Minggu, 21 April 2013

8 Cara Inovativ Untuk Orang Tidak Inovativ

Banyak orang menganggap bahwa menjadi inovatif tidak pernah mudah. Proses inovasi harus ditempa dengan bertahun-tahun menekuni bangku kuliah atau pergi ke sebuah desa terpencil dimana ide bisa datang tanpa malu-malu. Ada pula sebagian anggapan bahwa inovasi adalah bakat, bawaan dari lahir, hingga menganggapnya sebuah takdir. Setuju atau tidak dengan ide tersebut, anda harus membaca 8 cara menjadi inovatif seperti yang dilansir Inc berikut.

1. Bayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi

Membayangkan hal yang baik-baik tentu cukup mudah. Cobalah bayangkan apa yang akan anda lakukan dengan uang miliaran hasil warisan, mungkin terbayang liburan di Hawaii atau berplesir ke mancanegara. Namun sekarang bayangkan bila anda jatuh bangkrut dan tidak memiliki harta. Mungkin anda tidak mau atau takut untuk melakukannya. Percayalah bahwa dengan berpikir mengenai hal terburuk yang mungkin terjadi akan menjadikan anda lebih inovatif. Jangan tanggung-tanggung, bayangkan yang paling buruk.

2. Memainkan game “why”

Selalu bertanya “kenapa” akan memberikan banyak jawaban yang mungkin belum anda pikirkan sebelumnya. Bayangkan rangkaian kejadian yang akan terjadi bila anda mengambil sebuah keputusan.

3. Berpura-puralah tidak punya uang

Saat anda berada dalam zona aman, utamanya secara finansial, biasanya anda akan mudah menepis atau mengacuhkan hal-hal kecil yang bisa jadi sangat bernilai. Berpura-puralah tidak punya uang, maka mau tidak mau anda harus bergerak untuk mempertahankan hidup. Situasi ini akan menstimulasi kerja otak untuk lebih inovatif. Anda akan memperhatikan hal yang benar-benar penting untuk hidup anda dan mampu merubah keadaan.

4. . Berpura-puralah tidak ada aturan

Setiap organisasi dan perusahaan memiliki peraturan, baik yang tertulis maupun yang tidak tertulis. Namun cobalah untuk tidak membatasi diri pada sebuah aturan, anda akan lebih leluasa untuk mengembangkan imajinasi dan menjadi inovatif. Kadang sebuah peraturan bukanlah benar-benar sebuah aturan, namun sebuah rutinitas dimana anda menyelesaikan pekerjaan anda sehari-hari.

5. Berpura-puralah hanya punya 5 menit

Tidak banyak orang yang tahu bahwa kecepatan adalah salah satu inti dari inovasi. BIla anda menemui sebuah masalah, maka katakan pada diri anda bahwa anda hanya punya lima menit untuk menyelesaikannya. Segera lakukan hal yang perlu dilakukan dan ambillah sebuah keputusan.

6. Bayangkan kesempurnaan

Dalam merencanakan bisnis, biasanya kita akan menetapkan target dalam persentase. Peningkatan sales tahun depan harus mencapai 30 persen, misalnya. Sekarang bayangkan bahwa target anda adalah sebuh kesempurnaan. Bayangkan bahwa saat membangun sebuah bisnis, anda tidak menginginkan peningkatan, tapi kesempurnaan. Anda harus break down langkah-langkah yang harus anda lakukan dalam tahap-tahap yang lebih detail. Hal ini akan membantu otak anda untuk bekerja lebih inovatif. Selalu bayangkan kesempurnaan, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai itu

7. Kacaukan sesuatu dengan Sengaja

Dalam proses untuk menjadi lebih inovatif, kadang dibutuhkan sebuah eksperimen dimana kreativitas menjadi lebih terasah. Pilihlah sebuah proses atau tugas yang sudah berjalan lancar, lalu hentikan seketika atau kacaukan dengan sengaja dan lihatlah apa yang terjadi. Namun sebelum melakukan ini, pastikan proses atau tugas tersebut tidak berhubungan langsung dengan konsumen atau menyebabkan kerugian yang terlalu.

8. Berkunjunglah dan pinjam

Inovasi juga harus didorong dari luar. Oleh karenanya, lakukan kunjungan kerja dan lihat bagaimana orang lain melakukan sesuatu dengan baik. Pinjamlah hal itu dan coba terapkan dalam bisnis anda. Saat menggabungkan temuan itu dalam bisnis anda, mungkin hal itu bisa jadi inovasi yang dapat meningkatkan kinerja perusahaan.


Jumat, 19 April 2013

Meeting Up 073.03

Nah, kali ini kita pada ngumpul dijakarta lagi. Dan memang gak semuanya pada bisa ngumpul, cuma berempatan sih (gw, Rio, Marsel, tukul) sebenarnya sih mereka bawa pasangan masing-masing, cuma gw doang yg single eh jomblo deng hahaha. Yap kita ngumpul di suatu tongkrongan di lapiazza kelapa gading, yah sambil becanda-canda, ketawa ketiwi kita sambil ngobrolin rencana dibali untuk ngerayain ulang tahun angkatan yang ke 10th..wuihh gak berasa ud menuju 10th aja nih kita. Yah tetap dengan rencana gila sampe rencana normal yang kita bahas. InsaAllah semua rencana bisa berjalan lancar, dan kita semua bisa berkumpul dibali. Aamiin.

Road to Bali 13-15 Februari 2014!!!

Sampe ketemu dibali bro n sist...

Aamiin.

Kamis, 18 April 2013

Biasa - Biasa Saja


Biasa-Biasa Saja

Pernah suatu kali ada seorang pelatih olahraga dengan bersemangat berpidato di depan timnya: MUSUH DARI HEBAT ADALAH BAGUS! (the enemy of GREAT is GOOD)

Pernyataan sederhana itu mengandung kebijaksanaan yang luar biasa. Selama kita merasa puas dengan yang bagus, kita tidak akan pernah menjadi yang hebat.

Penulis Inggris, Somerset Maugham, pernah berkata, "Yang menarik dari kehidupan adalah jika anda menginginkan hanya yang terbaik, biasanya anda akan mendapatkannya."

Sebaliknya juga benar. Jika anda menginginkan kehidupan yang biasa-biasa atau seadanya, anda juga akan mencapainya.

Sejumlah orang menjalani kehidupan tanpa menyadari adanya "alasan" yang membebani mereka. Beberapa orang lain menyadarinya, tetapi terus memelihara "alasan" tersebut.

Mengapa? Karena "alasan" tersebut memberikan zona nyaman, dimana pencapaian seadanya bisa diterima umum.

Mereka dengan rela memelihara berbagai "alasan" tersebut karena hal itu memungkinkan mereka menyerahkan tanggung jawab atas kesuksesan mereka kepada orang lain, sekaligus menimpakan kesalahan atas kegagalan mereka pada orang lain.

Mereka punya alasan "yang masuk akal" untuk setiap hal dalam kehidupan mereka.

Tetapi, jika kita tiba-tiba tidak memiliki alasan apa pun untuk membenarkan pencapaian kita yang seadanya, hanya tersisa dua pilihan sederhana:

1. Menerima 100% tanggung jawab atas situasi di sekitar kita dan mulai melakukan perubahan (kesuksesan!)

2. Menerima bahwa kita tidak mampu mengendalikan kehidupan dan menyerah pasrah (kegagalan!)

Jika dihadapkan pada dua pilihan ini, berubah atau menyerah, tampaknya cukup jelas mana yang seharusnya kita pilih.

Tetapi sayangnya, "alasan" menyediakan pilihan ketiga. Sebuah pilihan yang akibatnya lebih parah daripada kegagalan itu sendiri, yaitu: PENCAPAIAN SEADANYA.

"Alasan" seakan mengubah kita dari orang yang punya niat baik (untuk berubah), tetapi "terpaksa" menjadi korban nasib yang kejam. Kita sebetulnya ingin menjadi hebat, tetapi tidak bisa. Kita ingin mencapai sasaran yang bagus, tetapi tidak mampu melakukannya. Kita tidak memiliki kesempatan, tidak punya gen, keturunan atau bakat sukses, tidak punya nasib baik.... dan seribu satu alasan lain.... yang membuat kita "harus" puas dengan apa adanya yang bisa kita dapatkan.

Pilihan ketiga itu... PENCAPAIAN SEADANYA (BIASA-BIASA SAJA)... bahkan lebih buruk daripada kegagalan total.

Bila jatuh ke dasar, paling tidak akan memaksa kita untuk melihat kembali keadaan kita, dan mempertimbangkan pilihan-pilihan lain. Ketika anda menumbuk dasar dan mendapati diri anda pada titik terendah kehidupan, hanya ada satu jalan yang harus dituju: NAIK.

Penderitaan, kegagalan total, atau kehancuran mutlak menciptakan situasi LAKUKAN ATAU MATI, yang akan memaksa kita bertindak.

Namun tidak begitu dengan pencapaian seadanya. Bahaya terbesar dari pencapaian seadanya adalah bahwa HAL ITU BISA DITOLERANSI. Kita bisa "nyaman" hidup di tengahnya dan terbiasa dengannya.

PENCAPAIAN SEADANYA ini mungkin terasa mengganggu, atau kadang terasa cukup menyakitkan begitu disadari. Tetapi seringkali tidak pernah cukup membuat frustasi, untuk membuat kita memutuskan melakukan perubahan.

Apakah anda kenal seseorang yang berada dalam situasi seperti itu?

Bagaimana dengan anda sendiri?


("Once Upon A Cow", Dr. Camilo Cruz)

Post to Facebook Post to Twitter Post to Linkedin Post to MySpace

Selasa, 16 April 2013

Rencana kita dan RencanaNYA

Setelah beberapa jam berbagi informasi dengan salah satu teman, saya dapat mengambil suatu kesimpulan yang dapat menjadi materi dalam perjalanan kedepan. Memang dalam melakukan hal apapun kita harus selalu tekun melakukannya, semakin tekun akan semakin dapat melihat sejauh mana kita terus berusaha mendapat hasilnya. Tapi semua itu pastilah tidak semudah dalam fikiran, angan dan mimpi. Seberapa kuat dan mampu kah kita melewati rintangan-rintangan yang ada. Karena rintangan - rintangan itu pun tidak hanya datang sekali saja, dia kan selalu hadir disaat terduga maupun tidak terduga. Rintangan akan selalu menemani dalam setiap proses mencapai pencapaian yang ingin kita dapatkan.

RencanyaNya, Rencana kita, Rencana pihak lain. Ini terus yang harus kita ingat, yang harus kita ketahui, yang harus kita pahami. Pastilah setiap mimpi, impian, dan rencana akan selalu yang baik dan kita inginkan yang terbaik. Dalam proses aktual untuk mencapainya akan kita hadapi sesuatu yang memancing kita untuk menyerah dalam keadaan, apapun itu. Suatu cara upaya yang kita lakukan untuk menghadapinya akan lebih baik ketimbang menyerah. Menyerah tidak akan menghasilkan apapun, tapi kalau kita tetap berupaya itu akan membuat kita mendapatkan peluang yang seberapa pun hasilnya.

Semua proses selalu akan melekat pada suatu perumpamaan proses bumi yang disuburkan Oleh hujan, lalu akan mengering pada usainya musim penghujan dan akan tertiupkan angin apapun pada sesuatu hal yang telah kering, dan akan subur kembali karena angin yang mengantarkan hujan kembali datang. Terkadang melupakan perumpamaan tersebut hanya karena kita terlena saat diatas sehingga membuat kita terjatuh, dan berupaya melupakan dan mengevaluasi diri dari kesalahan yang membuat kita terjatuh tersebut agar dapat menjadi lebih baik lagi ketika sampai diatas kembali.

Belajar dari artikel yang baru saya baca, dimana sipenulis mengambil contoh kasus perusahaan yang sedang diambang kebangkrutan, dia menceritakan bagaimana pemilik, manajemennya dan para pekerjanya berusaha tetap konsisten dalam memaksimalkan, mengefisiensikan pekerjaaan. Mereka tetap memegang teguh kedisiplinan, sehingga tanpa disadari mereka, perusahaan tersebut dapat kembali keposisi normal bahkan dapat berdiri tegak kembali. Saya sendiripun mengambil contoh pada dimana tempat saya bekerja, memang dimasa-masa sulit sangat berat sekali memupuk jiwa dan mentalitas seperti dalam keadaan normal. Dimana perusahaan ini mulai merangkak, dan mulai dikenal banyak orang, disaat ini pulalah perusahaan mendapat guncangan. Isu - isu konflik managemant membuat semakin tergoyahkan para pekerja yang ada, trik dan trik mulai meradang, sikap loyalitas mulai berkurang, semangat mulai mengendur. Lalu apakah saya harus menyelamatkan diri sendiri?! Dalam segi kenyamanan selalu mengguncang saya untuk egois memikirkan diri sendiri,sedangkan pada sisi lain saya juga memikirkan bagaimana keluarga-keluarga didalam perusahaan ini, karena mereka adalah teman yang telah bermorfosis menjadi hubungan kekeluargaan yang erat sekali.

Keadaan ini sudah berjalan selama 6 bulan kebalakang, dan harapan - harapan kami adalah keadaan ini bisa membaik, dan kami bisa bangkit berkembang menghadapi persaingan pada bidang industri yang kami geluti. Semuanya adalah kembali pada usaha kami sendiri untuk mencapainya, dan yang pasti doa sebagai pamungkas untuk meminta kepada Allah SWT.
Dari hal yang saya dapatkan ini menjadikan suatu pengalaman yang berharga, saya yakin sekali.
Saat ini saya hanya berpegang teguh pada suatu keinginan yang membuat saya merasa penasaran, karena saya sempat berfikir "saya di perusahaan ini dari awal sekali, saya ingin merasakan senang, dan sakit dalam menjalanin prosesnya, klo saya bisa melihat masa jaya-jayanya kemarin, kenapa saya juga gak bisa melihat, merasakan masa-masa sulit seperti sekarang, toh ini belum berakhir. Saya harus melihat bagaimana ujung dari usaha-usaha yang telah kita lakukan bersama".

Keadaan baik yang selalu kita inginkan adalah hal yang tak pasti, kita takkan pernah tau didepan itu bagaimana. Pemilik segala Ketahuan adalah Allah SWT, maka kita hanya bisa berusaha dan biarkan Allah SWT yang menentukan. Apapun hasilnya nanti itu adalah upaya yang telah kita usahakan. Tetap semangat, selalu sabar, MERDEKA TERUS!!!

Senin, 15 April 2013

Kopi

Banyak sekali masyarakat Indonesia yang tidak sadar bahwa negara kita tercinta, Indonesia. Adalah penghasil kopi terbesar No.3 di Dunia ( Setelah Brazil & Vietnam ).
Dan banyak yang tidak sadar pula bahwa. Biji kopi Indonesia yang berkualitas ( Specialty ) di ekspor keluar negeri. Banyak pula orang Indonesia yang tidak sadar bahwa kopi sachet yang sering mereka minum selama ini seperti : Kapal Aer, Pot Coffee, Tarobikar Dll. Berasal dari kopi yang berkualitas rendah. Bahkan beberapa perusahaan Kopi Sachet mencampurkan bahan asing bersatu bersama biji kopi. Seperti kopi Kapal Aer yang mencampurkan bahan Jagung agar mendapatkan rasa yang gurih dan manis.


Kopi Berkualitas Rendah


Percayakah Agan, Kopi Sachet yang biasa agan biasa minum itu berasal dari kopi berkualitas rendah?. Coba Perhatikan baik-baik !

Harga normal biji kopi Robusta berkualitas baik yang sudah di sangrai di jual di Indonesia berkisar seharga Rp 45.000 per 250 gram. Coba di bandingkan dengan Kapal Aer. Kalian bisa menebus 250 gram bubuk kopi Robusta Cap Kapal Aer hanya dengan Rp 9000 (?). Perbandingan yang cukup "Jomplang" kan?. Hampir mustahil kalau kopi sachetan itu berasal dari biji kopi yang berkualitas baik. Karena dari Modal Biji kopi Robusta berkualitas Cukup baik yang sebelum di sangrai ( Green Bean ) Seharga 50.000 Per Kilo. ( 50000/kilo : 1/4 = 12.500 ). Jadi, Butuh Rp12.500 hanya untuk modal Green Bean nya saja, itu belum termasuk Packaging, Pemasaran, biaya sangrai,dll. Jelas rugi bila di jual dengan harga Rp9000 itu.

Perusahaan-Perusahaan kopi sachet pun mengakali nya dengan cara menggunakan biji berkualitas rendah atau bahkan menggunakan biji yang tidak lolos sortir ekspor ( di beberapa kasus pabrik lokal daerah ). Untuk menekan biaya produksi nya.

Green Bean Berkualitas Baik


Spoiler for Green "Good" Bean: d







Green Bean Kualitas Buruk



Spoiler for Green " Bad" Bean:


Fakta dibalik mitos kopi

Di dunia terdapat dua jenis kopi yang selalu menjadi pilihan untuk di jadikan minuman, yakni : Robusta & Arabica. Kopi Robusta memiliki harga yang relatif lebih murah daripada Arabica. kopi Robusta memiliki karakteristik rasa yang cenderung kearah "Pahit". Efek dari banyak nya Kafein yang terkandung di dalam nya. Sementara itu Arabica, di hargai lebih mahal daripada Robusta, itu dikarenakan proses penanaman & pra panen nya yang lebih rumit. Dan karakteristik kopi Arabica lebih cenderung kearah "asam". Selain itu Kafein yang teerdapat di Kopi Arabica jauh lebih sedikiit jika di bandingkan dengan Robusta,Liberica,Excelsa,Dll. Bahkan di Brazil telah di temukan biji kopi Arabica tanpa Kafein sama sekali (Decaf)


Beberapa kawan pernah bertanya kepada saya. " kenapa yah, kalau saya minum kopi itu, perut saya menjadi sakit. Seperti asam lambung...".
Saya tegaskan disini, hal2 yang terjadi seperti di atas itu tidak ada kaitan nya sama sekali dengan kopi ( yang bagus ). Kopi Arabica yang saya bilang asam, itu sebenarnya bukan biang keladi dari asam lambung agan. Asam yang terdapat di kopi Arabica itu hanya "Sensasi" yang terdapat di Lidah . Berikut ada 3 faktor utama yang menjadi penyebab "Asam lambung" seperti kasus di atas. :

1. Lihat dulu, anda sedang meminum kopi apa?. Kopi Sachet?...ya sudahlah tidak perlu di bahas

2. Sakit perut tersebut mungkin terjadi karena agan belum makan . Kopi itu bersifat merangsang lambung untuk bekerja, dan bila di lambung tidak ada asupan. jadilah sakit perut. Karena itu sebelum ngopi lebih baik makan dulu biar nikmat! ( Kayak ngerokok coy! : )

3. Dan yang terakhir itu, kemungkinan karena Alat kopi/ Gelas yang yang digunakan dalam keadaan kurang bersih. jangankan untuk minum kopi, untuk makan biasa saja, bisa menjadi sakit perut.


" Takut ah!, kalu banyak minum kopi nanti tidak bisa tidur >.< ". itu juga tergantung dari jenis kopi apa yang agan minum?. Zat Kafein lah yang menyebabkan orang menjadi "Kuat Begadang". Zat Kafein banyak terkandung di dalam kopi Robusta. Kopi yang banyak di temukan di kopi-kopi sachet. Sementara itu di dalam kopi Arabica hanya sedikit kandungan Kafein nya. jadi Kopi Arabica saya sarankan, bila jam tidur agan tidak ingin terganggu.