Penemuan pertambangan Kaizer Hilltop menunjukkan kegiatan penggalian skala besar mengekstrak batu api dan batu kapur untuk pembuatan alat-alat kerja
Pertambangan Kaizer Hilltop. (Gabi Laron)
Dr. Leore Grosman dan Prof. Naama Goren-Inbar dari Universitas Ibrani Yerusalem Institut Arkeologi, mengungkapkan bahwa area pertambangan itu dahulu dikenal sebagai tambang Kaizer Hilltop. Area tambang yang telah beroperasi sekitar 11.000 tahun lalu.
(Baca : Koin Emas Roma Berusia 1.900 Tahun Ditemukan di Timur Galilea)
Pertambangan ini terletak di sekitar kota Modiin, berjarak 35 km sebelah barat dari Yerusalem. Ini merupakan tambang pertama dari periode waktu tersebut, dengan ukuran dan ruang lingkup di Levant selatan.
"Kaizer Hill terletak di pinggiran barat daya Modiin, sebuah kota yang berkembang pesat dengan pembangunan besar-besaran, dan karenanya terjadilah perusakan bukit yang mengelilinginya," kata para ilmuwan.
Area tambang merupakan bagian dari rangkaian perbukitan rendah yang terletak di perbatasan antara Bukit dan Yudea Hills sekitar 250 m di atas permukaan laut rata-rata (MSL). Bukit-bukit dan sungai-sungai kering daerah ini ditandai dengan batuan sedimen terkikis karena fenomena karst.
Penemuan pertambangan Kaizer Hilltop menunjukkan kegiatan penggalian skala besar untuk mengekstrak batu api dan batu kapur yang bertujuan pembuatan alat-alat kerja di masa lampau. (Baca juga : Arkeolog Israel Temukan Kilang Anggur Berusia 1.600 Tahun)
"Pada puncak bukit kami menemukan permukaan batu yang rusak, memberikan bukti aktivitas penggalian ditujukan untuk penggalian nodul batu dan mengeksploitasi lapisan tebal caliche (batuan sedimen lokal dikenal dengan istilah Arab Nari)," kata Dr. Grosman.
Berbagai tanda penggalian termasuk lengkungan, menunjukkan bahwa pemotongan batu dilakukan dengan berbagai strategi, termasuk mengidentifikasi potensi kantong batu; menciptakan area penggalian di bebatuan; menghapus blok untuk memungkinkan ekstraksi batu; menciptakan area untuk penggalian sampah; dan menggunakan pengeboran dan memahat sebagai teknik utama untuk mengekstraksi batu, "tambah Prof. Goren-Inbar.
Pertambangan ini memproduksi Pra Budaya Tembikar Neolitikum. Peneliti memperkirakan keberadaannya dimulai sekitar 11.600 ke 10.200 tahun yang lalu. Ini merupakan salah satu tahapan budaya baru dalam pergeseran budaya masyarakat dari pemburu-pengumpul menjadi bertani untuk menjalani hidup.
"Manusia menjadi lebih dominan dan berpengaruh dalam lanskap terestrial mereka, dan pertambangan Kaizer Hilltop memberikan bukti dramatis untuk perubahan lanskap," kata Dr. Grosman.
(Baca pula : Pemakaman Zaman Besi Ditemukan Di Inggris Utara)
Tim melaporkan penemuannya bulan ini di jurnal PLoS ONE.
(K.N Rosandrani / Sci-News.com)