Senin, 19 September 2011

Hidup ini Indah

Setelah trilogy tulisan saya yang fokus ke penjabaran tentang kehidupan dari sudut pandang sebagian besar yang bilang “Hidup Ini SUSAH”, saatnya untuk membawa sudut pandang lain ke permukaan…

Seperti yang saya bilang sebelumnya, orang yang bilang hidup ini susah, biasanya adalah mereka yang belum sukses. Mereka cenderung menyalahkan keberuntungan dan kesempatan yang belum datang ke dalam kehidupan mereka.

Nah, sebaliknya, yang bilang hidup ini indah, pada umumnya adalah mereka yang sudah dapat menikmati arti sebuah kesuksesan. Ingat, sukses itu tidak semata dihitung hanya dari segi materi. Memang, di hampir setiap kesempatan, saya berusaha untuk menginspirasi Agan semua untuk bisa sukses di karir; secara finansial. Kenapa? Kalau Agan sukses di karir, dan secara finansial berlebih, Agan akan bisa membantu lebih banyak orang lagi yang membutuhkan pertolongan Agan. Pada saatnya nanti, Agan udah ngga perlu lagi mikirin untuk cari duit, tapi bisa mikirin dan dedikasikan waktu Agan untuk berbuat sosial. Ini yang saya sebut "Kaya raya untuk orang lain." Tapi,...

Menurut saya, janganlah Agan hanya mencari kekayaan semata. Untuk menjadi individu yang kaya raya dengan cara-cara berintegritas tinggi itu baik. Tapi, lebih baik lagi kalau Agan bisa hidup di dalam keseimbangan, “Balanced Life”. Apa itu?

Dari waktu ke waktu saya selalu berusaha mengingatkan teman-teman twitter saya @BillyBoen, bahwa "Balanced Life = God, Great Health, Loving Family, Successful Career, Lots of Friends, Lots of Fun!"

Pertanyaan “Apakah Anda sudah sukses?”, sering ditanyakan ke saya di seminar maupun workshop yang saya bawakan. Jawaban saya: “Belum.”

Berarti, saya termasuk orang yang berpikir bahwa hidup ini susah? Tidak! Menurut saya, hidup ini indah! Bingung?

Begini,... Agan harus tau dulu apa arti sukses menurut Agan. Menurut saya:
- Setiap individu punya arti sukses yang berbeda-beda
- Setiap individu harus memiliki arti sukses lebih dari satu. Banyak kalau perlu!
- Secara umum, sukses itu adalah ketika Agan berhasil mencapai apa yang Agan targetkan, cita-citakan di awal <- Contoh: Agan ingin kuliah. Ketika Agan lulus kuliah, Agan sudah sukses (untuk target tersebut). Contoh: Agan ingin menulis buku. Ketika buku Agan terbit, Agan sukses (untuk target tersebut)
- Arti sukses itu harus berkembang dari waktu ke waktu <- Ketika lulus kuliah, Agan harus punya target yang lebih besar lagi (menjadi CEO?); dalam konteks ini, Agan kembali menjadi belum sukses. Contoh: Ketika buku terbit, Agan harus punya target yang lebih besar lagi (bukunya dibaca 10,000 orang?), dalam konteks ini, Agan kembali menjadi belum sukses.
- Arti sukses yang tertinggi itu adalah ketika selama hidup Agan bisa memiliki a Balanced Life, dan bisa Live to the Fullest sampai akhir hayat <- Tidak hanya sukses untuk diri sendiri, tapi juga bermanfaat untuk banyak orang. Dan, dikenang karena kontribusi-kontribusi yang Agan telah berikan untuk banyak orang di dunia ini.

Saya menjawab "Belum" ketika ditanya “Apakah Anda sudah sukses?”, karena menurut saya, masih banyak yang saya targetkan saat ini yang belum saya capai. Saya memang ‘sukses’ lulus kuliah S2, saya ‘sukses’ menjadi GM Oakley termuda di seluruh dunia ketika umur 26 tahun, saya ‘sukses’ merilis 3 buku: “Young On Top”, “TOP Words”, dan "Hidupkan Suksesmu", saya ‘sukses’ memiliki radio show sendiri di Kis 95.1fm setiap Rabu 19.00 – 20.00, dan saya ‘sukses’ melahirkan 2 perusahaan: PT Jakarta International Management (JIM) dan Rolling Stone Café Jakarta, TAPI…

Saya belum suksesnya juga banyak. Saya ‘belum sukses’ membuat ketiga buku saya dibaca oleh 1,000,000 orang, saya ‘belum sukses’ membuat radio show saya didengar oleh puluhan ribuan orang setiap on air, saya ‘belum sukses’ mengangkat Young On Top menjadi acara TV, saya ‘belum sukses’ membuat PT JIM menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia, saya ‘belum sukses’ mengembangkan Rolling Stone Café ke kota-kota lain di Indonesia, dan seterusnya...

Ilustrasi yang saya tulis di sini semoga menjelaskan pesan saya:
- Arti sukses itu jangan hanya satu. Jangan hanya bilang “Saya sukses kalau jadi CEO.” Agan harus bilang, “Saya sukses kalau jadi CEO, kalau saya jadi suami/istri yang baik, kalau saya bisa membuat yayasan, kalau saya bisa menginspirasi 1,000,000 orang, kalau saya punya rumah besar, kalau saya punya mobil bagus, kalau saya,…dsb dsb.”
- Dan, arti sukses Agan harus berkembang dari waktu ke waktu. Sudah berhasil jadi CEO, arti sukses Agan untuk hal ini harus berkembang menjadi, “Saya sukses kalau jadi CEO terbaik di Indonesia,... dst dst."

Memang saya belum sukses, tapi di mata saya, hidup ini indah karena saya setiap hari sudah sadar dan selalu berusaha untuk memiliki Balanced Life, dan untuk Live to the Fullest.

Tulisan saya tentang “Hidup Ini INDAH!" belum selesai sampai di sini...

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

Meskipun seringkali saya diperkenalkan diberbagai kesempatan sebagai “Motivator Muda”, disetiap kesempatan yang saya dapatkankan itu pulalah saya selalu berusaha untuk meluruskan 'profesi' itu.

Yang selalu saya bilang, “Saya BUKAN motivator. Kenapa? Karena saya ngga akan pernah bilang bahwa Agan pasti sukses! Saya juga ngga pernah dan ngga akan pernah berusaha untuk memotivasi siapapun. Saya hanya sharing apa yang saya tau. Semoga apa yang saya share bisa menjadi inspirasi.”

Kenapa saya bilang begitu? Karena menurut saya: “Yang bisa didapatkan dari mana aja itu adalah inspirasi, sementara motivasi, sesungguhnya hanya datang dari dalam diri sendiri.” <- BUKAN dari orang lain.

Jadi, tolong diingat ya,… saya BUKAN motivator. Nah, di tulisan saya “Hidup Ini SUSAH! (part 2)” ini, saya akan menguatkan apa yang saya sampaikan, bahwa saya memang bukan seorang motivator. Begini…

Pada kenyataannya, semua orang mau sukses. Tapi, kita semua juga tahu bahwa yang sukses hanya sedikit. Selebihnya, belum atau bahkan ngga bisa mencapai sukses (apapun definisi sukses menurutnya).

Coba saya tanya. Berapa banyak kisah yang Agan tahu, tentang orang yang sudah berusaha semaksimal mungkin (menurutnya), dan terus-terusan gagal? Bandingkan, berapa banyak kisah yang Agan tahu, tentang orang yang berhasil mencapai kesuksesan. Mungkin perbandingannya, 1000 kisah gagal : 1 kisah sukses?

Kalau perbandingannya demikian, berarti hanya ada 1 orang sukses di antara 1,000 orang yang gagal. Dan gagal itu identik dengan ‘hidup susah’. Jelasss, orang yang gagal lah yang akan bilang “Hidup ini susah.”

Biasanya, kisah inspiratif yang ‘ngetop’ adalah kisah yang dialami oleh orang miskin yang mampu membalikkan nasibnya. Dia mampu menjadi orang kaya. Kalau bicara kisah seperti ini, saya rasa rasionya bukan lagi 1,000 : 1, tapi 100,000 : 1. Dengan kata lain, dari 100,000 orang miskin, hanya 'akan ada' 1 orang kaya. Ini hanya rasio tebakan saya belaka, dan hanya sebuah ilustrasi sehingga mudah dicerna; ngga perlu diperdebatkan ya.

Inti yang saya mau sampaikan di sini adalah, bahwa untuk bisa meraih sebuah kesuksesan itu ngga gampang. Apalagi untuk bisa sukses di beberapa bidang.

Untuk bisa sukses, jangan pernah berharap pada keberuntungan. Jangan juga bilang bahwa hidup Agan 'mengalir' saja. Ingat, mengalir itu layaknya air,... hanya akan ke tempat yang lebih rendah. Siap untuk nanti diakhir hidup, Agan akan lebih 'rendah' daripada ketika Agan dilahirkan di dunia ini?

Saya belum pernah bertemu dengan Tuhan, tapi saya yakin bahwa Tuhan itu Maha Baik. Untuk Agan yang mencari alasan untuk ngga sukses, untuk malas,… saya mau kasih ilustrasi dengan angka 0 sebagai kegagalan, dan angka 10 sebagai kesuksesan:

1. Si A adalah orang yang merasa bahwa setiap orang sudah ada takdirnya, dan berpendapat bahwa apapun yang dia lakukan, hasilnya pasti sesuai dengan kehendak Tuhan, jadi dia membiarkan hidupnya 'mengalir' saja. Dia jadi malas, ngga berusaha keras. Karena kemalasannya, posisi dia di angka 1. Karena Tuhan Maha Baik, si A diberikan pertolongan 3 angka. Di akhir hidupnya, si A bernilai 4.

2. Si B adalah orang yang rajin. Dia berpendapat bahwa terlepas dari Tuhan itu Maha Baik, dia harus berusaha di dalam hidup ini. Posisi dia di angka 5. Karena selain Tuhan Maha Baik, Dia juga Maha Adil, jadi si B diberikan pertolongan 3 angka. Di akhir hidupnya, si B bernilai 8.

Yang saya sampaikan ini hanyalah sebuah ilustrasi yang saya harap bisa membuka pemikiran Agan-Agan yang malas dan menggunakan Tuhan Maha Baik dan nasib sebagai alasan.

Lalu, apakah benar hidup ini susah? Jawaban saya, “Ya, bagi mereka yang belum berhasil mencapai arti sebuah kesuksesan…”

Selain malas dan mudah menyerah, menurut Agan, kenapa lebih banyak orang yang belum, atau ngga sukses? Apa penyebabnya?

Tunggu tulisan saya berikutnya, masih tentang “Hidup ini SUSAH” part#3.

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

penyebab banyaknya orang yang belum atau ngga sukses memang beragam. Namun…

Ada satu hal yang menurut saya harus saya bahas di sini. Kenapa? Karena hal yang akan saya coba angkat disini memegang peranan cukup penting ketika kita ngomongin soal meraih kesuksesan. Apakah itu? KESEMPATAN.

Seringkali di workshop, seminar, maupun di twitter @billyboen, saya ditanya, “Apakah Gan Billy setuju bahwa kesempatan itu hanya datang sekali?”
Sir Richard Branson, Founder dan CEO Virgin Group yang memiliki lebih dari 300 anak perusahaan di bawah naungan bendera Virgin, bilang kira-kira seperti ini, “Kesempatan itu seperti halnya bus. Datang berkali-kali.” Saya yakin, banyak orang yang setuju dengan ilustrasi dari Sir Richard Branson ini.

Sir Richard Branson ini adalah salah satu idola saya. Sangat sukses, nekad, punya insting bisnis yang kuat, ngga gampang nyerah, pintar, enjoy life (punya pulau, pesawat pribadi, naik balon udara, sky diving), dan senang untuk berbagi. Namun, untuk ilustrasi yang dia sampaikan ini, saya agak berbeda pendapat.

Menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang. Jadi kalau orang lain pada bilang, “Kita harus persiapkan diri kita, jadi ketika kesempatan itu datang, kita siap untuk mengambilnya”, saya kurang sependapat. Kenapa?

