Sabtu, 20 November 2010
Laskar Pelanginya Mining O3
Disadari atau tidak, kami terus berusaha...dan sekarang kami semua telah berhasil mencapainya. Walaupun ini sebagai titik awal dari suatu perjalan hidup, tapi kami harus tetap berjuang. Sekarang kami telah terpisah untuk menjalani kehidupan masa yang akan datang, tapi kami tetap berhubungan walaupun jarak yang memisahkan. Benie, sekarang dia berada di kota Sorong, Irian Jaya. Setelah meniti kerjaan disuatu kontraktor pertambangan iapun sekarang beralih menjadi sorang wira usaha didaerahnya. Iqbal, Bekerja disatu perusahaan swasta bergerak dibidang pertambangan batu-bara, Dadan, ia sekarang bekerja disalah satu bank swasta. Tukul, bekerja juga disalah satu perusahaan pertambangan. Black, saat ini menjadi seorang yang bekerja dipemerintahan didaerahnya flores. Gw, alhamdulillah telah bekerja disatu perusahaan pertambangan batu-bara didaerah sumatera selatan, Ivan, saat ini pun saya masih bersamanya disatu perusahaan tambang yang sama, marsell, komti gw yang satu ini dia sedang dikalimantan bekerja di salah satu perusahaan kontraktor terkemuka diIndonesia. Anto, saat ini tengah memperjuangkan mencapai keinginannya sebagai seorang ahli hukum. Jonex, bekerja diperusahaan yang masih satu group dengan perusahaan gw.
Masih ada beberapa lagi yang terus berjuang demi masa depan yang diimpikan sejak dimasa kuliah dulu, Arie, Rio, Olas, Arif, Leli, Siti,Tere, Ririn, Antie, Ai. Kami akan tak kan berhenti untuk berusaha, kami yakin kami akan bisa meraih itu semua. Amin..
Dedicate to Mining 03 Usakti,
I Luv u all
selalu sabar, tetap semangat, MERDEKA TERUS!!!!
Jumat, 19 November 2010
Kamis, 18 November 2010
Sepenggal Cerita Di PagarAlam, Sumatera Selatan
Berbagi kebersamaan PT. MPC dan PT. PEN dihari idul adha, rekreasi kepuncak kebun teh PagarAlam - Sumatera Selatan. Bagus banget viewnya, bener-bener buat refresh setelah bergelut didunia pekerjaan. Yang biasanya melihat warna merah,coklat tanah, hitamnya batubara dan akhirnya bisa sejuk menghirup udara yang bersih, dan indahnya melihat hijaunya daun teh yang bertebar luas.
PagarAlam, Sumatera Selatan
Sesampainya di PagarAlam kurang lebih pukul 12 : 30 wib, kita mampir dilesehan lembur kuring untuk makan siang..
lesehan yang nyaman, ditemani kolam ikan, dan makanan yang disajikan juga nikmat, mak nyoss deh pokoknya,,
tapi klo untuk harganya seh kurang tau, soalnya yang ngurus pembayaran bang eko sih,,,
pastinya gak bikin tekor perusahaan lah...hehehehe
Setelah foto - foto hidangan pun siap disajikan, ada ikan gurami bakar, ikan gurami goreng, sayur asem, lalapan dan berikut sambelnya.. mantappp!!!
habis santap hidangan yang mantap kita Sedikit narsis yang satu almemater..hehehehe,
dari ki - ka : ivan, bang arif, jonex, n yang dibawah gw...
di lesehan ini ini mulai ceng2an sampe ngobrol perusahaan, trus banyak banget yang diobrolin, pokonya perut kwenyang, hati senang...
hahahahaha...
Niiihhh foto dilesehan lembur kuring...
Kenapa lu vann??galak amat..
Bang Eko, makanan datang,,,sikat ikannya,,,
all...
kita ganti view ya, yang tadi foto-foto dilesehan sekarang kita foto dikebun teh...
mantabbbbbss
Mabok2 dah ngabisin tehnya,,,
mas erick, awas tenggelam dikebun teh mas... (mungkin g y? secara mas erick lebih tinggi...hahaha)
ivan mah pasti nimbrung,,
Tuh kan ad ivan lg,,,huuuuuu
ada pak yogi juga ternyata...
Mantap...awan turun re'...
BESEMAH
narsis dulu lahhh..
Memandang Keindahan Kebun Teh
ki-ka : jonex, mas erick, bang zack, pak joni, bang arif, bang eko, nova
smile,,, bang arif
Kedinginan nehhh...
Pamerr foto neh kayaknya pak joni...
Happy Papi...
Persiapan Turun
Parkiran..
sayang lupa foto-foto diperjalan pulang, yang pasti seru banget rekreasi kali ini.
semoga ini akan menjadi seuatu buah kekompakan, dan dapat berlanjut dikemudian hari,,,
sampai sekian dulu,
thanks ya,,
selalu sabar, tetap semangat, MERDEKA TERUS!!!!
