Teori Tektonika Lempeng (bahasa Inggris: Plate Tectonics) adalah teori dalam bidang geologi yang dikembangkan untuk memberi penjelasan terhadap adanya bukti-bukti pergerakan skala besar yang dilakukan oleh litosfer bumi. Teori ini telah mencakup dan juga menggantikan Teori Pergeseran Benua yang lebih dahulu dikemukakan pada paruh pertama abad ke-20 dan konsep seafloor spreading yang dikembangkan pada tahun 1960-an.
Bagian terluar dari interior bumi terbentuk dari dua lapisan. Di bagian atas terdapat litosfer yang terdiri atas kerak dan bagian teratas mantel bumi yang kaku dan padat. Di bawah lapisan litosfer terdapat astenosfer yang berbentuk padat tetapi bisa mengalir seperti cairan dengan sangat lambat dan dalam skala waktu geologis yang sangat lama karena viskositas dan kekuatan geser (shear strength) yang rendah. Lebih dalam lagi, bagian mantel di bawah astenosfer sifatnya menjadi lebih kaku lagi. Penyebabnya bukanlah suhu yang lebih dingin, melainkan tekanan yang tinggi.
Lapisan litosfer dibagi menjadi lempeng-lempeng tektonik (tectonic plates). Di bumi, terdapat tujuh lempeng utama dan banyak lempeng-lempeng yang lebih kecil. Lempeng-lempeng litosfer ini menumpang di atas astenosfer. Mereka bergerak relatif satu dengan yang lainnya di batas-batas lempeng, baik divergen (menjauh), konvergen (bertumbukan), ataupun transform (menyamping). Gempa bumi, aktivitas vulkanik, pembentukan gunung, dan pembentukan palung samudera semuanya umumnya terjadi di daerah sepanjang batas lempeng. Pergerakan lateral lempeng lazimnya berkecepatan 50-100 mm/a.
Perkembangan Teori
Pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, geolog berasumsi bahwa kenampakan-kenampakan utama bumi berkedudukan tetap. Kebanyakan kenampakan geologis seperti pegunungan bisa dijelaskan dengan pergerakan vertikal kerak seperti dijelaskan dalam teori geosinklin. Sejak tahun 1596, telah diamati bahwa pantai Samudera Atlantik yang berhadap-hadapan antara benua Afrika dan Eropa dengan Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki kemiripan bentuk dan nampaknya pernah menjadi satu. Ketepatan ini akan semakin jelas jika kita melihat tepi-tepi dari paparan benua di sana.[2] Sejak saat itu banyak teori telah dikemukakan untuk menjelaskan hal ini, tetapi semuanya menemui jalan buntu karena asumsi bahwa bumi adalah sepenuhnya padat menyulitkan penemuan penjelasan yang sesuai.[3]
Penemuan radium dan sifat-sifat pemanasnya pada tahun 1896 mendorong pengkajian ulang umur bumi,[4]karena sebelumnya perkiraan didapatkan dari laju pendinginannya dan dengan asumsi permukaan bumi beradiasi seperti benda hitam.[5] Dari perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa bahkan jika pada awalnya bumi adalah sebuah benda yang merah-pijar, suhu Bumi akan menurun menjadi seperti sekarang dalam beberapa puluh juta tahun. Dengan adanya sumber panas yang baru ditemukan ini maka para ilmuwan menganggap masuk akal bahwa Bumi sebenarnya jauh lebih tua dan intinya masih cukup panas untuk berada dalam keadaan cair.
Teori Tektonik Lempeng berasal dari Hipotesis Pergeseran Benua (continental drift) yang dikemukakan Alfred Wegener tahun 1912.[6] dan dikembangkan lagi dalam bukunya The Origin of Continents and Oceans terbitan tahun 1915. Ia mengemukakan bahwa benua-benua yang sekarang ada dulu adalah satu bentang muka yang bergerak menjauh sehingga melepaskan benua-benua tersebut dari inti bumi seperti 'bongkahan es' dari granit yang bermassa jenis rendah yang mengambang di atas lautan basal yang lebih padat.[7][8] Namun, tanpa adanya bukti terperinci dan perhitungan gaya-gaya yang dilibatkan, teori ini dipinggirkan. Mungkin saja bumi memiliki kerak yang padat dan inti yang cair, tetapi tampaknya tetap saja tidak mungkin bahwa bagian-bagian kerak tersebut dapat bergerak-gerak. Di kemudian hari, dibuktikanlah teori yang dikemukakan geolog Inggris Arthur Holmes tahun 1920 bahwa tautan bagian-bagian kerak ini kemungkinan ada di bawah laut. Terbukti juga teorinya bahwa arus konveksi di dalam mantel bumi adalah kekuatan penggeraknya.[9][10][3]
Bukti pertama bahwa lempeng-lempeng itu memang mengalami pergerakan didapatkan dari penemuan perbedaan arah medan magnet dalam batuan-batuan yang berbeda usianya. Penemuan ini dinyatakan pertama kali pada sebuah simposium di Tasmania tahun 1956. Mula-mula, penemuan ini dimasukkan ke dalam teori ekspansi bumi [11], namun selanjutnya justeru lebih mengarah ke pengembangan teori tektonik lempeng yang menjelaskan pemekaran (spreading) sebagai konsekuensi pergerakan vertikal (upwelling) batuan, tetapi menghindarkan keharusan adanya bumi yang ukurannya terus membesar atau berekspansi (expanding earth) dengan memasukkan zona subduksi/hunjaman (subduction zone), dan sesar translasi (translation fault). Pada waktu itulah teori tektonik lempeng berubah dari sebuah teori yang radikal menjadi teori yang umum dipakai dan kemudian diterima secara luas di kalangan ilmuwan. Penelitian lebih lanjut tentang hubungan antara seafloor spreading dan balikan medan magnet bumi (geomagnetic reversal) oleh geolog Harry Hammond Hess dan oseanograf Ron G. Mason[12][13][14][15]menunjukkan dengan tepat mekanisme yang menjelaskan pergerakan vertikal batuan yang baru
Seiring dengan diterimanya anomali magnetik bumi yang ditunjukkan dengan lajur-lajur sejajar yang simetris dengan magnetisasi yang sama di dasar laut pada kedua sisi mid-oceanic ridge, tektonik lempeng menjadi diterima secara luas. Kemajuan pesat dalam teknik pencitraan seismik mula-mula di dalam dan sekitar zona Wadati-Benioff dan beragam observasi geologis lainnya tak lama kemudian mengukuhkan tektonik lempeng sebagai teori yang memiliki kemampuan yang luar biasa dalam segi penjelasan dan prediksi.
Peta dengan detail yang menunjukkan lempeng-lempeng tektonik dan arah vektor gerakannya
Penelitian tentang dasar laut dalam, sebuah cabang geologi kelautan yang berkembang pesat pada tahun 1960-an memegang peranan penting dalam pengembangan teori ini. Sejalan dengan itu, teori tektonik lempeng juga dikembangkan pada akhir 1960-an dan telah diterima secara cukup universal di semua disiplin ilmu, sekaligus juga membaharui dunia ilmu bumi dengan memberi penjelasan bagi berbagai macam fenomena geologis dan juga implikasinya di dalam bidang lain seperti paleogeografi dan paleobiologi.
Lempeng-lempeng tektonik utama yaitu:
Lempeng Afrika, meliputi Afrika - Lempeng benua
Lempeng Antarktika, meliputi Antarktika - Lempeng benua
Lempeng Australia, meliputi Australia (tergabung dengan Lempeng India antara 50 sampai 55 juta tahun yang lalu)- Lempeng benua
Lempeng Eurasia, meliputi Asia dan Eropa - Lempeng benua
Lempeng Amerika Utara, meliputi Amerika Utara dan Siberia timur laut - Lempeng benua
Lempeng Amerika Selatan, meliputi Amerika Selatan - Lempeng benua
Lempeng Pasifik, meliputi Samudera Pasifik - Lempeng samudera
Lempeng-lempeng penting lain yang lebih kecil mencakup Lempeng India, Lempeng Arabia, Lempeng Karibia, Lempeng Juan de Fuca, Lempeng Cocos, Lempeng Nazca, Lempeng Filipina, dan Lempeng Scotia.
Pergerakan lempeng telah menyebabkan pembentukan dan pemecahan benua seiring berjalannya waktu, termasuk juga pembentukan superkontinen yang mencakup hampir semua atau semua benua. Superkontinen Rodinia diperkirakan terbentuk 1 miliar tahun yang lalu dan mencakup hampir semua atau semua benua di Bumi dan terpecah menjadi delapan benua sekitar 600 juta tahun yang lalu. Delapan benua ini selanjutnya tersusun kembali menjadi superkontinen lain yang disebut Pangaea yang pada akhirnya juga terpecah menjadi Laurasia (yang menjadi Amerika Utara dan Eurasia), dan Gondwana (yang menjadi benua sisanya)
Sumber
Selasa, 18 Desember 2012
Rabu, 12 Desember 2012
Mengenal Dektiloskopi (ilmu sidik jari)
Mungkin sebagian dari agan sudah tahu apa itu daktiloskopi, tapi mungkin ada yg belum tahu juga. Ane sekedar share saja gan tentang daktiloskopi.
Jadi gini gan, daktiloskopi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Dactylos yang berarti jari-jemari dan scopein yang berarti mengamati atau meneliti, jadi dactyloscopi berarti mengamati atau meneliti sidik jari khususnya garis yang terdapat pada ruas ujung jari baik tangan maupun kaki untuk keperluan pengenalan kembali atau proses identifikasi seseorang. Mengingat sidik jari ini sangat krusial dan melekat serta unik, maka kepolisian di seluruh dunia menjadikan daktiloskopi sebagai salah satu disiplin ilmu yang wajib dipelajari oleh penyelidik untuk mengidentifikasi korban dan untuk disimpan dalam database kepolisian, seperti waktu agans mengurus SKCK di kantor polisi, polisi kan minta sidik jari agans, itu dimasukkan dalam database.
Perkembangan identifikasi sidik jari tidak lepas dari penelitian. berikut ini para penemu, peneliti dan sejarah pemakaian indentifikasi sidik jari :
Historis:
1. Marcello Malpighi (1686)
Marcello Malpighi adalah seorang profesor anatomi pada Universitas Bologna, dia menulis dalam sebuah karya tentang ridges, spirals dan loops pada sidik jari.
2. John Evangelist Purkinje (1823)
John Evangelist Purkinje adalah seorang profesor anatomi pada Universitas Breslau, dia mempublikasikan tentang sembilan pola sidik jari, namun dia tidak melanjutkan untuk mempelajari sidik jari.
3. Sir William James Herschel (1858)
Sir William James Herschel adalah seorang Magistrate of the Hooghly district diJungipoor, India. Dia mengadakan perjanjian dengan salah seorang pengusaha bernama Rajyadhar Konai dengan menggunakan sidik jari sebagai personal identification pengganti tanda tangan.
4. Dr. Henry Faulds (1870)
Dr. Henry Faulds adalah seorang ahli bedah Inggris yang bekerja sebagai Kepala Tsukiji Hospital di Tokyo. Dia tidak hanya mempelajari sidik jari untuk kepentingan identifikasi, namun juga menciptakan metode untuk mengklasifikasikannya.
5. Gilbert Thompson (1882)
Gilbert Thompson adalah seorang ahli geologi Amerika yang bekerja di New Mexico, dia yang memperkenalkan pengetahuan tentang identifikasi sidik jari di Amerika Serikat.
6. Alphonse Bertillon (1882), seorang penegak hukum dari Perancis dan peneliti biometrik yang menemukan teori yang disebut anthropometry , yaitu suatu sistem identifikasi untuk melakukan pengukuran pada fisik manusia. Anthropometry ini menjadi sistem identifikasi seseorang yang digunakan kepolisian pertama kali.
7. Mark Twains (1883)
Mark Twains menulis buku "Life on the Mississippi" dan "Pudd'n Head Wilson", yang menceritakan bahwa seorang pembunuh teridentifikasi karena sidik jarinya, beberapa film detektif yang ada saat ini terinspirasi dari buku-buku Mark Twains.
8. Sir Francis Galton (1888)
Galton adalah seorang antropologis dari Inggris yang menemukan teori untuk mengklasifikasikan sidik jari agar berguna dalam identifikasi forensik.
