Senin, 05 November 2012

Detik, Menit, Jam, Hari, Bulan, Tahun.

Bagaimana kita bisa menyebut kita sukses kalau kita belum bisa membahagiakan orang disekitar kita. Kita pasti selalu berusaha keras untuk mencapai kesuksesan dalam hal apapun, dalam pekerjaan, sekolah, kuliah, ibadah, olahraga dan apapun jenisnya. Dalam menempuh semua itu pasti kita akan berusaha semampu dan sekuat apapun untuk meraih hasil terbaik, akan tetapi dalam perjalanan proses mencapai itu kita akan dihadapkan pada ketakutan, kelelahan, dan naik turunnya semangat. Terkadang kita lengah disaat semua itu telah terlewati terkadang kita lalai, kita terpengaruh akan rasa ingin menikmati hasil jerih payah kita itu sendiri. Terkadang kita lupa sekitar kita, kita hanya melakukan apa yang kita inginkan saja. Rasa jenuh yang kita lalui saat meraih hasil terbaik itu ingin kita balas dengan kesenangan-kesenangan yang akan mempengaruhi kita kembali pada beban kerja keras kembali. Mungkin ada beberapa orang yang telah lolos dari masa seperti ini, mereka pastilah mengambil hikmah dari apa yang telah mereka usahakan dan mereka sia-siakan. Bagaimanakah cara mereka untuk dapat lolos dari hal itu, ini adalah pertanyaan terbesar saya saat ini.

Banyak orang yang menjadi motivator saat ini, apakah mereka yang dapat memberi motivasi ini telah melewati masa-masa tidak baik ini atau lah mereka tetap merasakannya sampai saat mereka berbicara didepan banyak orang, memotivasi banyak orang. Lucu mungkin saat seseorang motivator masih mengalami hal ini, saat setelah dia memompa semangat pendengarnya setelah itu dia tersenyum manis memikirkan dirinya yang mungkin akan sungkan untuk mendengar orang lain memotivasi dirinya. Kalau sebenarnya merekapun merasakan seperti itu, bagaimana mereka menyikapinya. Mungkin si pemotivator saling berbicara didalam hatinya, karena hati kita sering saling berkomunikasi untuk hal hal apa yang akan dilakukan. Bagaimana yang dilakukan orang-orang yang hanya memikirkan untuk hari ini saja, yang menurut mereka hari besok ya akan difikirkan besok. Seolah-olah meraka memiliki mental yang kuat untuk menjalani sesuatu yang tak tau didepannya, yang terpenting oleh mereka adalah bagaimana hari ini bisa dilewati dengan cobaan-cobaan yang datang. Mereka ini akan sangat sungguh-sungguh bekerja keras untuk hari yang dilewatinya ini, bahkan mereka akan tertidur pada saat mereka benar-benar latih setelah melewati kondisi berat. Mereka bisa tertidur dimana saja tempatnya, dijam yang tak tentu. Mereka terbangun dari tidur yang lelap setelah lelah bekera, lalu melanjutkan pekerjaan nya kembali walau hasilnya itu hanya untuk melanjutkan hidupnya pada hari itu juga. Hal rutin itu terus yang mereka lakukan setiap harinya. Apa  mungkin mereka mengartikan klo hari ini ada karena kemarin telah dapat dilewati pastilah hari ini juga akan dapat dilewati apapun jenis cobaanya karena besok akan tetap ada.

Pastilah kita tetap akan terlintas bagaimana hari besok, walau pun kadar setiap orang untuk memikirkan itu berbeda-beda. Memikirkan ini sangat berbeda dengan berhayal yang indah-indah, berhayal bagaikan suatu yang memang hayalan yang tak terbatas. Tetapi klo kita berfikir pastilah akan ada batas-batasan yang kita fikirkan. Bagaimana dengan bermimpi, bagi orang-orang mimpi lah yang dapat diwujudkan, karena dengan bermimpi kita memiliki tujuan yang dapat memotivasi diri kita untuk meraihnya. Bermimpi juga bukan hal yang dapat dilakukan sembarangan, karena saat memimpikan sesuatu hal yang sembarangan akanlah menjadi hayalan saja. Kita diberi kehidupan dari lahir sampai saat ini adalah suatu anugerah yang Allah juga sudah memberikan sampai kapan nanti kita akan berhenti untuk terus berjuang. Sampai apa itu, yang menurut saya sampai kita kembali kepadaNYA. Karena itu setiap waktunya kita harus bisa mengendalikan diri kita, berusaha agar terus dapat mengendalikannya, karena sampai masa itu datang, kita akan dihadapkan pada hal-hal yang kita sendiri ragu dapat melewatinya atau tidak. Jadikan setiap detik, menit, jam, hari, bulan, tahun yang kita lewati adalah anugrah agar kita dapat melanjutkan detik, menit, jam, hari, bulan, tahun didepan kita sebagai anugrah yang terindah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar