Senin, 10 Maret 2014

Kambing Piatu

Mengabaikan saat pertama kali mendapat kabar seekor induk kambing telah mati tadi malam, ada yang beranggapan karena sakit atau keracunan. Tapi aku beranggapan lain dari pada yang lain, aku katakan induk nya mati karena penyakit gagal hati, induk yang masih muda dipaksakan kawin dengan kambing muda jantan yang macho, kambing jantan yang memiliki wibawa dan karisma yang luar biasa, kambing yang klo sudah pergi pasti lupa pulang, yang harus diseret pake motor klo dia sedang keluyuran jauh dari kandang dan komunitas kecilnya. Dan suatu hari kambing muda betinapun dipaksa kawin di suatu sudut kandang yang sempit, apa yang bisa diperbuatnya ketika dia terpojok disudut sempit itu, merintih teriak sekeras mungkin tapi tak berdaya ketika sang kambing jantan muda menunjukkan keperkasaannya. Leher mereka sama - sama dalam keadaan terikat, salah satu dari mereka tak bisa untuk lari dari kenyataan klo mereka harus kawin.

Hari berlalu sampai tak disangka hasil kawin paksa itu menghasilkan dua ekor kambing yang lucu, setiap hari anak kambing selalu mengikuti kemanapun ibu muda nya pergi mencari makan. Saling berteriak menunjukkan bahwa mereka selalu berinteraksi satu sama lain. Mereka bertiga selalu beraktivitas bersama seolah tanpa terpengaruh oleh keberadaan bapak mudanya. Tapi memang seperti itu kenyataannya, saat anak kambing lahir sang bapak pun diungsikan ke tempat lain dengan alasan si bapak masih sangat produktif untuk memberikan saudara tiri untuk mereka. Walau pun tak ada yang bisa memastikan kapan mereka dapat bertemu dengan saudara tiri.