9. Juan Vucetich (1891)
Vucetich adalah seorang ahli antropologi dan police official asal Kroasia yang tinggal di Argentina, dengan mendasari penemuan perumusan dari Francis Galton dan Bertillon, dia mendirikan Center of Dactyloscopy di Buenos Aires, Argentina. Teori Vucetich-Galton ini pertama kali diuji coba pada peristiwa pembunuhan yaitu ketika Fransisca Rojas membunuh kedua anaknya dan kemudian bunuh diri dengan memotong lehernya sendiri. Kepolisian Argentina mencari tahu kemungkinan pembunuhnya dari luar, namun ketika ditemukan sidik jari pada cipratan darah, polisi menggunakan metode dari Vucetich-Galton dan terungkap bahwa pembunuhnya adalah Fransisca Rojas. Setelah kejadian tersebut, metode ini pun menyebar ke seluruh dunia dan digunakan hampir semua kepolisian di dunia untuk melakukan identifikasi.
10. Azizul Haque and Hem Chandra Bose (1897)
Azizul Haque dan Hem Chandra Bose adalah orang India yang bekerja menjadi pegawai di Calcutta Anthopometric Bureau (sekarang menjadi Fingerprint Bureau) .
11. Edward Richard Henry (1900-1901)
Edward Richard Henry yang lebih dikenal dengan Sir ER Henry mengadopsi dan mengembangkan sistem identifikasi sidik jari pada saat The United Kingdom Home Secretary Office memberikan perintah untuk mengidentifikasi kriminal dengan measurement dan sidik jari. Pada 1901, sistem klasifikasi sidik jari yang dikembangkan oleh Henry digunakan pada New Scotland Yard (London Metropolitan Police)dan saat ini digunakan untuk perumusan sidik jari pada kepolisian hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.
12. Dr. Henry P D’Forrest (1902)
Dr. Henry P D’Forrest menerapkan sistem identifikasi sidik jari di Amerika untuk kepentingan pencatatan sipil.
13. Lembaga Pemasyarakatan New York (1903), menggunakan sistem identifikasi sidik jari untuk melakukan pendataan kepada para narapidananya.
14. Leavenworth Federal Penitentiary in Kansas, the St. Louis Police Department dan International Association of Chiefs of Police (IACP) (1904), menciptakan repository nasional yang diberi nama National Bureau of Criminal Identification.
15. U.S Army (1905)
16. U.S Navy (1907)
17. U.S Marine Corps (1908)
18. California Police Departement (1915)
19. Federal Bureau of Investigation (1924)
Divisi Sidik Jari FBI mulai menggunakan sistem identifikasi sidik jari otomatis untuk membuat repositori.
20. Interpol (2005)
Interpol memiliki Automated Fingerprints Identification Sistems dan membuat repositori sidik jari pelaku kejahatan di 184 negara anggotanya.
21. U.S Department of Homeland Security (2009)
U.S Department of Homeland Security saat ini mengembangkan dan memiliki sistem identifikasi dan repositori sidik jari terbesar yang saat ini digunakan untuk database sistem Automated Fingerprints Identification Systems (AFIS) di FBI, sistem ini juga dikenal dengan Fast Capture Fingerprints.
Tipe
Sidik jari itu kan lain-lain gan, namun dapat diklasifikasikan menjadi beberapa model yaitu right loop, left loop, whorl, arch dan tented arch
Keperluannya
Rolled-fingerprint
Rolled fingerprint merupakan cetakan sidik jari yang diambil secara memutar jadi hampir sampai punggung jari, sidik jari ini yang diambil kepolisian untuk dimasukkan dalam database. Jadi nilai informasinya lengkap
Plan-fingerprint
Sidik jari ini biasanya digunakan untuk kartu identitas, ijazah dan legalitas pemerintahan. nilai informasinya tidak selengkap Rolled-fingerprint.
Latent-fingerprint
Sidik jari ini yang ditemukan di tempat kejadian perkara, dan untuk melihatnya juga diperlukan tools khusus, misalkan menempel di dinding, pelatuk senjata dll. Sidik jari ini pula yang akan dicompare dengan rolled-fingerprint dalam database kepolisian untuk menyempitkan penyelidikan polisi. Sidik jari tipe ini seringkali tidak sempurna karena pada proses pencetakannya tidak disengaja (tertinggal di sebuah objek).
Pada mulanya identifikasi sidik jari hanya dilakukan oleh human-expert saja, namun saat ini mulai dikembangkan sisitem-sistem komputasi cerdas (Artificial Intelligence approach) yang digunakan untuk mengidentifikasi sidik jari.
Berikut ini contoh beberapa pendekatan komputasi untuk matching sidik jari.
1. Rule-based Approach
Rule-based Approach merupakan pendekatan yang lebih banyak digunakan para ahli daktiloskopi dalam melakukan identifikasi sidik jari, metode ini dilakukan dengan menggambarkan/membuat garis yang mengikuti pola guratan sidik jari aslinya dan menghitung masing-masing jarak pada pola guratan tersebut.
2. Syntactic Approach
Pendekatan Syntactic didiskripsikan dengan membuat terminal-terminal pada setiap perubahan alur guratan sidik jari yang didapatkan dari ekstrasi sidik jari serta memberikan tanda pada setiap titik perubahan tersebut.
3. Structural Approach
Metode pendekatan struktural didefinisikan dengan membagi sidik jari menjadi beberapa bagian sesuai dengan arah alur guratan sidik jari serta menghubungkan antar bagian-bagian tersebut.
4. Statistical Approach
Metode statistik mencocokan sidik jari dengan menghitung vektor yang didapatkan dari garis lurus yang ditarik untuk membagi setiap tipe guratan pada sidik jari.
5. Neural Network Approach
Beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan jaringan syaraf berbasis pada multilayer perceptrons dan menggunakan elemen-elemen yang didapatkan dari ekstraksi dengan metode orientation image.
6. Combined Approaches/Multiple Classifier
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendekatan sebelumnya, pendekatan ini tercipta untuk melengkapi masing-masing kekurangan dari setiap pendekatan tunggal.
Jadi gini gan, daktiloskopi sendiri berasal dari bahasa Yunani yaitu Dactylos yang berarti jari-jemari dan scopein yang berarti mengamati atau meneliti, jadi dactyloscopi berarti mengamati atau meneliti sidik jari khususnya garis yang terdapat pada ruas ujung jari baik tangan maupun kaki untuk keperluan pengenalan kembali atau proses identifikasi seseorang. Mengingat sidik jari ini sangat krusial dan melekat serta unik, maka kepolisian di seluruh dunia menjadikan daktiloskopi sebagai salah satu disiplin ilmu yang wajib dipelajari oleh penyelidik untuk mengidentifikasi korban dan untuk disimpan dalam database kepolisian, seperti waktu agans mengurus SKCK di kantor polisi, polisi kan minta sidik jari agans, itu dimasukkan dalam database.
Perkembangan identifikasi sidik jari tidak lepas dari penelitian. berikut ini para penemu, peneliti dan sejarah pemakaian indentifikasi sidik jari :
Historis:
1. Marcello Malpighi (1686)
Marcello Malpighi adalah seorang profesor anatomi pada Universitas Bologna, dia menulis dalam sebuah karya tentang ridges, spirals dan loops pada sidik jari.
2. John Evangelist Purkinje (1823)
John Evangelist Purkinje adalah seorang profesor anatomi pada Universitas Breslau, dia mempublikasikan tentang sembilan pola sidik jari, namun dia tidak melanjutkan untuk mempelajari sidik jari.
3. Sir William James Herschel (1858)
Sir William James Herschel adalah seorang Magistrate of the Hooghly district diJungipoor, India. Dia mengadakan perjanjian dengan salah seorang pengusaha bernama Rajyadhar Konai dengan menggunakan sidik jari sebagai personal identification pengganti tanda tangan.
4. Dr. Henry Faulds (1870)
Dr. Henry Faulds adalah seorang ahli bedah Inggris yang bekerja sebagai Kepala Tsukiji Hospital di Tokyo. Dia tidak hanya mempelajari sidik jari untuk kepentingan identifikasi, namun juga menciptakan metode untuk mengklasifikasikannya.
5. Gilbert Thompson (1882)
Gilbert Thompson adalah seorang ahli geologi Amerika yang bekerja di New Mexico, dia yang memperkenalkan pengetahuan tentang identifikasi sidik jari di Amerika Serikat.
6. Alphonse Bertillon (1882), seorang penegak hukum dari Perancis dan peneliti biometrik yang menemukan teori yang disebut anthropometry , yaitu suatu sistem identifikasi untuk melakukan pengukuran pada fisik manusia. Anthropometry ini menjadi sistem identifikasi seseorang yang digunakan kepolisian pertama kali.
7. Mark Twains (1883)
Mark Twains menulis buku "Life on the Mississippi" dan "Pudd'n Head Wilson", yang menceritakan bahwa seorang pembunuh teridentifikasi karena sidik jarinya, beberapa film detektif yang ada saat ini terinspirasi dari buku-buku Mark Twains.
8. Sir Francis Galton (1888)
Galton adalah seorang antropologis dari Inggris yang menemukan teori untuk mengklasifikasikan sidik jari agar berguna dalam identifikasi forensik.
9. Juan Vucetich (1891)
Vucetich adalah seorang ahli antropologi dan police official asal Kroasia yang tinggal di Argentina, dengan mendasari penemuan perumusan dari Francis Galton dan Bertillon, dia mendirikan Center of Dactyloscopy di Buenos Aires, Argentina. Teori Vucetich-Galton ini pertama kali diuji coba pada peristiwa pembunuhan yaitu ketika Fransisca Rojas membunuh kedua anaknya dan kemudian bunuh diri dengan memotong lehernya sendiri. Kepolisian Argentina mencari tahu kemungkinan pembunuhnya dari luar, namun ketika ditemukan sidik jari pada cipratan darah, polisi menggunakan metode dari Vucetich-Galton dan terungkap bahwa pembunuhnya adalah Fransisca Rojas. Setelah kejadian tersebut, metode ini pun menyebar ke seluruh dunia dan digunakan hampir semua kepolisian di dunia untuk melakukan identifikasi.
10. Azizul Haque and Hem Chandra Bose (1897)
Azizul Haque dan Hem Chandra Bose adalah orang India yang bekerja menjadi pegawai di Calcutta Anthopometric Bureau (sekarang menjadi Fingerprint Bureau) .
11. Edward Richard Henry (1900-1901)
Edward Richard Henry yang lebih dikenal dengan Sir ER Henry mengadopsi dan mengembangkan sistem identifikasi sidik jari pada saat The United Kingdom Home Secretary Office memberikan perintah untuk mengidentifikasi kriminal dengan measurement dan sidik jari. Pada 1901, sistem klasifikasi sidik jari yang dikembangkan oleh Henry digunakan pada New Scotland Yard (London Metropolitan Police)dan saat ini digunakan untuk perumusan sidik jari pada kepolisian hampir di seluruh dunia termasuk Indonesia.
12. Dr. Henry P D’Forrest (1902)
Dr. Henry P D’Forrest menerapkan sistem identifikasi sidik jari di Amerika untuk kepentingan pencatatan sipil.
13. Lembaga Pemasyarakatan New York (1903), menggunakan sistem identifikasi sidik jari untuk melakukan pendataan kepada para narapidananya.
14. Leavenworth Federal Penitentiary in Kansas, the St. Louis Police Department dan International Association of Chiefs of Police (IACP) (1904), menciptakan repository nasional yang diberi nama National Bureau of Criminal Identification.
15. U.S Army (1905)
16. U.S Navy (1907)
17. U.S Marine Corps (1908)
18. California Police Departement (1915)
19. Federal Bureau of Investigation (1924)
Divisi Sidik Jari FBI mulai menggunakan sistem identifikasi sidik jari otomatis untuk membuat repositori.
20. Interpol (2005)
Interpol memiliki Automated Fingerprints Identification Sistems dan membuat repositori sidik jari pelaku kejahatan di 184 negara anggotanya.
21. U.S Department of Homeland Security (2009)
U.S Department of Homeland Security saat ini mengembangkan dan memiliki sistem identifikasi dan repositori sidik jari terbesar yang saat ini digunakan untuk database sistem Automated Fingerprints Identification Systems (AFIS) di FBI, sistem ini juga dikenal dengan Fast Capture Fingerprints.
Tipe
Sidik jari itu kan lain-lain gan, namun dapat diklasifikasikan menjadi beberapa model yaitu right loop, left loop, whorl, arch dan tented arch
Keperluannya
Rolled-fingerprint
Rolled fingerprint merupakan cetakan sidik jari yang diambil secara memutar jadi hampir sampai punggung jari, sidik jari ini yang diambil kepolisian untuk dimasukkan dalam database. Jadi nilai informasinya lengkap
Plan-fingerprint
Sidik jari ini biasanya digunakan untuk kartu identitas, ijazah dan legalitas pemerintahan. nilai informasinya tidak selengkap Rolled-fingerprint.
Latent-fingerprint
Sidik jari ini yang ditemukan di tempat kejadian perkara, dan untuk melihatnya juga diperlukan tools khusus, misalkan menempel di dinding, pelatuk senjata dll. Sidik jari ini pula yang akan dicompare dengan rolled-fingerprint dalam database kepolisian untuk menyempitkan penyelidikan polisi. Sidik jari tipe ini seringkali tidak sempurna karena pada proses pencetakannya tidak disengaja (tertinggal di sebuah objek).
Pada mulanya identifikasi sidik jari hanya dilakukan oleh human-expert saja, namun saat ini mulai dikembangkan sisitem-sistem komputasi cerdas (Artificial Intelligence approach) yang digunakan untuk mengidentifikasi sidik jari.
Berikut ini contoh beberapa pendekatan komputasi untuk matching sidik jari.
1. Rule-based Approach
Rule-based Approach merupakan pendekatan yang lebih banyak digunakan para ahli daktiloskopi dalam melakukan identifikasi sidik jari, metode ini dilakukan dengan menggambarkan/membuat garis yang mengikuti pola guratan sidik jari aslinya dan menghitung masing-masing jarak pada pola guratan tersebut.
2. Syntactic Approach
Pendekatan Syntactic didiskripsikan dengan membuat terminal-terminal pada setiap perubahan alur guratan sidik jari yang didapatkan dari ekstrasi sidik jari serta memberikan tanda pada setiap titik perubahan tersebut.
3. Structural Approach
Metode pendekatan struktural didefinisikan dengan membagi sidik jari menjadi beberapa bagian sesuai dengan arah alur guratan sidik jari serta menghubungkan antar bagian-bagian tersebut.
4. Statistical Approach
Metode statistik mencocokan sidik jari dengan menghitung vektor yang didapatkan dari garis lurus yang ditarik untuk membagi setiap tipe guratan pada sidik jari.
5. Neural Network Approach
Beberapa penelitian yang menggunakan pendekatan jaringan syaraf berbasis pada multilayer perceptrons dan menggunakan elemen-elemen yang didapatkan dari ekstraksi dengan metode orientation image.
6. Combined Approaches/Multiple Classifier
Pendekatan ini merupakan gabungan dari beberapa pendekatan sebelumnya, pendekatan ini tercipta untuk melengkapi masing-masing kekurangan dari setiap pendekatan tunggal.
Minggu, 09 Desember 2012
Bersyukur Kunci Kesuksesan
Dalam sebuah hadits riwayat Muslim diceritakan, suatu ketika Nabi Muhammad melakukan shalat malam hingga kakinya bengkak. Melihat hal ini Siti ‘Aisyah merasa heran, lalu berkata: “Wahai Rasulullah mengapa engkau melakukan ibadah sedemikian rupa padahal engkau telah dijanjikan oleh Allah SWT dengan pengampunan atas segala dosa-dosamu baik yang lalu ataupun yang sekarang?” Rasulullah Saw menjawab: “Tidak pantaskah aku menjadi hamba-Nya yang bersyukur.”
Hadits ini menegaskan, bukankah sangat tinggi nilai sebuah syukur? Pertanyaannya, apakah kita benar-benar sudah mensyukuri segala nikmat yang diberikan Allah kepada kita? Sudahkah kita memanfaatkan nikmat yang diberikan-Nya dengan sebaik-baiknya? Pernahkah kita merasa berdosa atau menyesal karena tidak mempergunakan nikmat-Nya dengan baik?
Kita wajib mensyukuri segala sesuatu yang kita terima. Baik saat kita sedang tertimpa musibah maupun dalam kondisi bahagia. Rasa syukur sangat penting karena banyak alasan: rasa syukur membuat hati dan fikiran anda terbuka menerima karunia dalam kehidupan, dan selalu mengingatkan akan semua karunia saat mendapat anugerah, dan dengan bersyukur anda akan mampu menghadapi masalah secara proporsional. Karena setiap masalah pasti ada jalan keluar, dan dibalik masalah terdapat hikmah yang tersembunyi.
Dengan bersyukur pula bisa menjadi alat kontrol diri kita, agar tidak bersikap berlebihan saat menerima anugrah dan musibah yang terjadi pada hidup kita. Rasa syukur merupakan kekuatan yang luar biasa yang bisa menghilangkan dan mengatasi masalah anda dalam kehidupan kita. Dengan bersyukur kita dapat merubah musibah menjadi anugerah.
Bersyukur adalah menerima dan memandang indah setiap pristiwa yang terjadi dalam perjalanan hidup kita. Bersyukur dapat dilakukan dengan tiga cara, menurut kalangan ulama:
Pertama, bersyukur dengan hati nurani. Hati nurani atau seringkali disebut kata hati selalu bersikap jujur dan benar. Maka, seseorang yang bersyukur dengan hati nuraninya sesungguhnya tidak pernah mengingkari banyaknya nikmat Allah SWT.
Kedua, bersyukur dengan ucapan. Anggota tubuh yang selalu melafalkan kata-kata adalah lidah. Maka dari itu, pergunakanlah lidah kita untuk melafalkan kata-kata yang baik. Seperti yang sudah tersebut di atas. Ungkapan yang paling baik untuk menyatakan syukur kita kepada Allah SWT adalah dengan membaca Hamdallah.
Ketiga, bersyukur dengan perbuatan. Cara ketiga ini dilakukan anggota tubuh kita. Allah telah menganugerahkan tubuh dengan fungsi masing-masing, dan tiada kesalahan dalam penciptannya. Oleh sebab itu, kita harus memanfaatkannya untuk hal-hal positif. Menurut Imam Al-Ghazali, ada tujuh anggota tubuh yang harus dimaksimalkan untuk bersyukur: mata, telinga, lidah, tangan, perut, kemaluan, dan kaki.
Syukur merupakan energi positif yang dapat menggerakkan alam semesta. Hukum tarik menarik akan terjadi di sini. The Law of Attraction adalah “menarik hal yang serupa. ”Energi Positif akan menarik hal-hal positif, pikiran yang baik akan menghasilkan kegiatan positif, perasaan yang baik akan memunculkan kebahagiaan.
Setiap kali Anda mengungkapkan rasa syukur, lisan atau perasaan, berarti Anda mengirimkan sinyal Positif bagi Allah untuk melipat-gandakan apa yang Anda syukuri. Anda dapat menggunakan sikap syukur untuk memperoleh lebih banyak hal-hal baik dalam hidup.
Jika dan ketika
Jika kau merasa lelah dan tak berdaya dari usaha yang seperti sia sia..
Allah tahu betapa keras engkau sudah berusaha.
Ketika kau sudah menangis sekian lama dan hatimu masih terasa pedih..
Allah sudah menghitung air matamu.
Jika kau fikir bahwa hidupmu sedang menunggu sesuatu dan waktu terasa berlalu begitu saja..
Allah sedang menunggu bersama samamu.
Ketika kau merasa sendirian dan teman temanmu terlalu sibuk untuk menghubungimu..
Allah senantiasa berada disampingmu.
Ketika kau fikir kau sudah berusaha sesungguhnya dan tidak tahu hendak berbuat apa lagi..
Allah mempunyai jawabannya.
Ketika segalanya menjadi sesuatu yang tidak masuk akal dan kau merasa tertekan..
Allah bersamamu untuk menenangkanmu.
Jika tiba tiba kau dapat melihat jejak jejak harapan..
sebenarnya Allah sedang berbisik kepadamu.
Ketika segala sesuatu berjalan lancar dan kau merasa ingin mengucap syukur..
Allah telah pun memberkatimu.
Ketika sesuatu yang indah terjadi dan kau dipenuhi ketakjuban..
Allah akan tersenyum padamu.
Ketika kau memiliki tujuan untuk dipenuhi dan mimpi untuk digenapi..
Allah sudah membuka matamu dan memanggilmu dengan namamu.
Oleh itu ingatlah.. dimana pun kau berada..
Allah akan mengetahui dan senantiasa berada disampingmu..
[disadur dari berbagai sumber]
Kunci Hidup Sukses
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu..." (Q. S Ali Imran (3) : 160)
Bagaimana kita memahami pengertian hidup sukses? Dari mana harus memulainya ketika kita ingin segera diperjuangkan? Tampaknya tidak terlalu salah bila ada orang yang telah berhasil menempuh jenjang pendidikan tinggi, bahkan lulusan luar negeri, lalu menganggap dirinya orang sukses.
Mungkin juga seseorang yang gagal dalam menempuh jalur pendidikan formal belasan tahun lalu, tetapi saat ini berani menepuk dada karena yakin bahwa dirinya telah mencapai sukses. Mengapa demikian? Karena, ia telah memilih dunia wirausaha, lalu berusaha keras tanpa mengenal lelah, sehingga mewujudlah segala buah jerih payahnya itu dalam belasan perusahaan besar yang menguntungkan.
Seorang ayah dihari tuanya tersenyum puas karena telah berhasil mengayuh bahtera rumah tangga yang tentram dan bahagia, sementara anak anaknya telah ia antar ke gerbang cakrawala keberhasilan hidup yang mandiri.
Seorang kiai atau mubaligh juga berusaha mensyukuri kesuksesan hidupnya ketika jutaan umat telah menjadi jamaahnya yang setia dan telah menjadikannya sebagai panutan, sementara pesantrennya selalu dipenuh sesaki ribuan santri. Pendek kata, adalah hak setiap orang untuk menentukan sendiri dari sudut pandang mana ia melihat kesuksesan hidup. Akan tetapi, dari sudut pandang manakah seyogyanya seorang muslim dapat menilik dirinya sebagai orang yang telah meraih hidup sukses dalam urusan dunianya?
Membangun Fondasi
Kalau kita hendak membangun rumah, maka yang perlu terlebih dahulu dibuat dan diperkokoh adalah fondasinya. Karena, fondasi yang tidak kuat sudah dapat dipastikan akan membuat bangunan cepat ambruk kendati dinding dan atapnya dibuat sekuat dan sebagus apapun.
Kalau kita hendak membangun rumah, maka yang perlu terlebih dahulu dibuat dan diperkokoh adalah fondasinya. Karena, fondasi yang tidak kuat sudah dapat dipastikan akan membuat bangunan cepat ambruk kendati dinding dan atapnya dibuat sekuat dan sebagus apapun.
Sering terjadi menimpa sebuah perusahaan, misalnya yang asalnya memiliki kinerja yang baik, sehingga maju pesat, tetapi ternyata ditengah jalan rontok. Padahal, perusahaan tersebut tinggal satu dua langkah lagi menjelang sukses. Mengapa bisa demikian? ternyata faktor penyebabnya adalah karena didalamnya merajalela ketidakjujuran, penipuan, intrik dan aneka kezhaliman lainnya.
Tak jarang pula terjadi sebuah keluarga tampak berhasil membina rumah tangga dan berkecukupan dalam hal materi. Sang suami sukses meniti karir dikantornya, sang isteri pandai bergaul ditengah masyarakat, sementara anak-anaknya pun berhasil menempuh jenjang studi hingga ke perguruan tinggi, bahkan yang sudah bekerjapun beroleh posisi yang bagus. Namun apa yang terjadi kemudian?
Suatu ketika hancurlah keutuhan rumah tangganya itu karena beberapa faktor yang mungkin mental mereka tidak sempat dipersiapkan sejak sebelumnya untuk menghadapinya. Suami menjadi lupa diri karena harta, gelar, pangkat dan kedudukannya, sehingga tergelincir mengabaikan kesetiaannya kepada keluarga.
Isteripun menjadi lupa akan posisinya sendiri, terjebak dalam prasangka, mudah iri terhadap sesamanya dan bahkan menjadi pendorong suami dalam berbagai perilaku licik dan curang. Anak-anakpun tidak lagi menemukan ketenangan karena sehari-hari menonton keteladanan yang buruk dan menyantap harta yang tidak berkah.
Lalu apa yang harus kita lakukan untuk merintis sesuatu secara baik? Alangkah indah dan mengesankan kalau kita meyakini satu hal, bahwa tiada kesuksesan yang sesungguhnya, kecuali kalau Allah Azza wa Jalla menolong segala urusan kita.
Dengan kata lain apabila kita merindukan dapat meraih tangga kesuksesan, maka segala aspek yang berkaitan dengan dimensi sukses itu sendiri harus disandarkan pada satu prinsip, yakni sukses dengan dan karena pertolongan-Nya. Inilah yang dimaksud dengan fondasi yang tidak bisa tidak harus diperkokoh sebelum kita membangun dan menegakkan menara gading kesuksesan.
Sunnatullah dan Inayatullah
Terjadinya seseorang bisa mencapai sukses atau terhindar dari sesuatu yang tidak diharapkannya, ternyata amat bergantung pada dua hal yakni sunnatullah dan inayatullah.
Terjadinya seseorang bisa mencapai sukses atau terhindar dari sesuatu yang tidak diharapkannya, ternyata amat bergantung pada dua hal yakni sunnatullah dan inayatullah.
Sunatullah artinya sunnah-sunnah Allah yang mewujud berupa hukum alam yang terjadinya menghendaki proses sebab akibat, sehingga membuka peluang bagi perekayasaan oleh perbuatan manusia. Seorang mahasiswa ingin menyelesaikan studinya tepat waktu dan dengan predikat memuaskan.
Keinginan itu bisa tercapai apabila ia bertekad untuk bersungguh-sungguh dalam belajarnya, mempersiapkan fisik dan pikirannya dengan sebaik-baiknya, lalu meningkatkan kuantitas dan kualitas belajarnya sedemikian rupa, sehingga melebihi kadar dan cara belajar yang dilakukan rekan-rekannya. Dalam konteks sunnatullah, sangat mungkin ia bisa meraih apa yang dicita-citakannya itu.
Akan tetapi, ada bis yang terjatuh ke jurang dan menewaskan seluruh penumpangnya, tetapi seorang bayi selamat tanpa sedikitpun terluka. Seorang anak kecil yang terjatuh dari gedung lantai ketujuh ternyata tidak apa-apa, padahal secara logika terjatuh dari lantai dua saja ia bisa tewas.
Sebaliknya, mahasiswa yang telah bersungguh-sungguh berikhtiar tadi, bisa saja gagal total hanya karena Allah menakdirkan ia sakit parah menjelang masa ujian akhir studinya, misalnya. Segala yang mustahil menurut akal manusia sama sekali tidak ada yang mustahil bila inayatullah atau pertolongan Allah telah turun.
Demikian pula kalau kita berbisnis hanya mengandalkan ikhtiar akal dan kemampuan saja, maka sangat mungkin akan beroleh sukses karena toh telah menetapi prasyarat sunnatullah. Akan tetapi, bukankah rencana manusia tidak mesti selalu sama dengan rencana Allah.
Dan adakah manusia yang mengetahui persis apa yang menjadi rencana Nya atas manusia? Boleh saja kita berjuang habis-habisan karena dengan begitu orang kafirpun toh beroleh kesuksesan. Akan tetapi, kalau ternyata Dia menghendaki lain lantas kita mau apa? mau kecewa? kecewa sama sekali tidak mengubah apapun.
Lagipula, kecewa yang timbul dihati tiada lain karena kita amat menginginkan rencana Allah itu selalu sama dengan rencana kita. Padahal Dialah penentu segala kejadian karena hanya Dia yang Maha Mengetahui hikmah dibalik segala kejadian.
Rekayasa Diri
Apa kuncinya? Kuncinya adalah kalau kita menginginkan hidup sukses di dunia, maka janganlah hanya sibuk merekayasa diri dan keadaan dalam rangka ikhtiar dhahir semata, tetapi juga rekayasalah diri kita supaya menjadi orang yang layak ditolong oleh Allah.
Apa kuncinya? Kuncinya adalah kalau kita menginginkan hidup sukses di dunia, maka janganlah hanya sibuk merekayasa diri dan keadaan dalam rangka ikhtiar dhahir semata, tetapi juga rekayasalah diri kita supaya menjadi orang yang layak ditolong oleh Allah.
Ikhtiar dhahir akan menghadapkan kita pada dua pilihan, yakni tercapainya apa yang kita dambakan - karena faktor sunnatullah tadi - namun juga tidak mustahil akan berujung pada kegagalan kalau Allah menghendaki lain. Lain halnya kalau ikhtiar dhahir itu diseiringkan dengan ikhtiar bathin.
Mengawalinya dengan dasar niat yang benar dan ikhlas semata mata demi ibadah kepada Allah. Berikhtiar dengan cara yang benar, kesungguhan yang tinggi, ilmu yang tepat sesuai yang diperlukan, jujur, lurus, tidak suka menganiaya orang lain dan tidak mudah berputus asa.
Senantiasa menggantungkan harap hanya kepada Nya semata, seraya menepis sama sekali dari berharap kepada makhluk. Memohon dengan segenap hati kepada Nya agar bisa sekiranya apa-apa yang tengah diikhtiarkan itu bisa membawa maslahat bagi dirinya mapun bagi orang lain, kiranya Dia berkenan menolong memudahkan segala urusan kita.
Dan tidak lupa menyerahkan sepenuhnya segala hasil akhir kepada Dia Dzat Maha Penentu segala kejadian. Bila Allah sudah menolong, maka siapa yang bisa menghalangi pertolongan-Nya? Walaupun bergabung jin dan manusia untuk menghalangi pertolongan yang diturunkan Allah atas seorang hamba Nya sekali-kali tidak akan pernah terhalang karena Dia memang berkewajiban menolong hamba-hambaNya yang beriman.
"Jika Allah menolong kamu, maka tak adalah orang yang dapat mengalahkan kamu. Jika Allah membiarkan kamu (tidak memberikan pertolongan) maka siapakah gerangan yang dapat menolong kamu (selain) dari Allah sesudah itu? Karena itu hendaklah kepada Allah saja orang-orang mukmin bertawakal" (QS Ali Imran (3) : 160).
Wallahu a'lam bishshawab
n Dikutip dari Rubrik Manajemen Qalbu situs Daarut Tauhiid
Senin, 03 Desember 2012
Segenggam Garam Untuk Yang Gelisah
Dahulu kala, hiduplah seorang guru yang terkenal bijaksana. Pada suatu pagi, datanglah seorang pemuda dengan langkah lunglai dan rambut masai. Pemuda itu sepertinya tengah dirundung masalah. Tanpa membuang waktu, dia mengungkapkan keresahannya: impiannya gagal, karier, cinta, dan hidupnya tak pernah berakhir bahagia.
Sang Guru mendengarkannya dengan teliti dan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Dia taburkan garam itu ke dalam gelas, lalu dia aduk dengan sendok.
" Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?" pinta Sang Guru.
"Asin dan pahit, pahit sekali," jawab pemuda itu, sembari meludah ke tanah.
Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga di hutan dekat kediamannya. Kedua orang itu berjalan beriringan dalam kediaman. Sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Sang Guru lalu menaburkan segenggam garam tadi ke dalam telaga. Dengan sebilah kayu, diaduknya air telaga, membuat gelombang dan riak kecil.
Setelah air telaga tenang, ia pun berkata, "Coba, ambil air dari telagaini, dan minumlah."
Saat tamu itu selesai meneguk air telaga, Sang Guru bertanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar," sahut pemuda itu. "Apakah kamu masih merasakan garam di dalam air itu?" tanya Sang Guru.
"Tidak," jawab si anak muda.
Sang Guru menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk bersimpuh di tepi telaga.
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan seumpama segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.Tetapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah atau tempat yang kita pakai. Kepahitan itu, selalu berasal dari bagaimana cara kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan atau kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang boleh kamu lakukan: lapangkanlah dadamu untuk menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu. Luaskan cara pandang terhadap kehidupan. Kamu akan banyak belajar dari keluasan itu."
"Hatimu anakku, adalah wadah itu. Batinmu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah hatimu seluas telaga yang mampu meredam setiap kepahitan. Hati yang seluas dunia!"
Keduanya beranjak pulang. Sang Guru masih menyimpan "segenggam garam" untuk orang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan hati.
Terlepas dari itu sabar dan ikhlas menerima apa yang datang pada kita,
“Tidak ada satu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan member petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (64:11)
Sahabat, mari belajar pasrah dan yakin bahwa setiap takdir adalah atas izin Allah dan pasti baik. Lalu kita berdo’a mohon kekuatan atas keyakinan itu. Jika yakin Allah akan member petunjuk cara mengatasi masalah apapun. Segala sesuatu yang kita takutkan amat kecil bagi Allah. Minta tolonglah hanya kepada –Nya, penggenggam dunia seisinya.
Sang Guru mendengarkannya dengan teliti dan seksama. Ia lalu mengambil segenggam garam dan meminta tamunya untuk mengambil segelas air. Dia taburkan garam itu ke dalam gelas, lalu dia aduk dengan sendok.
" Coba minum ini, dan katakan bagaimana rasanya?" pinta Sang Guru.
"Asin dan pahit, pahit sekali," jawab pemuda itu, sembari meludah ke tanah.
Sang Guru hanya tersenyum. Ia lalu mengajak tamunya berjalan ke tepi telaga di hutan dekat kediamannya. Kedua orang itu berjalan beriringan dalam kediaman. Sampailah mereka ke tepi telaga yang tenang itu. Sang Guru lalu menaburkan segenggam garam tadi ke dalam telaga. Dengan sebilah kayu, diaduknya air telaga, membuat gelombang dan riak kecil.
Setelah air telaga tenang, ia pun berkata, "Coba, ambil air dari telagaini, dan minumlah."
Saat tamu itu selesai meneguk air telaga, Sang Guru bertanya, "Bagaimana rasanya?"
"Segar," sahut pemuda itu. "Apakah kamu masih merasakan garam di dalam air itu?" tanya Sang Guru.
"Tidak," jawab si anak muda.
Sang Guru menepuk-nepuk punggung si anak muda. Ia lalu mengajaknya duduk bersimpuh di tepi telaga.
"Anak muda, dengarlah. Pahitnya kehidupan seumpama segenggam garam. Jumlah dan rasa pahit itu adalah sama, dan memang akan tetap sama.Tetapi, kepahitan yang kita rasakan, akan sangat tergantung dari wadah atau tempat yang kita pakai. Kepahitan itu, selalu berasal dari bagaimana cara kita meletakkan segalanya. Itu semua akan tergantung pada hati kita. Jadi, saat kamu merasakan kepahitan atau kegagalan dalam hidup, hanya ada satu hal yang boleh kamu lakukan: lapangkanlah dadamu untuk menerima semuanya. Luaskanlah hatimu untuk menampung setiap kepahitan itu. Luaskan cara pandang terhadap kehidupan. Kamu akan banyak belajar dari keluasan itu."
"Hatimu anakku, adalah wadah itu. Batinmu adalah tempat kamu menampung segalanya. Jadi, jangan jadikan hatimu itu seperti gelas, buatlah hatimu seluas telaga yang mampu meredam setiap kepahitan. Hati yang seluas dunia!"
Keduanya beranjak pulang. Sang Guru masih menyimpan "segenggam garam" untuk orang lain, yang sering datang padanya membawa keresahan hati.
Terlepas dari itu sabar dan ikhlas menerima apa yang datang pada kita,
“Tidak ada satu musibah yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Dan barang siapa beriman kepada Allah, niscaya Allah akan member petunjuk kepada hatinya. Dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu (64:11)
Sahabat, mari belajar pasrah dan yakin bahwa setiap takdir adalah atas izin Allah dan pasti baik. Lalu kita berdo’a mohon kekuatan atas keyakinan itu. Jika yakin Allah akan member petunjuk cara mengatasi masalah apapun. Segala sesuatu yang kita takutkan amat kecil bagi Allah. Minta tolonglah hanya kepada –Nya, penggenggam dunia seisinya.
Langganan:
Postingan (Atom)