Karena menurut saya, kesempatan itu BUKAN datang, tapi harus DICIPTAKAN. Gimana caranya? Banyak. Tapi yang paling mudah adalah untuk memiliki banyak teman. Loh, apa hubungannya? Jelas ada! Kalau Agan sudah melakukan apa yang saya tulis di “Jangan Pernah Sungkan” yang saya posting di www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan, dengan kata lain, Agan telah memulai proses ‘Penciptaan Kesempatan’. Masih bingung?

Kalau Agan memiliki pertemanan yang tulus dengan 100 orang. Terus berhubungan dengan baik, meski ngga ada kebutuhan apapun. Sekali-kali telpon mereka, menanyakan “Apa kabar”, tanpa meminta sesuatu apapun. Nah, ketika salah satu dari mereka punya suatu proyek dan itu sesuai dengan keahlian Agan, maka jangan kaget kalau Agan ditelpon, dan diajak untuk bekerja sama.

Dalam ilustrasi ini, ketika Agan mencoba berteman, dan menjaga hubungan baik dengan banyak orang, Agan sedang menciptakan kesempatan. Mungkin Agan ada yang ngga setuju dengan saya, “Menurut saya, ketika teman menelpon kita untuk ngajak kerjasama itulah yang disebut kesempatan.” Kalau saya, itu adalah keberuntungan. Agan beruntung menjadi orang yang ditelpon oleh teman yang mendapatkan proyek itu!

Dengan ilustrasi yang sama, coba bayangkan kalau Agan ngga merasa punya teman banyak itu penting. Agan lebih senang memiliki 5 orang teman. Ke mana-mana berlimaaaaa aja. Kenalan sama orang lain, cuma sebatas basa basi. Tukeran kartu nama, abis itu ngga inget tuh kartu nama ditaro di mana. Sebelum dicatat nomor dan emailnya di hp. Pertanyaan saya, apakah orang yang di ilustrasi pertama akan menelpon Agan, ketika dia mendapatkan proyek? Tentu tidak! Kenapa? Ya mungkin dia juga lupa pernah ketemu dan kenal sama Agan,… karena Agan ngga pernah menjaga hubungan. Jangan heran kalau dia menelpon orang lain.

Kalau sudah begini, jangan salahkan kesempatan. Jangan bilang, “Saya belum sukses karena kesempatan belum datang.” Yang belum datang itu keberuntungan. Gimana keberuntungan mau datang, Agan ngga berusaha untuk menciptakan kesempatan itu di awalnya…

Lalu, kalau sudah menciptakan kesempatan dengan memiliki 1,000 teman. Apakah pasti akan sukses? Ngga juga! Bisa aja teman yang mendapatkan proyek itu tetap tidak menelpon Agan, tapi malah nelpon orang lain. Berarti Agan belum beruntung. Atau, mungkin karena orang lain itu lebih hebat lagi dalam memaintain hubungannya...

Nah, kalau sudah ngomongin keberuntungan,… prinsip saya satu: “Ngapain pusingin factor X di luar sana. Faktor X itu di luar kendali kita. Mending fokus ke apa yang mampu kita lakukan (milih kerjaan sesuai passion, dream BIG, miliki great attitude, dst dst).”

Jadi, di akhir tulisan saya part 3 ini, kesimpulannya tetap sama, “Hidup Ini SUSAH.” Tapi apakah benar demikian? Apakah saya pun berpendapat demikian?

Tunggu tulisan saya terakhir tentang ‘kehidupan’, di part#4; karena menurut saya dan menurut sebagaian orang, “Hidup Ini INDAH”. Koq bisa?

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)


Hidup Ini INDAH (part#3)
22 Sep 2011 17:05

Sebelum baca tulisan saya ini, baca dulu deh "Hidup Ini SUSAH":
(part #1): www.kaskus.us/showthread.php?t=10016929
(part #2): www.kaskus.us/showthread.php?t=10078534
(part #3): www.kaskus.us/showthread.php?t=10156707

Dan, “Hidup Ini INDAH”:
(part #1): www.kaskus.us/showthread.php?t=10194555
(part #2): www.kaskus.us/showthread.php?t=10311975

Akhirnya, sampai juga ke tulisan ke-6 dari rangkaian #HidupIniSUSAH dan #HidupIniINDAH…

Di 5 tulisan sebelumnya, saya telah mencoba membuka pandangan Agan sekalian,… dari sudut pandang susahnya hidup, sampai gampangnya hidup ini. Dari kita harus tahu apa yang mau kita capai, hingga beranikan diri untuk mencoba hal-hal baru & menantang diri sendiri untuk melakukan hal-hal yang lebih besar dari apa yang pernah kita lakukan sebelumnya.

Sekarang, saatnya saya untuk sharing 2 hal yang telah dilakukan oleh mereka yang telah sukses. Dan kedua hal inilah yang membuat hidup mereka jauh lebih indah jika dibandingkan dengan kebanyakan orang. Apa itu?

Seperti yang pernah saya katakan sebelumnya, bahwa arti sukses itu beragam. Di dalam karir misalnya, seseorang yang menjabat ‘hanya’ sebagai seorang Manager, tidak bisa dibilang belum sukses karena bagaimanapun juga, hanya si orang itulah yang berhak menilai dirinya sudah sukses atau belum; bukan orang lain!

Nah, terlepas dari ‘sudah sukses’ atau ‘belum sukses’nya seseorang, dia akan merasakan bahwa #HidupIniINDAH apabila dia sudah MAMPU untuk bersyukur! Ya, saya jugalah orang yang selalu mengkampanyekan motto hidup agar Agan jangan mudah berpuas diri! Dan, memang sudah banyak yang bertanya, “Loh Mas, katanya jangan gampang puas? Tapi koq sekarang suruh bersyukur? Bukankah ngga gampang puas itu sama dengan ngga bersyukur?”

Ngga gampang puas BEDA dengan ngga bersyukur. Dalam pelaksanaan dan pencapaian sesuatu, kita harus ngga gampang puas; kita harus selalu terus berusaha untuk berbuat lebih baik. Tapi… kita ngga akan pernah bahagia kalau kita ngga mampu untuk bersyukur dengan apapun yang kita miliki, atau atas pencapaian yang kita dapatkan.

Contohnya, sekarang ini saya belum puas dengan kehidupan yang saya jalani sekarang ini. Saya masih ingin terus bisa berkarya, masih ingin terus bisa berkontribusi secara nyata dan lebih besar lagi bagi kaum muda Indonesia. Saya belum puas dengan menulis 3 buku, memproduseri dan menghost “Young On Top on Radio”, berkeliling kampus, memberikan seminar, dan membuat serta mementori 120+ Young On Top Campus Ambassador. Tapi,…

Saya bersyukur bahwa buku-buku saya dapat diterima dengan baik di masyarakat. Saya juga bersyukur bahwa “Young On Top on Radio” telah berjalan hampir 2 tahun di mana saya bisa bertemu dan berkenalan serta berteman dengan para narasumber yang semuanya adalah orang-orang TOP di Indonesia. Saya juga bersyukur telah dapat sharing pemikiran-pemikiran saya lewat berbagai kesempatan di kampus, seminar, dan lewat tulisan-tulisan saya di www.youngontop.com, www.kickandy.com, dan di kaskus!

Jelas ya? Jadi beda antara jangan gampang puas dan ngga bersyukur. Intinya, kita bisa untuk ngga berpuas dengan pencapaian kita, dan pada saat yang bersamaan, kita bersyukur dengan pencapaian itu tadi.

Hal kedua yang saya akan share di sini adalah… #HidupIniINDAH ketika kita bisa berbagi dengan orang lain. Sejak buku pertama saya, “Young On Top” diluncurkan April 2009 lalu, passion saya bertambah satu: Berbagi. Dan, my purpose of life juga berubah. Saya ingin lebih banyak lagi berbagi dan berguna untuk orang lain. Saya tidak pernah menyesali target hidup yang saya miliki dari kecil, yaitu: sukses di karir. Inilah yang menjadikan saya sebagai GM Oakley termuda di dunia, ketika berumur 26 tahun, dan menjabat sebagai top eksekutif di MRA Group sebelum akhirnya saya memimpin beberapa perusahaan milik sendiri.

Balik lagi ke berbagi, semakin saya perhatikan, semakin mantap saya berpendapat bahwa “Orang yang sukses adalah orang yang mau dan sudah mampu untuk berbagi”. Ingat, bahwa kebanyakan orang salah kaprah dengan kata berbagi. Mereka berpikir, berbagi itu hanya sebatas uang. SALAH! Berbagi itu bisa pemikiran (dengan menulis), sudut pandang (memberikan ide), kemampuan, waktu, tenaga, dan lain-lain!

Oprah Winfrey adalah salah satu wanita terkaya di dunia yang memiliki Angel’s Network sebagai wadah yang dia buat untuk anak-anak miskin di Afrika untuk bisa sekolah. Bill & Melinda Gates Foundation adalah yayasan terbesar sepanjang masa, yang giat untuk memberikan dana penelitian untuk berbagai penyakit.

Iwan Setyawan, seorang anak angkot yang akhirnya berhasil menjadi seorang Direktur di Nielsen Research New York,… meninggalkan karirnya itu dan sekarang menjadi pembicara, selain sebagai penulis buku Best Seller yang berjudul “9 Summers 10 Autumns”. Dia berbagi pengalaman, pemikiran, waktu, hingga tenaganya di chapter kehidupannya yang sekarang.

Saya bersyukur bahwa saya memiliki banyak teman-teman yang percaya bahwa mereka hidup BUKAN untuk dirinya sendiri. Mereka perduli dengan banyak orang… Rene Suhardono, Andy F. Noya, Ricky Setiawan, Ahmad Fuadi, Ligwina Hananto, dan masih banyak lagi yang ngga mungkin saya sebutkan satu per satu.

Saya juga bersyukur bahwa saya sadar akan pentingnya berbagi untuk sesama, dan ngga akan pernah merasa puas atas hal-hal yang saya kerjakan. Yes, saya masih akan terusssss berusaha semaksimal mungkin untuk berbagi untuk kaum muda Indonesia!

Sekian tulisan saya tentang kehidupan dalam rangkaian #HidupIniSUSAH dan #HidupIniINDAH, semoga bermanfaat ya.

See you ON TOP!

Billy Boen
CEO, PT Jakarta International Management
President Director, Rolling Stone Cafe Jakarta
Executive Producer & Host "Young On Top on Radio", 95.1 Kisfm (Rabu 19.00-20.00)

>>>>>
YOT KC Gathering: "We Are... Pride of the Nation"
Tanggal: 15 Oktober 2011
Jam: 09.30 - 17.00
Pembicara: Billy Boen, Iim Fahima Jachja (CEO Virtual Consulting), Andrew Darwis (Founder & CTO Kaskus)

Tempat: Rolling Stone Cafe, Jl. Ampera Raya 16 - Jakarta
Harga: Rp. 75,000,- (termasuk makan siang, coffee/tea)
Untuk daftar, langsung transfer ke:

BCA cab. Menara Bidakara, acct#: 450 450 6888
Rekening: PT Jakarta Intl Management

Bukti transfer, email ke jimmy@jakartaintl.com atau fax ke (021)726.2671

Door Prizes: Kacamata CK, Buku2 karangan Billy Boen, Voucher Rolling Stone Cafe, dll
Tempat Terbatas: maksimum 200 orang
Pendaftaran/Info: jimmy@jakartaintl.com / info@jakartaintl.com<- silahkan tanya2 di sini
>>>>>

www.billyboen.com/sharing-kebaikan-tanpa-pamrih
www.billyboen.com/tidak-akan-terlupakan
www.billyboen.com/jangan-pernah-sungkan
www.billyboen.com/ngga-bisa-atau-ngga-benar2-mau
www.billyboen.com/gaji-rp-500...p-250000000-2/

Twitter: www.twitter.com/billyboen
FB: www.facebook.com/billyboenYOT

Author:
"Young On Top" - 30 Rahasia Sukses di Usia Muda
"TOP Words" - Kisah Nyata & Inspiratif 21 Orang TOP Indonesia
"Hidupkan Suksesmu" - Rangkuman Pikiran & Nilai Untuk Sukses

Book Info: jimpublishing@gmail.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar