Senin, 26 Oktober 2009

POETOESAN KONGRES PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA

POETOESAN KONGRES
PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA

Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia yang berdasarkan dengan nama Jong Java, Jong Soematera ( Pemoeda Soematera ), Pemoeda Indonesia, Sekar roekun.

Jong Islamieten, Jong Batak Bond, Jong Cilebes, Pemoeda Kaoem Betawi, dan Perhimpunan Pelajar Indonesia.

Membuka rapat pada tanggal 27 dan 28 oktober 1928 di negeri Djakarta.

Sesoedahnya mendengar segala isi-isi pidato-pidato pembicaraan ini.

Kerapatan lalu mengambil kepoetusan:
Pertama :
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGAKOE BERTOEMPAH DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA
Kedua :
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA
Ketiga :
KAMI POETRA DAN POETRI INDONESIA
MENJUNJUNG BAHASA PERSATUAN BAHASA INDONESIA

Setelah mendengan poetusan ini, kerapatan mengeloearkan keyakinan asas ini wajib dipakai oleh segala perkoempulan-perkoempulan kebangsaan Indonesia.

Mengeloearkan keyakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar poetusannya:
KEMAJOEAN
SEJARAH
BAHASA
HOEKUM ADAT
PENDIDIKAN DAN KEPANDOEAN
dan mengeloearkan penghargaan soepaya poetusan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan di moeka rapat perkoempulan-perkoempulan.

Senin, 12 Oktober 2009

Tips

Hijau "Rumput Palsu" pun Segar di Mata

Lokasi: Taman di rumah Keluarga Jenny Rahi, Perumahan Permata Mediterania, Jakarta Barat. Arsitek taman: Sucandra H. W./ EN-GEDI
Senin, 12 Oktober 2009 | 08:24 WIB

KOMPAS.com - Biar tak repot merawat, tanam saja rumput artifisial. Segar juga kok di mata kita. Rumput pun bisa ditanam di dalam atau luar ruang.

Coba lihat taman di foto ini. Sekilas pandang, Anda pasti tidak percaya, kalau hamparan rumput hijau ini bukan rumput asli. Taman ini memang menggunakan rumput artifisial. Jenis dan bahannya sama dengan rumput yang digunakan di lapangan-lapangan futsal.

Arsitek taman ini, Sucandra H. W., dari EN-GEDI, mengatakan bahwa meski artifisial, rumput ini tak kalah hijau dari yang asli. Keuntungan lain menggunakan rumput artifisial, lanjutnya, adalah praktis dan mudah dibersihkan. Untuk membersihkan daun-daun kering yang berjatuhan, cukup gunakan sapu ijuk, atau sapu yang biasa digunakan di dalam rumah. Gunakan sedikit air untuk membersihkan noda tanah atau kotoran lainnya.

"Selain rumput, taman juga jadi lebih mudah dirawat. Tidak perlu melakukan pemangkasan rumput secara berkala, dan tidak ada rumput liar. Rumput artifsial juga tidak becek, terutama setelah hujan turun," ujar Sucandra.

Rumput artifisial tidak bisa langsung dipasang di tanah. Sucandra menjelaskan, untuk memasangnya, tanah harus terlebih dahulu dilapisi semen. Setelah semen kering, barulah rumput dipasang. Rumput artifisial biasanya berbentuk lembaran, seperti karpet. Untuk "menanamnya" dibutuhkan lem dan baut. Lem untuk merekatkan bagian tengah rumput.

Sedangkan baut untuk merekatkan bagian tepi dan sudut rumput. Jangan lupa, buat saluran pembuangan air (floor drain), di lantai semen, sebelum ditutup rumput, ya.

Ada kelebihan, ada pula kekurangannya. Rumput artifisial, lanjut Sucandra, tidak bisa bertahan lama, maksimal penggunaan hanya dua tahun. Setelah itu, harus dilakukan penggantian. Untuk membelinya, Anda bisa menghubungi supplier rumput artifisial. Tapi untuk memasangnya disarankan, hubungi ahlinya. Berminat? (iDEAonline.co.id/Anissa Q. Aini)

Senin, 05 Oktober 2009

Mining 03 Gallery

Night in dark

@ La Piazza - Gading

@ PT. SGM - Cilegon

@ tongkrongan tempoe doloe

Judi

Laskar Pelangi

@ Ice Sketing TA

The Jaduls

The Jambrets

@ Inul Vizta