Jumat, 30 September 2011

Pengguna ATM? Cekidot gan



Sebelumnya, ane mohon maap yak kalo-kalo aja ane salah kamar ngepos di mari.
Bingung ane mau ngepos dimana.

Sekedar sharing.
Ini hasil penelitian waktu ane ambil kuliah psikologi lingkungan semester kemaren gan. hehehe..

Hal Kecil yang Berdampak Besar

Apapun profesi kita, baik sebagai Mahasiswa, Dosen, Guru, Karyawan, maupun Direktur, pasti tidak akan pernah lepas dari ATM. Penggunaan ATM pasti sudah menjadi agenda rutin bulanan, bahkan mingguan. Terkadang penggunaan ATM kita anggap sebuah hal yang kecil dan tidak akan memberi pengaruh apa-apa terhadap lingkungan kita. Namun, sadarkah kita bahwa hal yang kita anggap kecil itu ternyata memberikan dampak yang begitu besar kepada lingkungan kita?

Seorang manager sebuah Bank terkemuka yang mengurus seluruh unit ATM-nya yang tersebar luas di Indonesia mengatakan, “Kami memiliki sekitar 5000 unit ATM yang tersebar di seluruh Indonesia, dan dalam setahun kami membutuhkan 72.000 roll struk/resi ATM dengan panjang masing-masing mencapai 4.000 meter.” Jika dikalkulasikan, maka dalam sehari, Bank tersebut telah membuang kertas seluas hampir separuh lapangan sepak bola hanya untuk struk/resi ATM. Lantas bagaimana jika digabungkan dengan kertas yang dibuang oleh Bank-Bank lainnya? Bayangkan, berapa banyak kertas yang terbuang dalam jangka waktu satu tahun hanya untuk struk/resi ATM?

Perlu kita ketahui bahwa kertas yang biasa kita pakai sehari-hari dibuat dari hasil kompresi serat yang berasal dari pulp (bubur kayu). Selama tahun 2009, industri kertas menghasilkan 178 juta ton pulp, 278 juta ton kertas dan karton, serta menghabiskan 670 juta ton kayu. Pertumbuhannya diperkirakan antara 2% hingga 3,5% per-tahun, sehingga membutuhkan kenaikan kayu log dari lahan hutan seluas 1 – 2 juta hektar/tahun. Dapat dibayangkan, betapa besar dampaknya kepada lingkungan hanya dari industri kertas saja.

Seharusnya dampak tersebut dapat kita kurangi dengan hal-hal yang kecil seperti tidak mengambil struk/resi ATM kecuali sangat diperlukan, karena jika kita mengambil lalu membuangnya, berarti kita turut berpartisipasi dalam penggundulan hutan. Lantas, masihkah kita membuang struk/resi ATM jika memang tidak dibutuhkan?



"
Sumber : http://sonywirawan.co.nr/?p=260
"


semoga bermanfaat gan...
kali aja selaen dapet pahala, ada yang berkenan ngasi gitu..
hehehe..
asal jangan dilempar .
Ane belon daptar asuransi kesehatan, kalo benyut-benyut mahal biayanya.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar