Saat kita sedang mengalami demotivasi baik karena kita mengalami kegagalan atau hal lainnya, langkah yang paling sering kita lakukan adalah meminta nasihat orang-orang yang kita anggap bijak yang bisa menyelesaikan permasalahan yang sedang kita alami. Atau hal lainnya adalah mengikuti seminar-seminar motivasi atau caracter building dan mendengarkan para trainer atau orang yang telah berpengalaman untuk berbagi cerita dan memberikan motivasi. Hal tersebut merupakan suatu hal yang sangat penting dan berguna, karena bagaimanapun juga kita membutuhkan nasihat-nasihat dari orang-orang yang telah berpengalaman pada hal tersebut.
Tapi apakah pernah kita sadari, berapa banyakpun orang hebat atau orang bijak yang memberikan nasihat-nasihat dan motivasi-motivasi pada kita atau kita mengikuti seminar-seminar dengan biaya dari ratusan sampai jutaan rupiah pun tidak mempengaruhi kehidupan kita. Ya mungkin pada saat baru mendengar atau pada saat training baru selesai diri kita begitu bersemangat dan rasanya banyak hal yang ingin kita lakukan, tapi hal tersebut tidak bertahan lama yah paling lama mungkin 1 minggu. Setelah itu kita kembali kedalam keadaan demotivasi dan tidak berbuat banyak. Mengapa hal tersebut bisa terjadi, apa ada yang salah dari training nya, atau orang-orang hebat itu memberikan nasihat yang salah pada kita ?
Jawabannya sama sekali tidak. Tidak ada yang salah dari mereka, yang salah atau yang paling dapat dipersalahkan adalah diri kita sendiri. Ya, diri kita yang tidak mau berubah menjadi lebih baik dan mungkin ditambah dengan kemalasan-kemalasan yang kita hadapi yang menjadi penyebabnya. Seberapa hebat atau seberapa bijakpun orang yang memnberikan motivasi dan kata-kata bijak tidak akan berpengaruh pada kita, karena kita memang tidak melakukan apa yang mereka nasihatkan.
Sebagai contoh, misal kita sebagai mahasiswa mempunyai contoh atau model mahasiswa yang terbaik yang memiliki segudang prestasi dan menjadi mahasiswa berprestasi, bisa kita sebut iman usman. Walaupun kita telah mendengar saat dia berbagi pengalaman atau membaca blog-blog dia apakah saat terbangun keesokan harinya tiba-tiba kita mendapat email atau telpon bahwa kita adalah mahasiswa berprestasi nasional. Hal tersebut tidak lah mungkin, kalau kita merasa bahwa iman usman adalah mahasiswa yang hebat dan kita ingin seperti dia yang harus kita lakukan adalah mengubah dari dalam diri kita bahwa kita adalah mahasiswa berprestasi dan mengikuti jejak nya iman usman, namun tetap be your self. Saat ketika mengubah dari dalam diri kita maka kebiasaan buruk atau kebiasaan yang dapat menghambat kita pasti akan berubah, misal ketika di kelas yang biasanya kita duduk dibelakang dan pasif sekarang maju kedepan dan lebih aktif bertanya, tadinya kita buka internet untuk hal-hal yang tidak berguna setelah itu kita mencari info-info lomba dan mengikutinya, dan hal postif lainnya. Nah dengan merubah dari dalam diri kita saya yakin pasti kita akan menjadi lebih baik, daripada kita hanya sekedar mengikuti seminar motivasi dan hanya bersemangat di awal dan tidak ada niat dari dalam diri untuk berubah. Karena yang menentukan perubahan itu ialah faktor internal kita sendiri bukannya orang lain.