Selasa, 16 April 2013

Rencana kita dan RencanaNYA

Setelah beberapa jam berbagi informasi dengan salah satu teman, saya dapat mengambil suatu kesimpulan yang dapat menjadi materi dalam perjalanan kedepan. Memang dalam melakukan hal apapun kita harus selalu tekun melakukannya, semakin tekun akan semakin dapat melihat sejauh mana kita terus berusaha mendapat hasilnya. Tapi semua itu pastilah tidak semudah dalam fikiran, angan dan mimpi. Seberapa kuat dan mampu kah kita melewati rintangan-rintangan yang ada. Karena rintangan - rintangan itu pun tidak hanya datang sekali saja, dia kan selalu hadir disaat terduga maupun tidak terduga. Rintangan akan selalu menemani dalam setiap proses mencapai pencapaian yang ingin kita dapatkan.

RencanyaNya, Rencana kita, Rencana pihak lain. Ini terus yang harus kita ingat, yang harus kita ketahui, yang harus kita pahami. Pastilah setiap mimpi, impian, dan rencana akan selalu yang baik dan kita inginkan yang terbaik. Dalam proses aktual untuk mencapainya akan kita hadapi sesuatu yang memancing kita untuk menyerah dalam keadaan, apapun itu. Suatu cara upaya yang kita lakukan untuk menghadapinya akan lebih baik ketimbang menyerah. Menyerah tidak akan menghasilkan apapun, tapi kalau kita tetap berupaya itu akan membuat kita mendapatkan peluang yang seberapa pun hasilnya.

Semua proses selalu akan melekat pada suatu perumpamaan proses bumi yang disuburkan Oleh hujan, lalu akan mengering pada usainya musim penghujan dan akan tertiupkan angin apapun pada sesuatu hal yang telah kering, dan akan subur kembali karena angin yang mengantarkan hujan kembali datang. Terkadang melupakan perumpamaan tersebut hanya karena kita terlena saat diatas sehingga membuat kita terjatuh, dan berupaya melupakan dan mengevaluasi diri dari kesalahan yang membuat kita terjatuh tersebut agar dapat menjadi lebih baik lagi ketika sampai diatas kembali.

Belajar dari artikel yang baru saya baca, dimana sipenulis mengambil contoh kasus perusahaan yang sedang diambang kebangkrutan, dia menceritakan bagaimana pemilik, manajemennya dan para pekerjanya berusaha tetap konsisten dalam memaksimalkan, mengefisiensikan pekerjaaan. Mereka tetap memegang teguh kedisiplinan, sehingga tanpa disadari mereka, perusahaan tersebut dapat kembali keposisi normal bahkan dapat berdiri tegak kembali. Saya sendiripun mengambil contoh pada dimana tempat saya bekerja, memang dimasa-masa sulit sangat berat sekali memupuk jiwa dan mentalitas seperti dalam keadaan normal. Dimana perusahaan ini mulai merangkak, dan mulai dikenal banyak orang, disaat ini pulalah perusahaan mendapat guncangan. Isu - isu konflik managemant membuat semakin tergoyahkan para pekerja yang ada, trik dan trik mulai meradang, sikap loyalitas mulai berkurang, semangat mulai mengendur. Lalu apakah saya harus menyelamatkan diri sendiri?! Dalam segi kenyamanan selalu mengguncang saya untuk egois memikirkan diri sendiri,sedangkan pada sisi lain saya juga memikirkan bagaimana keluarga-keluarga didalam perusahaan ini, karena mereka adalah teman yang telah bermorfosis menjadi hubungan kekeluargaan yang erat sekali.

Keadaan ini sudah berjalan selama 6 bulan kebalakang, dan harapan - harapan kami adalah keadaan ini bisa membaik, dan kami bisa bangkit berkembang menghadapi persaingan pada bidang industri yang kami geluti. Semuanya adalah kembali pada usaha kami sendiri untuk mencapainya, dan yang pasti doa sebagai pamungkas untuk meminta kepada Allah SWT.
Dari hal yang saya dapatkan ini menjadikan suatu pengalaman yang berharga, saya yakin sekali.
Saat ini saya hanya berpegang teguh pada suatu keinginan yang membuat saya merasa penasaran, karena saya sempat berfikir "saya di perusahaan ini dari awal sekali, saya ingin merasakan senang, dan sakit dalam menjalanin prosesnya, klo saya bisa melihat masa jaya-jayanya kemarin, kenapa saya juga gak bisa melihat, merasakan masa-masa sulit seperti sekarang, toh ini belum berakhir. Saya harus melihat bagaimana ujung dari usaha-usaha yang telah kita lakukan bersama".

Keadaan baik yang selalu kita inginkan adalah hal yang tak pasti, kita takkan pernah tau didepan itu bagaimana. Pemilik segala Ketahuan adalah Allah SWT, maka kita hanya bisa berusaha dan biarkan Allah SWT yang menentukan. Apapun hasilnya nanti itu adalah upaya yang telah kita usahakan. Tetap semangat, selalu sabar, MERDEKA TERUS!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar