Jumat, 11 November 2011

Villar Perosa : Sebuah Kota Kecil Yang Menjadi Akar dari Klub Terbesar Italia

Rumah kediaman kel. Agnelli. source: http://www.comune.villarperosa.to.it...a-agnelli.html


Jika anda melihat di sisi kanan JuventiKnows, di bagian “Latest Results & Upcoming Match” (Hasil Terakhir & Laga Selanjutnya), kalian akan melihat bahwa laga Juventus berikutnya adalah pada hari Kamis 11 Agustus, melawan Juventus B di “Villar Perosa”. Jika anda telah mengikuti Bianconeri selama beberapa waktu terakhir, tanpa diragukan lagi nama ini akan terdengar tidak asing. Namun jika tidak, anda mungkin akan bertanya-tanya : apa itu “Juventus B” dan apakah yang dimaksud dengan “Villar Perosa” ini?

Villar Perosa adalah sebuah desa kecil yang menjadi bagian dari komune (wilayah administratif) pegunungan Pinerolo (Italian : Comunità Montana del Pinerolese ) dan hanya akan menjadi salah satu dari sekian banyaknya dusun kecil yang tidak diketahui, jika pada tahun 1930 Edoardo Agnelli tidak memutuskan untuk membangun kota Sestriere, yang menjadi rumah bagi keluarganya dan, mungkin yang paling berkaitan, sebuah stadion sepakbola disana. Mereka masih memiliki “Castello” (kastil/istana), perkebunan dan gereja pribadi dimana semua anggota keluarga dibaptis, menikah dan dimakamkan.

Ia memindahkan Juventus ke lokasi tersebut selama beberapa saat dan klub terus menggunakannya sebagai lokasi latihan hingga terakhir pada tahun 1980. Bahkan dalam dua dekade berikutnya Bianconeri tetap menggunakan lapangan milik keluarga dan menginap di hotel setempat yang dimiliki oleh keluarga Agnelli tersebut saat kamp pelatihan musim panas. Tuntutan dari sepakbola modern – dilihat dari segi fisik, profesional dan finansial – meminta klub untuk mengeluarkan diri dari kota tersebut, melangkah maju kepada tur di Amerika Serikat, menjalani laga persahabatan yang lebih prestisius dan membangun fasilitas latihan yang lebih baik, yang memungkinkan persiapan lebih menyeluruh dan lebih banyak penggemar yang menghadiri laga pra-musim dari klub.

Namun, untuk tetap menjaga image serta tradisi dari klub terbesar Italia ini, Juventus tetap kembali tiap musim panas untuk melangsungkan laga persahabatan antara Skuad A dan B (biasanya merupakan laga antara tim utama melawan tim cadangan dan beberapa pemain terbaik dari tim sektor remaja). Di Italia laga ini dikenal sebagai Juve Partita in famiglia (The Family Match).

Selain merujuk pada acara yang diadakan oleh klan Agnelli, nama tersebut juga melibatkan semangat dari dilangsungkannya laga ini : keluarga dari para pemain hampir selalu hadir dan laga ini tidak pernah dirusak oleh demonstrasi dari Ultras, sebaliknya justru diartikan sebagai kerumunan dari para penggemar yang dengan antusias berkumpul untuk memberikan dukungannya kepada para pemain Bianconeri, dimana beberapa diantara mereka dikenal setelah bermain dalam kedua tim (tim utama maupun junior), sebagai sebuah masa transisi.

Laga persahabatan internasional kelihatannya selalu menjadi pengganggu dari jumlah pemain yang berada di tim, dan pada tahun ini tidak ada pengecualian dengan adanya laga-laga persahabatan termasuk antara Italia dengan Juara Dunia serta Eropa, Spanyol, di Bari. Gigi Buffon, Leonardo Bonucci, Giorgio Chiellini, Andrea Pirlo, Claudio Marchisio, Luca Marrone, Milos Krasic, Stephan Lichtsteiner, Reto Ziegler dan Fredrik Sørensen akan menjalani ‘tugas negara’ dalam laga-laga bersama tim nasional yang bersangkutan, dan oleh karena itu kemungkinan besar mereka tidak akan ikut berpartisipasi dalam laga kali ini.

Laga persahabatan di Villar Perosa ini selalu dipenuhi oleh penonton – diluar adanya persepsi bahwa biasanya turun hujan pada saat laga berlangsung – dan tim seringnya diperkenalkan kepada umum dengan nomor punggungnya sebagai bagian dari acara. Bahkan mereka yang dianggap sebagai orang luar sebelumnya dapat mengikuti tradisi ini, seperti yang dijelaaskan oleh mantan pelatih Juventus Gigi Del Neri melalui Juventus Channel tahun lalu :

“Saya selalu mendengar mengenai laga ini, sesuatu yang saya ketahui datang dari keluarga terpandang dimana kami sangat terhormat karena memiliki presiden dari keluarga tersebut. Saya sangat penasaran dan tidak sabar untuk menikmatinya. Kami akan memasuki sebuah sejarah, karena kami semua untuk pertama kalinya akan mengikuti sebuah acara yang belum pernah kami ikuti sebelumnya. Saya melihatnya sebagai sebuah hal yang penting, dengan adanya pengertian antara keluarga yang menguasai klub ini dengan pemain yang baru saja datang.”


Namun, perasaan yang dialami Del Neri hampir tidak ada apa-apanya jika dibandingkan dengan keinginan kuat untuk menjadi bagian dari acara tersebut, dari rekrutan terbaru klub 12 bulan yang lalu.

Usai menandatangani kontrak yang mengikatnya dengan Bianconeri, Milos Krasic terbang dari Moscow (tempat klub sebelumnya, CSKA Moscow) ke Kedutaan Besar Italia di Belgrade (Serbia) untuk memperoleh berkas-berkas penting dan surat izin masuk ke Negara Italia. Akan tetapi, kantor kedutaan tersebut tutup karena renovasi, dan saat proses birokrasi yang merepotkan tersebut usai malam harinya, Krasic sudah tertinggal pesawat yang akan membawanya kembali ke Turin. Penerbangan berikutnya adalah pada pukul enam sore esok harinya, yang berarti saat itu rekan-rekan satu timnya yang baru sudah meninggalkan Villar Perosa !

Jadi, daripada menunggu di Belgrade, pemain sayap ini mengeluarkan 10.000 Euro dari kantong pribadinya untuk menyewa jet pribadi yang menerbangkannya ke Turin, kemudian menggunakan mobil Ia menuju ke Villar Perosa yang berada 40 km dari kota Turin untuk memastikan agar Ia dapat hadir dalam acara tersebut tepat waktu, dan Ia pun dengan segera memperoleh simpati dari fans dan manajemen. Dedikasi yang ditunjukkan oleh Krasic membuat John Elkann menjulukinya “another blonde angel” (malaikat pirang lainnya), sebagai julukan yang sebelumnya ditujukan kepada Pavel Nedved untuk menghormati idola baru mereka.

Ketika Juventus berada di Villar Perosa, mereka selalu menciptakan kemeriahan. Kios-kios di pinggir jalan menjual segala jenis merchandise yang berhubungan dengan Bianconeri, dan menciptakan atmosfir yang unik dan luar biasa.

Terutama dengan lapangan yang kecil dan penuh kedekatan, yang menggema dengan jelas seperti saat klub ini bermain di Serie B. Menyaksikan pria seperti Andrea Agnelli duduk di pinggir lapangan layaknya orang tua yang bangga menyaksikan anaknya berlaga di taman local merupakan sebuah pemandangan yang langka dan sangat layak untuk dinikmati.

Villar Perosa memberikan kesenangan ala kota kecil bagi tim besar sepanjang masa.


Oleh : Adam Digby (@Adz77)
Sumber : http://iltifosi.tumblr.com
Translate: JCIndonesia Team

update pics villar perosa

Kekuasaan Keluarga Agnelli di Villar Perosa

Area pemakaman pribadi keluarga Agnelli

Chapel yg berada di area pemakaman..

Danau di dekat tanah milik keluarga Agnelli di Villar Perosa

Tanah perkebunan milik keluarga Agnelli di Villar Perosa

alan masuk menuju Villa Agnelli (gambar yg di artikel paling atas itu bagian belakang, menuju taman belakang)

Nah, ini Taman di Villa Agnelli

Andrea Agnelli tahun lalu, di lapangan milik keluarga Agnelli di Villar Perosa

John Elkann dan Franzo Grande Stevens thn 2008 di Villar Perosa

Hotel Bianconero (3 stars) di Villar Perosa. Juventus saat dulu ritironya di Villar Perosa nginep di sini..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar