CARSURIN
Technical Training of Coal Sampling
Summary
Oleh Anzar Harahap
19 October 2010, Novotel Hotel – Palembang
Dengan menggunakan standar metode sebagai berikut :
- ISO 13909 : 12
- ASTM D 2234/D2234 M:2007
- Etc.
Sampling merupakan pengambilan contoh secara acak/random dan teratur sesuai dengan standard yang digunakan dari sejumlah material dalam jumlah besar yang mana contoh material yang diambil mewakili keseluruhan material tersebut, agar dapat kemudian diuji secara kimiawi dan fisik.
Persentase kesalahan pada sampling yaitu :
- 80% Sampling
- 15% Preparasi
- 5% Analisa
Menghindari kesalahan pada sampling maka persyaratan untuk sampling;
- Metode standar harus benar ( ISO, ASTM, JIS, BS, dll )
- Penentuan jumlah Increament harus benar
- Peralatan sampling serta ukuran harus standard
- Penentuan titik lokasi harus benar
- Pengambilan contoh harus benar.
Sampling berdasarkan lokasi, dari kondisi batubara tersebut, smpling dapat diklasifikasikan sbb:
1. Sampling pada singkapan batubara
2. Sampling pada permukaan batubara
3. Sampling pada pengeboran batubara
4. Sampling pada peremukan batubara saat di belt conveyor, atau saat di Truck, stockpile, dll.
Perkiraan yang dapat mempengaruhi pada sampling,
- Kualitas variable à pengambilan per increament
- Banyaknya sample à jarang penyemplingan
- Partikel sample yang diambil dengan ukuran yang tepat
- Metode pengambilan sample
- Lokasi à alasan sampling dititik tersebut
- Parameter analisa
Jumlah selisih dengan menggunakan metode ISO dan ASTM :
ISO
Kondisi batubara | conveyor | Stockpile |
Cleaned | 16 | 32 |
Un-Cleaned | 32 | 64 |
Max 1000 tonnes
ASTM
Kondisi Batubara | Conveyor falling stream |
Cleaned | N = 15 |
Un-Cleaned | N = 35 |
Max 1000 tonnes
a). Perhitungan berdasarkan Time Basis, ASTM Standard
Load Cargo = 5000 MT
speed Convey. Belt = 400 MT/Hour, Top size = 50 mm, jenis batubara kotor,
lokasi Falling stream, cara manual/mechanical sampling
Jumlah increment = 35 5000/1000
= 78 increment
Time basis = (5000 x 60) / (400 x 78)
= 10 menit/incr.
b). Perhitungan berdasarkan Mass Basis, ASTM Standard
Stockpile = 5000 MT, Top size 50 mm, jenis batubara kotor, lokasi Stockpile,
cara manual sampling.
Jumlah increment = 35 5000/1000
= 78 increment
Scoop standard = 0.6 x top size = 0.6 x 50 mm = 3 Kg
Total Gross Sample taken = 3 kg x 78 incr. = 234 Kg
Preparation
Adalah untuk mempersiapkan sejumlah kecil sample dari gross sample yang mewakili bulk kargo barang, yang dipersiapkan bagi keperluan laboratorium untuk pengujian baik fisik maupun kimiawi.
Proses Preparasi Sample
1. Pengeringan : tujuannya untuk penetapan kadar air/menghindari blocking saat penghancuran saat dicrushing
2. Reduksi / Crusher : untuk reduksi ukuran menjadi butir yang lebih kecil dengan mengacu pada metode standar
3. Mencampur : untuk homogenitas sample
4. Mengurangi : untuk reduksi jumlah berat sample dari sejumlah berat lebih. Dimana mengacu pada metode standard.
Parameters of Steam Coal Coality
- Total Moisture
- Proximite Analisis
- Inherent Moisture
- Ash Content
- Volatile Matter
- Fixed Carbon
3. Ultimate Analysis
- Total Sulphur
- Nitrogen
- Hydrogen
- Carbon
- Chlorine
- Oxygen
4. Calorific Value
5. Hardgrove Grindability Index (HGI)
6. Ash Analysis
7. Ash Fusion Temperature
8. Trace Elements
9. Relative Density
10. Form of Sulphur
11. Relative Density
Ash Fusion Temperature
• OKSIDASI
• REDUKSI
- INITIAL DEFORMATION (Deformasi Permulaan)
- SPHERICAL (Pelunakan)
- HEMISPHERICAL (Hemisperis)
- FLUID (Cair)
Stockpile Management
• Storage Management
Storage Management atau pengaturan penyimpanan batubara di stockpile sangat penting dalam stockpile management. Dalam mengatur penyimpanan batubara di stockpile, hal hal yang perlu diperhatikan adalah Desain stockpile dan Sistem penumpukan. Yang perlu diperhatikan adalah sbb:
- Kapasitas penyimpanan batubara
- Banyaknya jenis product yang akan Dipisahkan di stockpile
- Fasilitas dan sistem penumpukan dan Pemuatan
Secara umum desain suatu stockpile batubara adalah sebagai berikut :
– Base stockpile dibuat benar-benar padat dan kuat disesuaikan dengan berat beban yang akan ditopang.
– Permukaan dasar stockpile harus dibuat agak cembung
– Level dasar stockpile harus ditentukan.
– Sekeliling stockpile dibuatkan paritan atau saluran air yang semuanya menuju settling pond
– Di sekeliling stockpile dipasang instalasi spraying.
– Di sekeliling stockpile dibuatkan windshield atau penangkal angin.
– Stockpile dibuat memanjang searah dengan arah angin dominan (Prevailing Wind)
Sistem Penumpukan :
– Sekeliling tumpukan batubara harus dapat diakses oleh unit maintenance seperti Wheel Loader atau Excavator.
– Penumpukan harus memanjang searah dengan prevailing wind (arah angin dominan)
– Setiap penumpukan harus dipastikan ditrimming agar tidak terdapat puncak-puncak kecil diatas tumpukan batubara
– Slope permukaan stockpile yang menghadap ke arah angin harus dilandaikan sudutnya, bila perlu dipadatkan.
• Quality & Quanitity Management
Quality dan Quantity Management adalah proses yang paling penting dalam suatu stockpile management. Karena Quality dan quantity management bersifat terus menerus dan berjalan seiring dengan jalannya perusahaan.
• Blending Management
Dalam suatu blending management, hal yang paling diutamakan adalah:
• Pencampuran kualitas sehingga menghasilkan kualitas batubara hasil campuran sesuai dengan yang ditargetkan.
• Cara Blending atau pencampuran itu sendiri yang harus baik.
• Sebelum Blending dilakukan, yang perlu diperhatikan adalah target kualitas yang harus dicapai dari blending tersebut.
• Hanya satu target parameter yang dapat dicapai dengan tepat dalam suatu blending. Parameter lainnya mengikuti sesuai dengan proporsi blendingnya.
• Diantara parameter kualitas batubara, ada yang bersifat addictive (dapat dikalkulasi secara kuantitatif pada saat blending). Dan ada pula paramter yang bersifat tidak addictive atau tidak dapat dihitung secara kuantitatif berdasarkan proporsi blendingnya.
URAIAN ANDA MENARIK SEKALI, SAYA MINTA DIMUAT GAMBAR TENTANG ALAT PENGAMBIL SAMPLE DI STOCK PILE UNTUK ANALISA LABORATORIUM
BalasHapussaya memiliki referensi untuk gambar yang anda minta, akan tetapi saya tidak memiliki gambar sendiri maksudnya saya tidak bisa menampilkan gambar dari pihak training tersebut.
BalasHapusthanks untuk commentnya...
saya sedang mencari konsultan untuk mendesain stockpile + dermaga untuk muat batubara ke atas barge menggunakan manual (rampdoor) dan conveyor di sumatera selatan.
BalasHapusapakah bisa bantu referensi..
mau minta pendapatnya,, mana yang lebih baik dilakukan untuk sampling apakah pada kondisi moving stream atau stationary stream untuk di lakukan sampling scr manual?
BalasHapusmengingat masing2 kondisi ada kelebihan dan kelemahannya,,
terima kasih
menanggapi sampling dengan kondisi moving stream atau stationary stream dapat disesuaikan dengan kondisi lapangan, karena keduanya memang tidak dapat mamaksimalkan pengambilan sampling tersebut. akan tetapi keduannya sudah menjadi parameter yang baik dalam sampling manual.
BalasHapusterimakasih.
thanks bg anzar, blognya membantu bgt buat belajar preparasi batubara kami :D,, viva miners 073 :)
BalasHapustolong diagram preparasi ASTM D2013 pada carsurin,
BalasHapusmohon kirim ke email saya rezaibnu@ymail.com.
terima kasih
mohon dilampirkan sumbernya bang
BalasHapus