…

Seperti yang saya bilang sebelumnya, orang yang bilang hidup ini susah, biasanya adalah mereka yang belum sukses. Mereka cenderung menyalahkan keberuntungan dan kesempatan yang belum datang ke dalam kehidupan mereka.

Nah, sebaliknya, yang bilang hidup ini indah, pada umumnya adalah mereka yang sudah dapat menikmati arti sebuah kesuksesan. Ingat, sukses itu tidak semata dihitung hanya dari segi materi. Memang, di hampir setiap kesempatan, saya berusaha untuk menginspirasi Agan semua untuk bisa sukses di karir; secara finansial. Kenapa? Kalau Agan sukses di karir, dan secara finansial berlebih, Agan akan bisa membantu lebih banyak orang lagi yang membutuhkan pertolongan Agan. Pada saatnya nanti, Agan udah ngga perlu lagi mikirin untuk cari duit, tapi bisa mikirin dan dedikasikan waktu Agan untuk berbuat sosial. Ini yang saya sebut "Kaya raya untuk orang lain." Tapi,...

Menurut saya, janganlah Agan hanya mencari kekayaan semata. Untuk menjadi individu yang kaya raya dengan cara-cara berintegritas tinggi itu baik. Tapi, lebih baik lagi kalau Agan bisa hidup di dalam keseimbangan, “Balanced Life”. Apa itu?

Dari waktu ke waktu saya selalu berusaha mengingatkan teman-teman twitter saya @BillyBoen, bahwa "Balanced Life = God, Great Health, Loving Family, Successful Career, Lots of Friends, Lots of Fun!"

Pertanyaan “Apakah Anda sudah sukses?”, sering ditanyakan ke saya di seminar maupun workshop yang saya bawakan. Jawaban saya: “Belum.”

Berarti, saya termasuk orang yang berpikir bahwa hidup ini susah? Tidak! Menurut saya, hidup ini indah! Bingung?

Begini,... Agan harus tau dulu apa arti sukses menurut Agan. Menurut saya:
- Setiap individu punya arti sukses yang berbeda-beda
- Setiap individu harus memiliki arti sukses lebih dari satu. Banyak kalau perlu!
- Secara umum, sukses itu adalah ketika Agan berhasil mencapai apa yang Agan targetkan, cita-citakan di awal <- Contoh: Agan ingin kuliah. Ketika Agan lulus kuliah, Agan sudah sukses (untuk target tersebut). Contoh: Agan ingin menulis buku. Ketika buku Agan terbit, Agan sukses (untuk target tersebut)
- Arti sukses itu harus berkembang dari waktu ke waktu <- Ketika lulus kuliah, Agan harus punya target yang lebih besar lagi (menjadi CEO?); dalam konteks ini, Agan kembali menjadi belum sukses. Contoh: Ketika buku terbit, Agan harus punya target yang lebih besar lagi (bukunya dibaca 10,000 orang?), dalam konteks ini, Agan kembali menjadi belum sukses.
- Arti sukses yang tertinggi itu adalah ketika selama hidup Agan bisa memiliki a Balanced Life, dan bisa Live to the Fullest sampai akhir hayat <- Tidak hanya sukses untuk diri sendiri, tapi juga bermanfaat untuk banyak orang. Dan, dikenang karena kontribusi-kontribusi yang Agan telah berikan untuk banyak orang di dunia ini.

Saya menjawab "Belum" ketika ditanya “Apakah Anda sudah sukses?”, karena menurut saya, masih banyak yang saya targetkan saat ini yang belum saya capai. Saya memang ‘sukses’ lulus kuliah S2, saya ‘sukses’ menjadi GM Oakley termuda di seluruh dunia ketika umur 26 tahun, saya ‘sukses’ merilis 3 buku: “Young On Top”, “TOP Words”, dan "Hidupkan Suksesmu", saya ‘sukses’ memiliki radio show sendiri di Kis 95.1fm setiap Rabu 19.00 – 20.00, dan saya ‘sukses’ melahirkan 2 perusahaan: PT Jakarta International Management (JIM) dan Rolling Stone Café Jakarta, TAPI…

Saya belum suksesnya juga banyak. Saya ‘belum sukses’ membuat ketiga buku saya dibaca oleh 1,000,000 orang, saya ‘belum sukses’ membuat radio show saya didengar oleh puluhan ribuan orang setiap on air, saya ‘belum sukses’ mengangkat Young On Top menjadi acara TV, saya ‘belum sukses’ membuat PT JIM menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, saya ‘belum sukses’ mengembangkan Rolling Stone Café ke kota-kota lain di Indonesia, dan seterusnya...

Ilustrasi yang saya tulis di sini semoga menjelaskan pesan saya:
- Arti sukses itu jangan hanya satu. Jangan hanya bilang “Saya sukses kalau jadi CEO.” Agan harus bilang, “Saya sukses kalau jadi CEO, kalau saya jadi suami/istri yang baik, kalau saya bisa membuat yayasan, kalau saya bisa menginspirasi 1,000,000 orang, kalau saya punya rumah besar, kalau saya punya mobil bagus, kalau saya,…dsb dsb.”
- Dan, arti sukses Agan harus berkembang dari waktu ke waktu. Sudah berhasil jadi CEO, arti sukses Agan untuk hal ini harus berkembang menjadi, “Saya sukses kalau jadi CEO terbaik di Indonesia,... dst dst."

Memang saya belum sukses, tapi di mata saya, hidup ini indah karena saya setiap hari sudah sadar dan selalu berusaha untuk memiliki Balanced Life, dan untuk Live to the Fullest.

Tulisan saya tentang “Hidup Ini INDAH!" belum selesai sampai di sini...

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

Meskipun seringkali saya diperkenalkan diberbagai kesempatan sebagai “Motivator Muda”, disetiap kesempatan yang saya dapatkankan itu pulalah saya selalu berusaha untuk meluruskan 'profesi' itu.

Yang selalu saya bilang, “Saya BUKAN motivator. Kenapa? Karena saya ngga akan pernah bilang bahwa Agan pasti sukses! Saya juga ngga pernah dan ngga akan pernah berusaha untuk memotivasi siapapun. Saya hanya sharing apa yang saya tau. Semoga apa yang saya share bisa menjadi inspirasi.”

Kenapa saya bilang begitu? Karena menurut saya: “Yang bisa didapatkan dari mana aja itu adalah inspirasi, sementara motivasi, sesungguhnya hanya datang dari dalam diri sendiri.” <- BUKAN dari orang lain.

Jadi, tolong diingat ya,… saya BUKAN motivator. Nah, di tulisan saya “Hidup Ini SUSAH! (part 2)” ini, saya akan menguatkan apa yang saya sampaikan, bahwa saya memang bukan seorang motivator. Begini…

Pada kenyataannya, semua orang mau sukses. Tapi, kita semua juga tahu bahwa yang sukses hanya sedikit. Selebihnya, belum atau bahkan ngga bisa mencapai sukses (apapun definisi sukses menurutnya).

Coba saya tanya. Berapa banyak kisah yang Agan tahu, tentang orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin (menurutnya), dan terus-terusan gagal? Bandingkan, berapa banyak kisah yang Agan tahu, tentang orang yang berhasil mencapai kesuksesan. Mungkin perbandingannya, 1000 kisah gagal : 1 kisah sukses?

Kalau perbandingannya demikian, berarti hanya ada 1 orang sukses di antara 1,000 orang yang gagal. Dan gagal itu identik dengan ‘hidup susah’. Jelasss, orang yang gagal lah yang akan bilang “Hidup ini susah.”

Biasanya, kisah inspiratif yang ‘ngetop’ adalah kisah yang dialami oleh orang miskin yang mampu membalikkan nasibnya. Dia mampu menjadi orang kaya. Kalau bicara kisah seperti ini, saya rasa rasionya bukan lagi 1,000 : 1, tapi 100,000 : 1. Dengan kata lain, dari 100,000 orang miskin, hanya 'akan ada' 1 orang kaya. Ini hanya rasio tebakan saya belaka, dan hanya sebuah ilustrasi sehingga mudah dicerna; ngga perlu diperdebatkan ya.

Inti yang saya mau sampaikan di sini adalah, bahwa untuk bisa meraih sebuah kesuksesan itu ngga gampang. Apalagi untuk bisa sukses di beberapa bidang.

Untuk bisa sukses, jangan pernah berharap pada keberuntungan. Jangan juga bilang bahwa hidup Agan 'mengalir' saja. Ingat, mengalir itu layaknya air,... hanya akan ke tempat yang lebih rendah. Siap untuk nanti diakhir hidup, Agan akan lebih 'rendah' daripada ketika Agan dilahirkan di dunia ini?

Saya belum pernah bertemu dengan Tuhan, tapi saya yakin bahwa Tuhan itu Maha Baik. Untuk Agan yang mencari alasan untuk ngga sukses, untuk malas,… saya mau kasih ilustrasi dengan angka 0 sebagai kegagalan, dan angka 10 sebagai kesuksesan:

1. Si A adalah orang yang merasa bahwa setiap orang sudah ada takdirnya, dan berpendapat bahwa apapun yang dia lakukan, hasilnya pasti sesuai dengan kehendak Tuhan, jadi dia membiarkan hidupnya 'mengalir' saja. Dia jadi malas, ngga berusaha keras. Karena kemalasannya, posisi dia di angka 1. Karena Tuhan Maha Baik, si A diberikan pertolongan 3 angka. Di akhir hidupnya, si A bernilai 4.

2. Si B adalah orang yang rajin. Dia berpendapat bahwa terlepas dari Tuhan itu Maha Baik, dia harus berusaha di dalam hidup ini. Posisi dia di angka 5. Karena selain Tuhan Maha Baik, Dia juga Maha Adil, jadi si B diberikan pertolongan 3 angka. Di akhir hidupnya, si B bernilai 8.

Yang saya sampaikan ini hanyalah sebuah ilustrasi yang saya harap bisa membuka pemikiran Agan-Agan yang malas dan menggunakan Tuhan Maha Baik dan nasib sebagai alasan.

Lalu, apakah benar hidup ini susah? Jawaban saya, “Ya, bagi mereka yang belum berhasil mencapai arti sebuah kesuksesan…”

Selain malas dan mudah menyerah, menurut Agan, kenapa lebih banyak orang yang belum, atau ngga sukses? Apa penyebabnya?

Tunggu tulisan saya berikutnya, masih tentang “Hidup ini SUSAH” part#3.

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

penyebab banyaknya orang yang belum atau ngga sukses memang beragam. Namun…

Ada satu hal yang menurut saya harus saya bahas di sini. Kenapa? Karena hal yang akan saya coba angkat disini memegang peranan cukup penting ketika kita ngomongin soal meraih kesuksesan. Apakah itu? KESEMPATAN.

Seringkali di workshop, seminar, maupun di twitter @billyboen, saya ditanya, “Apakah Gan Billy setuju bahwa kesempatan itu hanya datang sekali?”
Sir Richard Branson, Founder dan CEO Virgin Group yang memiliki lebih dari 300 anak perusahaan di bawah naungan bendera Virgin, bilang kira-kira seperti ini, “Kesempatan itu seperti halnya bus. Datang berkali-kali.” Saya yakin, banyak orang yang setuju dengan ilustrasi dari Sir Richard Branson ini.

Sir Richard Branson ini adalah salah satu idola saya. Sangat sukses, nekad, punya insting bisnis yang kuat, ngga gampang nyerah, pintar, enjoy life (punya pulau, pesawat pribadi, naik balon udara, sky diving), dan senang untuk berbagi. Namun, untuk ilustrasi yang dia sampaikan ini, saya agak berbeda pendapat.

Menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang. Jadi kalau orang lain pada bilang, “Kita harus persiapkan diri kita, jadi ketika kesempatan itu datang, kita siap untuk mengambilnya”, saya kurang sependapat. Kenapa?

Karena menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang, tapi harus DICIPTAKAN. Gimana caranya? Banyak. Tapi yang paling mudah adalah untuk memiliki banyak teman. Loh, apa hubungannya? Jelas ada! Kalau Agan sudah melakukan apa yang saya tulis di “Jangan Pernah Sungkan” yang saya posting di www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan, dengan kata lain, Agan telah memulai proses ‘Penciptaan Kesempatan’. Masih bingung?

Kalau Agan memiliki pertemanan yang tulus dengan 100 orang. Terus berhubungan dengan baik, meski ngga ada kebutuhan apapun. Sekali-kali telpon mereka, menanyakan “Apa kabar”, tanpa meminta sesuatu apapun. Nah, ketika salah satu dari mereka punya suatu proyek dan itu sesuai dengan keahlian Agan, maka jangan kaget kalau Agan ditelpon, dan diajak untuk bekerja sama.

Dalam ilustrasi ini, ketika Agan mencoba berteman, dan menjaga hubungan baik dengan banyak orang, Agan sedang menciptakan kesempatan. Mungkin Agan ada yang ngga setuju dengan saya, “Menurut saya, ketika teman menelpon kita untuk ngajak kerjasama itulah yang disebut kesempatan.” Kalau saya, itu adalah keberuntungan. Agan beruntung menjadi orang yang ditelpon oleh teman yang mendapatkan proyek itu!

Dengan ilustrasi yang sama, coba bayangkan kalau Agan ngga merasa punya teman banyak itu penting. Agan lebih senang memiliki 5 orang teman. Ke mana-mana berlimaaaaa aja. Kenalan sama orang lain, cuma sebatas basa basi. Tukeran kartu nama, abis itu ngga inget tuh kartu nama ditaro di mana. Sebelum dicatat nomor dan emailnya di hp. Pertanyaan saya, apakah orang yang di ilustrasi pertama akan menelpon Agan, ketika dia mendapatkan proyek? Tentu tidak! Kenapa? Ya mungkin dia juga lupa pernah ketemu dan kenal sama Agan,… karena Agan ngga pernah menjaga hubungan. Jangan heran kalau dia menelpon orang lain.

Kalau sudah begini, jangan salahkan kesempatan. Jangan bilang, “Saya belum sukses karena kesempatan belum datang.” Yang belum datang itu keberuntungan. Gimana keberuntungan mau datang, Agan ngga berusaha untuk menciptakan kesempatan itu di awalnya…

Lalu, kalau sudah menciptakan kesempatan dengan memiliki 1,000 teman. Apakah pasti akan sukses? Ngga juga! Bisa aja teman yang mendapatkan proyek itu tetap tidak menelpon Agan, tapi malah nelpon orang lain. Berarti Agan belum beruntung. Atau, mungkin karena orang lain itu lebih hebat lagi dalam memaintain hubungannya...

Nah, kalau sudah ngomongin keberuntungan,… prinsip saya satu: “Ngapain pusingin factor X di luar sana. Faktor X itu di luar kendali kita. Mending fokus ke apa yang mampu kita lakukan (milih kerjaan sesuai passion, dream BIG, miliki great attitude, dst dst).”

Jadi, di akhir tulisan saya part 3 ini, kesimpulannya tetap sama, “Hidup Ini SUSAH.” Tapi apakah benar demikian? Apakah saya pun berpendapat demikian?

Tunggu tulisan saya terakhir tentang ‘kehidupan’, di part#4; karena menurut saya dan menurut sebagaian orang, “Hidup Ini INDAH”. Koq bisa?

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)


Hidup Ini INDAH (part#3)
22 Sep 2011 17:05

Sebelum baca tulisan saya ini, baca dulu deh "Hidup Ini SUSAH":
(part #1): www.kaskus.us/showthread.php?t=10016929
(part #2): www.kaskus.us/showthread.php?t=10078534
(part #3): www.kaskus.us/showthread.php?t=10156707

Dan, “Hidup Ini INDAH”:
(part #1): www.kaskus.us/showthread.php?t=10194555
(part #2): www.kaskus.us/showthread.php?t=10311975

Akhirnya, sampai juga ke tulisan ke-6 dari rangkaian #HidupIniSUSAH dan #HidupIniINDAH…

Di 5 tulisan sebelumnya, saya telah mencoba membuka pandangan Agan sekalian,… dari sudut pandang susahnya hidup, sampai gampangnya hidup ini. Dari kita harus tahu apa yang mau kita capai, hingga beranikan diri untuk mencoba hal-hal baru & menantang diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang lebih besar dari apa yang pernah kita lakukan sebelumnya.

Sekarang, saatnya saya untuk sharing 2 hal yang telah dilakukan oleh mereka yang telah sukses. Dan kedua hal inilah yang membuat hidup mereka jauh lebih indah jika dibandingkan dengan kebanyakan orang. Apa itu?

Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, bahwa arti sukses itu beragam. Di dalam karir misalnya, seseorang yang menjabat ‘hanya’ sebagai seorang Manager, tidak bisa dibilang belum sukses karena bagaimanapun juga, hanya si orang itulah yang berhak menilai dirinya sudah sukses atau belum; bukan orang lain!

Nah, terlepas dari ‘sudah sukses’ atau ‘belum sukses’nya seseorang, dia akan merasakan bahwa #HidupIniINDAH apabila dia sudah MAMPU untuk bersyukur! Ya, saya jugalah orang yang selalu mengkampanyekan motto hidup agar Agan jangan mudah berpuas diri! Dan, memang sudah banyak yang bertanya, “Loh Mas, katanya jangan gampang puas? Tapi koq sekarang suruh bersyukur? Bukankah ngga gampang puas itu sama dengan ngga bersyukur?”

Ngga gampang puas BEDA dengan ngga bersyukur. Dalam pelaksanaan dan pencapaian sesuatu, kita harus ngga gampang puas; kita harus selalu terus berusaha untuk berbuat lebih baik. Tapi… kita ngga akan pernah bahagia kalau kita ngga mampu untuk bersyukur dengan apapun yang kita miliki, atau atas pencapaian yang kita dapatkan.

Contohnya, sekarang ini saya belum puas dengan kehidupan yang saya jalani sekarang ini. Saya masih ingin terus bisa berkarya, masih ingin terus bisa berkontribusi secara nyata dan lebih besar lagi bagi kaum muda Indonesia. Saya belum puas dengan menulis 3 buku, memproduseri dan menghost “Young On Top on Radio”, berkeliling kampus, memberikan seminar, dan membuat serta mementori 120+ Young On Top Campus Ambassador. Tapi,…

Saya bersyukur bahwa buku-buku saya dapat diterima dengan baik di masyarakat. Saya juga bersyukur bahwa “Young On Top on Radio” telah berjalan hampir 2 tahun di mana saya bisa bertemu dan berkenalan serta berteman dengan para narasumber yang semuanya adalah orang-orang TOP di Indonesia. Saya juga bersyukur telah dapat sharing pemikiran-pemikiran saya lewat berbagai kesempatan di kampus, seminar, dan lewat tulisan-tulisan saya di www.youngontop.com, www.kickandy.com, dan di kaskus!

Jelas ya? Jadi beda antara jangan gampang puas dan ngga bersyukur. Intinya, kita bisa untuk ngga berpuas dengan pencapaian kita, dan pada saat yang bersamaan, kita bersyukur dengan pencapaian itu tadi.

Hal kedua yang saya akan share di sini adalah… #HidupIniINDAH ketika kita bisa berbagi dengan orang lain. Sejak buku pertama saya, “Young On Top” diluncurkan April 2009 lalu, passion saya bertambah satu: Berbagi. Dan, my purpose of life juga berubah. Saya ingin lebih banyak lagi berbagi dan berguna untuk orang lain. Saya tidak pernah menyesali target hidup yang saya miliki dari kecil, yaitu: sukses di karir. Inilah yang menjadikan saya sebagai GM Oakley termuda di dunia, ketika berumur 26 tahun, dan menjabat sebagai top eksekutif di MRA Group sebelum akhirnya saya memimpin beberapa perusahaan milik sendiri.

Balik lagi ke berbagi, semakin saya perhatikan, semakin mantap saya berpendapat bahwa “Orang yang sukses adalah orang yang mau dan sudah mampu untuk berbagi”. Ingat, bahwa kebanyakan orang salah kaprah dengan kata berbagi. Mereka berpikir, berbagi itu hanya sebatas uang. SALAH! Berbagi itu bisa pemikiran (dengan menulis), sudut pandang (memberikan ide), kemampuan, waktu, tenaga, dan lain-lain!

Oprah Winfrey adalah salah satu wanita terkaya di dunia yang memiliki Angel’s Network sebagai wadah yang dia buat untuk anak-anak miskin di Afrika untuk bisa sekolah. Bill & Melinda Gates Foundation adalah yayasan terbesar sepanjang masa, yang giat untuk memberikan dana penelitian untuk berbagai penyakit.

Iwan Setyawan, seorang anak angkot yang akhirnya berhasil menjadi seorang Direktur di Nielsen Research New York,… meninggalkan karirnya itu dan sekarang menjadi pembicara, selain sebagai penulis buku Best Seller yang berjudul “9 Summers 10 Autumns”. Dia berbagi pengalaman, pemikiran, waktu, hingga tenaganya di chapter kehidupannya yang sekarang.

Saya bersyukur bahwa saya memiliki banyak teman-teman yang percaya bahwa mereka hidup BUKAN untuk dirinya sendiri. Mereka perduli dengan banyak orang… Rene Suhardono, Andy F. Noya, Ricky Setiawan, Ahmad Fuadi, Ligwina Hananto, dan masih banyak lagi yang ngga mungkin saya sebutkan satu per satu.

Saya juga bersyukur bahwa saya sadar akan pentingnya berbagi untuk sesama, dan ngga akan pernah merasa puas atas hal-hal yang saya kerjakan. Yes, saya masih akan terusssss berusaha semaksimal mungkin untuk berbagi untuk kaum muda Indonesia!

Sekian tulisan saya tentang kehidupan dalam rangkaian #HidupIniSUSAH dan #HidupIniINDAH, semoga bermanfaat ya.

See you ON TOP!

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

>>>>>
YOT KC Gathering: "We Are... Pride of the Nation"
Tanggal: 15 Oktober 2011
Jam: 09.30 - 17.00
Pembicara: Billy Boen, Iim Fahima Jachja (CEO Virtual Consulting), Andrew Darwis (Founder & CTO Kaskus)

Tempat: Rolling Stone Cafe, Jl. Ampera Raya 16 - Jakarta
Harga: Rp. 75,000,- (termasuk makan siang, coffee/tea)
Untuk daftar, langsung transfer ke:

BCA cab. Menara Bidakara, acct#: 450 450 6888
Rekening: PT Jakarta Intl Management

Bukti transfer, email ke jimmy@jakartaintl.com atau fax ke (021)726.2671

Door Prizes: Kacamata CK, Buku2 karangan Billy Boen, Voucher Rolling Stone Cafe, dll
Tempat Terbatas: maksimum 200 orang
Pendaftaran/Info: jimmy@jakartaintl.com / info@jakartaintl.com<- silahkan tanya2 di sini
>>>>>

www.billyboen.com/sharing-kebaikan-tanpa-pamrih
www.billyboen.com/tidak-akan-terlupakan
www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
www.billyboen.com/gaji-rp-500...p-250000000-2/

Twitter: www.twitter.com/billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Book Info: jimpublishing@gmail.com

Senin, 12 September 2011

Your Absolute Best


Dari kecil saya ngga pernah disuruh ranking 1, atau ranking 10 besar di kelas. My Dad hanya meminta saya kalau bisa di ranking 20-an aja. Kenapa? Karena di kelas saya selalu ada sekitar 35an murid. Dan menurut my Dad, ngga mungkin ada guru yang akan berani ngga naikin 30% dari total murid, atau sekitar 10 murid dalam kelasnya. Jadi, kalau saya ranking 20an, 'aman'; alias saya akan terus naik kelas.

My Dad hanya minta saya untuk selalu mencoba apa yang saya lakukan, apapun itu, sebaik mungkin. Ngga perlu bandingin apakah yang saya lakukan itu lebih baik daripada orang lain atau tidak, yang penting adalah apakah saya sudah mencoba semaksimal mungkin.

Dulu, apa yang my Dad 'ajarkan' ini aneh buat saya. Kenapa? Karena semua teman-teman saya berlomba-lomba untuk bisa ranking 1,2,3, atau 5 besar, atau 10 besar. Sementara saya, untuk menargetkan diri saya ke situ aja ngga ada; karena pernah disuruh oleh kedua orang tua saya.

Ketika saya lulus kuliah dan kerja untuk pertama kalinya di PT Berca Sportindo, handle Nike,... kembali my Dad mengingatkan saya untuk jangan pernah bandingkan diri saya dengan orang lain. Dia kembali berpesan, "Yang penting adalah untuk kamu selalu melakukan yang terbaik yang mampu kamu lakukan, secara terus menerus; konsisten."

Dia juga selalu mengingatkan saya untuk tidak membandingkan gaji dan kerjaan orang lain. "Ngga perlu pusingin orang lain dapet gaji berapa. Kalau mau bandingin, apakah kinerja kamu sudah sesuai dengan gaji yang kamu terima? Kalau kamu merasa udah berkontribusi maksimal tapi ngga sepadan yang kamu dapetin, minta! Tapi, kalau kinerja kamu 'di bawah' gaji yang kamu terima,... kamu harus naikin kinerja kamu. Ngga fair dong buat perusahaan", kata my Dad yang sampe sekarang selalu saya ingat.

Banyak orang yang salah kaprah. Mereka bandingin dirinya lebih baik dari orang lain atau ngga. Kalau iya, mereka bangga. Kalau ngga, mereka desperate, iri, dan lain-lain.

Sering kali di kerjaan kita dengar keluh kesah, "Ih dia enak banget, kerjaannya sama dengan gua, tapi gaji dia lebih gede.' <- Ingat kata my Dad? Ngapain pusing orang lain? Fokus aja ke gaji dan kerjaan Agan! Kalau Agan sudah SELALU memberikan yang terbaik, perusahaan 'ngga buta' koq. Kalau Agan bilang, "Banyak loh atasan / perusahaan yang ngga perduli", kalo menurut saya, mungkin standarisasi kinerja Agan dengan atasan yang berbeda. Saran saya, duduk dan samakan standard tersebut. Kalau memang ngga bisa disamakan, perusahaan ada jutaan di Indonesia... kalau Agan adalah profesional yang SELALU siap memberikan yang terbaik, pasti gampang cari kerja. Atau, buka perusahaan sendiri aja.

Sekadar info aja, karena selama sekolah ngga pernah disuruh ranking, akhirnya ketika SMU, saya tau-tau ranking 1. SEMUA orang di sekolah kaget. Termasuk wali kelas saya, dan my Mom yang ngambilin raport waktu itu! Saya ngga pernah coba untuk ranking 1,... tapi ini mungkin rewards dari apa yang saya lakukan selama semester itu, tried my best.

Apa inti dari tulisan saya kali ini?

1. Ngga penting untuk bandingin Agan dengan orang lain, yang penting adalah untuk bandingin apa yang Agan lakukan Vs. kemampuan maksimal Agan
2. Kalau Agan sudah SELALU semaksimal mungkin, jangan kaget kalau Agan menjadi 'yang terbaik' diantara banyak orang.

Mulai sekarang...ALWAYS, AT ALL TIMES... DO YOUR ABSOLUTE BEST!

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

www.billyboen.com/sharing-kebaikan-tanpa-pamrih
www.billyboen.com/tidak-akan-terlupakan
www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
www.billyboen.com/gaji-rp-500...p-250000000-2/

Twitter: www.twitter.com/billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Teori 10.000 Jam

“10.000 jam saja cukup untuk menjadi master di bidangmu”

Baru saja saya beli buku “OUTLIERS” yang mengulas teori kesuksesan yang ditulis oleh Malcolm Gladwell. Ia melakukan riset bahwa ternyata orang-orang sukses di bidangnya hanya membutuhkan latihan 10ribu jam untuk mencapai kesuksesannya. Ia menceritakan bagaimana Bill Gates, master violin, dan Bill Joy (Pencipta internet) menghabiskan 10rb jam tersebut.

Dalam ceritanya sebenarnya ia tidak hanya cerita 10ribu jam, melainkan juga OPPORTUNITY. Jadi kalo ga ada opportunity tapi kita melakukan 10rb jam itu tampaknya hasilnya ga bakalan seperti Bill Gates atau Bill Joy. Misal anda tukang becak, terus anda melakukan kayuhan 10rb jam. Apakah ini namanya kesempatan? tentu tidak. Lalu kesempatan seperti apa ya ng diceritakan Gladwell? mari kita simak cerita berikut (yang sudah saya paraphrase kan):

Universitas Michigan merupakan salah satu universitas pertama yang memiliki komputer waktu itu. Beruntung Bill Joy menjadi asisten komputer disana. Waktu itu memang belum banyak orang mengenal benda bernama komputer ini. Mangkanya dia dijuluki master oleh teman-temannya ketika itu. Dengan julukan itu ia semakin tertarik dengan dunia komputer, jam demi jam ia habiskan di depan komputer tersebut, sementara beberapa universitas bahkan belum mengajarkannya. Waktu PhD di Barkeley pun ia mulai masuk ke dalam jantung ilmu komputer. Ia pula yang menjadi orang pertama yang menulis kode perangkat lunak yang memungkinkan manusia berkoneksi lewat internet. Akumulasi kesempatan itulah yang menjadikannya bisa menciptakan perangkat lunak tersebut. Mulai dari kesempatan menjadi asisten komputer dimana orang lain belum mengenal komputer hingga kuliah di Barkeley yang mana pusat komputer waktu itu. Ini yang dinamakan gladwell kesempatan + 10rb jam. Masih belum jelas? ok mari kita lihat contoh Gladwell lainnya.

Gladwell mengamati bagaimana master violinist diciptakan di sebuah akademi musik di Berlin. Akademi ini ternyata membagi peserta didiknya dalam 3 bagian. Kelas pertama mereka yang umumnya bakal menjadi solo stars di masa depan, kelas kedua mereka yang umumnya ‘good’ dan bermain di band, dan kelas ketiga adalah mereka yang ingin belajar violin hanya ingin jadi guru. Yang menarik ketika Gladwell bertanya ke mereka adalah mereka mulai memegang violin pada umur yang relatif sama, yaitu 5 tahun. Yang membedakan adalah jumlah latihan mereka. Kelas tiga umumnya latihan 3 jam seminggu ketika mereka dewasa (bahkan mungkin ga latihan karena sibuk ngerjain PR). Kelas dua lebih banyak lagi dan yang menarik kelas tiga yaitu sang calon solostars menghabiskan waktu 30 jam dalam seminggu sehingga pada umur 20an mereka telah menghabiskan 10rb jam untuk latihan. Dan tepat pada umur 20an itulah mereka umumnya menjadi master violin dunia. Dari sini Gladwell menyimpulkan, untuk menjadi master Violin anda harus kaya. Ga mungkin kan anda menghabiskan waktu anda untuk part time job untuk memenuhi kebutuhan anda? Disini Gladwell menegaskan opportunity yang dimiliki anak-anak yang orang tuanya sangat mendukung kegiatan mereka mulai dari segi dana hingga moral (lebih baik latihan violin daripada belajar sekolah). Mungkin itu juga yang menyebabkan anak musisi umumnya jadi musisi juga. Jadi belum tentu bakat! percayalah!!

Masih belum yakin? mari kita dengar cerita Bill Gates. Ia mengenal komputer pertama ternyata saat kelas 2 SMP ketika ia join Computer Club di SMPnya. SMPnya juga termasuk SMP pertama di Amerika yang punya komputer. Ini OPPORTUNITY pertama yang dimiliki Gates, yaitu SMP nya menganggarkan dana untuk komputer, bahkan universitas pun belum menganggarkan. Beruntungnya lagi waktu itu ada perusahaan perangkat lunak yang meminta computer clubnya Gates mengetes software buatan mereka. Langsung saja Gates belajar banyak sampai akhirnya ia kerja di perusahaan tersebut ketika SMA. Hari-hari SMA-nya juga ia habiskan dengan dunia programming dengan koneksi dari perusahaan tadi. Gladwell berpendapat, mungkin ketika Gates DO dari Harvard itulah ia telah menghabiskan waktu 10rb jam dalam dunia programming.

Dengan 10rb jam anda bisa tau apa yang harus anda lakukan dan apa yang tidak harus anda lakukan. Belajar adalah seni, ketika salah jangan diulang, ketika benar kita menemukan jalan yang benar.

Like
Be the first to like this post.

Minggu, 11 September 2011

Bukit Telunjuk, Lahat - South Sumatera

Dikabupaten Lahat ini kita bisa melihat bukit Telunjuk, kabupaten yang berpotensi sumberdaya alamnya ini sekarang menjadi perkampungannya para miner's Indonesia maupun luar Indonesia. Tidak hanya batubara saja, gas, minyak perkebunan semua Ada disini. Budaya Dan bahasa Merupakan suatu Harta masyarakat sekitar yang harus terus dijaga. Eksploitasi yang dilakuakan oleh para investor harus selalu decontrol oleh pemerintah daerah. Kaya sekali tanah kabupaten ini, Dan dapat dimanfaatkan untuk kemajuan daerah. Potensi fauna Dan flora Nya juga bagaikan limpahan Harta yang dianugrahkan Nya. Masyarakat lahat harus menjadi saksi Dan pengontrol segalanya untuk kemajuan mereka. segala pengaruh dari luar boleh saja diterima akan tetapi tetap harus menjaganya. Mari kita smua berperan langsung dalam menjaga alam ini agar tetap berseri sepanjang masa.

Salam,
Sabar, tetap semangat, MERDEKA TERRRUSS

Jumat, 09 September 2011

Muhammad Alexander Pertz, Kisah Bocah Amerika Menemukan Islam Dalam Buku

Alexander Pertz dilahirkan dari kedua orang tua Kristen pada tahun 1990. Sejak awal ibunya telah memutuskan untuk membiarkannya memilih agamanya jauh dari pengaruh keluarga atau masyarakat. Begitu dia bisa membaca dan menulis, maka ibunya menghadirkan untuknya buku-buku agama dari seluruh agama, baik agama langit atau agama bumi. Setelah membaca buku-buku secara mendalam, Alexander memutuskan untuk menjadi seorang muslim. Padahal ia tak pernah bertemu muslim seorangpun.
Dia sangat cinta dengan agama ini sampai pada tingkatan dia mempelajari sholat, dan mengerti banyak hukum-hukum syar'i, membaca sejarah Islam, mempelajari banyak kalimat bahasa Arab, menghafal sebagian surat, dan belajar azan. Semua itu ia lakukan tanpa bertemu dengan seorang muslim pun. Berdasarkan bacaan-bacaan tersebut dia memutuskan untuk mengganti namanya menjadi Muhammad Abdullah, dengan tujuan agar mendapatkan keberkahan Rasulullah SAW yang dia cintai sejak masih kecil.

Salah seorang wartawan muslim menemuinya dan bertanya pada bocah tersebut. Namun, sebelum wartawan tersebut bertanya kepadanya, bocah tersebut balik bertanya kepada wartawan itu, "Apakah engkau seorang yang hafal Al Quran?"
Wartawan itu berkata: "Tidak." Namun, sang wartawan dapat merasakan kekecewaan anak itu atas jawabannya.
Bocah itu kembali berkata, "Akan tetapi engkau adalah seorang muslim, dan mengerti bahasa Arab, bukankah demikian?" dia menghujani wartawan itu dengan banyak pertanyaan. "Apakah engkau telah menunaikan ibadah haji? Apakah engkau telah menunaikan ’umrah? Bagaimana engkau bisa mendapatkan pakaian ihram? Apakah pakaian ihram tersebut mahal? Apakah mungkin aku membelinya di sini, ataukah mereka hanya menjualnya di Arab Saudi saja? Kesulitan apa sajakah yang engkau alami, dengan keberadaanmu sebagai seorang muslim di komunitas yang bukan Islami?"

Setelah wartawan itu menjawab sebisanya, anak itu kembali berbicara dan menceritakan tentang beberapa hal berkenaan dengan kawan-kawannya, atau gurunya, sesuatu yang berkenaan dengan makan atau minumnya, peci putih yang dikenakannya, ghutrah (serban) yang dia lingkarkan di kepalanya dengan model Yaman, atau berdirinya di kebun umum untuk mengumandangkan azan sebelum dia shalat. Kemudian ia berkata dengan penuh penyesalan, "Terkadang aku kehilangan sebagian shalat karena ketidaktahuanku tentang waktu-waktu shalat."

Kemudian wartawan itu bertanya pada sang bocah, "Apa yang membuatmu tertarik pada Islam? Mengapa engkau memilih Islam, tidak yang lain saja?" dia diam sesaat kemudian menjawab. Bocah itu diam sesaat, kemudian menjawab, "Aku tidak tahu, segala yang aku ketahui adalah dari yang aku baca tentang Islam, dan setiap kali aku menambah bacaanku, maka semakin banyak kecintaanku pada Islam."

Wartawan bertanya kembali, "Apakah engkau telah puasa Ramadhan?" Muhammad tersenyum sambil menjawab, "Ya, aku telah puasa Ramadhan yang lalu secara sempurna. Alhamdulillah, dan itu adalah pertama kalinya aku berpuasa di dalamnya. Dulunya sulit, terlebih pada hari-hari pertama". Kemudian dia meneruskan : "Ayahku telah menakutiku bahwa aku tidak akan mampu berpuasa, akan tetapi aku berpuasa dan tidak mempercayai hal tersebut".

"Apa cita-citamu?" tanya wartawan
Dengan cepat Muhammad menjawab, "Aku memiliki banyak cita-cita. Aku ingin haji ke Makkah dan mencium Hajar Aswad".
"Sungguh aku perhatikan bahwa keinginanmu untuk menunaikan ibadah haji adalah sangat besar. Adakah penyebab hal tersebut?" tanya wartawan lagi.

Ibu Muhammad untuk pertama kalinya ikut angkat bicara, dia berkata: "Sesungguhnya gambar Ka’bah telah memenuhi kamarnya, sebagian manusia menyangka bahwa apa yang dia lewati pada saat sekarang hanyalah semacam khayalan, semacam angan yang akan berhenti pada suatu hari. Akan tetapi mereka tidak mengetahui bahwa dia tidak hanya sekedar serius, melainkan mengimaninya dengan sangat dalam sampai pada tingkatan yang tidak bisa dirasakan oleh orang lain".

Tampaklah senyuman di wajah Muhammad Abdullah, dia melihat ibunya membelanya. Kemudian dia memberikan keterangan kepada ibunya tentang thawaf di sekitar Kabah, dan bagaimanakah haji sebagai sebuah lambang persamaan antar sesama manusia sebagaimana Tuhan telah menciptakan mereka tanpa memandang perbedaan warna kulit, bangsa, kaya, atau miskin.

Kemudian Muhammad meneruskan, "Aku sudah menabung dengan mengumpulkan sisa dari uang sakuku agar aku bisa pergi ke Makkah Al-Mukarramah. Aku mendengar bahwa perjalanan ke sana membutuhkan biaya 4 ribu dollar, dan sekarang aku mempunyai 300 dollar".

Ibunya menimpalinya seraya berkata untuk berusaha menghilangkan kesan keteledorannya, "Aku sama sekali tidak keberatan dan menghalanginya pergi ke Makkah, akan tetapi kami tidak memiliki cukup uang untuk mengirimnya dalam waktu dekat ini."

"Apakah cita-citamu yang lain?" tanya wartawan kepada sang bocah.
"Aku bercita-cita agar Palestina kembali ke tangan kaum muslimin. Ini adalah bumi mereka yang dicuri oleh orang-orang Israel (Yahudi) dari mereka," jawab Muhammad.
Ibunya melihat kepadanya dengan penuh keheranan. Maka dia pun memberikan isyarat bahwa sebelumnya telah terjadi perdebatan antara dia dengan ibunya sekitar tema ini.
Muhammad berkata, "Ibu, engkau belum membaca sejarah, bacalah sejarah, sungguh benar-benar telah terjadi perampasan terhadap Palestina."
"Apakah engkau mempunyai cita-cita lain?" tanya wartawan lagi. Muhammad menjawab, "Cita-citaku adalah aku ingin belajar bahasa Arab, dan menghafal Al-Quran."
"Apakah engkau berkeinginan belajar di negeri Islam?" tanya wartawan
"Tentu!" tukasnya.
"Apakah engkau memiliki kesulitan dalam hal makanan? Bagaimana engkau menghindari daging babi?"
Muhammad menjawab, "Babi adalah hewan yang sangat kotor dan menjijikkan. Aku sangat heran, bagaimanakah mereka memakan dagingnya. Keluargaku mengetahui bahwa aku tidak memakan daging babi, oleh karena itu mereka tidak menghidangkannya untukku. Dan jika kami pergi ke restoran, maka aku bilang kepada mereka bahwa aku tidak memakan daging babi."

"Apakah engkau shalat di sekolah?"
"Ya, aku telah membuat sebuah tempat rahasia di perpustakaan. Aku shalat di sana setiap hari," jawab Muhammad.
Kemudian datanglah waktu shalat maghrib di tengah wawancara. Bocah itu langsung berkata kepada wartawan, "Apakah engkau mengizinkanku untuk mengumandangkan azan?"
Kemudian dia berdiri dan mengumandangkan azan. Dan tanpa terasa, air mata mengalir di kedua mata sang wartawan ketika melihat dan mendengarkan bocah itu menyuarakan azan. Subhanallah!
riafariana/voa-islam.com