Kamis, 11 November 2010
Sekilas Peristiwa 10 November 1945
Kedatangan Tentara Jepang ke Indonesia
Tanggal1 Maret 1942, tentara Jepang mendarat di Pulau Jawa, dan tujuh hari kemudian tanggal 8 Maret 1942, pemerintah kolonial Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang berdasarkan Perjanjian Kalijati. Setelah penyerahan tanpa syarat tersebut, Indonesia secara resmi diduduki oleh Jepang.
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Tiga tahun kemudian, Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu setelah dijatuhkannya bom atom oleh Amerika Serikat di Hiroshima dan Nagasaki. Peristiwa itu terjadi pada bulan Agustus 1945. Dalam kekosongan kekuasaan asing tersebut, Soekarno kemudian memproklamirkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 17 Agustus 1945.
Kedatangan Tentara Inggris & Belanda
Setelah kekalahan pihak Jepang, rakyat dan pejuang Indonesia berupaya melucuti senjata para tentara Jepang. Maka timbullah pertempuran-pertempuran yang memakan korban di banyak daerah. Ketika gerakan untuk melucuti pasukan Jepang sedang berkobar, tanggal 15 September 1945, tentara Inggris mendarat di Jakarta, kemudian mendarat di Surabaya pada tanggal 25 Oktober 1945. Tentara Inggris datang ke Indonesia tergabung dalam AFNEI ''Allied Forces Netherlands East Indies'' atas keputusan dan atas nama Blok Sekutu (Perang Dunia II) Blok Sekutu, dengan tugas untuk melucuti tentara Jepang, membebaskan para tawanan perang yang ditahan Jepang, serta memulangkan tentara Jepang ke negerinya. Namun selain itu tentara Inggris yang datang juga membawa misi mengembalikan Indonesia kepada administrasi pemerintahan Belanda sebagai negeri jajahan Hindia Belanda. NICA ''Netherlands Indies Civil Administration'' ikut membonceng bersama rombongan tentara Inggris untuk tujuan tersebut. Hal ini memicu gejolak rakyat Indonesia dan memunculkan pergerakan perlawanan rakyat Indonesia di mana-mana melawan tentara AFNEI dan pemerintahan NICA.
Insiden di Hotel Yamato, Tunjungan, Surabaya
Setelah munculnya maklumat pemerintah Indonesia tanggal 31 Agustus 1945 yang menetapkan bahwa mulai 1 September1945 bendera nasional Sang Saka Merah Putih dikibarkan terus di seluruh wilayah Indonesia, gerakan pengibaran bendera tersebut makin meluas ke segenap pelosok kota Surabaya. Klimaks gerakan pengibaran bendera di Surabaya terjadi pada insiden perobekan bendera di Yamato Hoteru/Hotel Yamato (bernama Oranje Hotel atau Hotel Oranye pada zaman kolonial, sekarang bernama Hotel Majapahit) di Jl. Tunjungan no. 65 Surabaya.
Sekelompok orang Belanda di bawah pimpinan Mr. W.V.Ch. Ploegman pada sore hari tanggal 18 September1945, tepatnya pukul 21.00, mengibarkan bendera Belanda (Merah-Putih-Biru), tanpa persetujuan Pemerintah RI Daerah Surabaya, di tiang pada tingkat teratas Hotel Yamato, sisi sebelah utara. Keesokan harinya para pemuda Surabaya melihatnya dan menjadi marah karena mereka menganggap Belanda telah menghina kedaulatan Indonesia, hendak mengembalikan kekuasan kembali di Indonesia, dan melecehkan gerakan pengibaran bendera Merah Putih yang sedang berlangsung di Surabaya.
Tak lama setelah mengumpulnya massa di Hotel Yamato, Residen Soedirman (politikus), pejuang dan diplomat yang saat itu menjabat sebagai Wakil Residen ''Fuku Syuco Gunseikan'' yang masih diakui pemerintah Dai Nippon Surabaya Syu, sekaligus sebagai Residen Daerah Surabaya Pemerintah RI, datang melewati kerumunan massa lalu masuk ke hotel Yamato dikawal Sidik dan Hariyono. Sebagai perwakilan RI dia berunding dengan Mr. Ploegman dan kawan-kawannya dan meminta agar bendera Belanda segera diturunkan dari gedung Hotel Yamato. Dalam perundingan ini Ploegman menolak untuk menurunkan bendera Belanda dan menolak untuk mengakui kedaulatan Indonesia. Perundingan berlangsung memanas, Ploegman mengeluarkan pistol, dan terjadilah perkelahian dalam ruang perundingan. Ploegman tewas dicekik oleh Sidik, yang kemudian juga tewas oleh tentara Belanda yang berjaga-jaga dan mendengar letusan pistol Ploegman, sementara Soedirman dan Hariyono melarikan diri ke luar Hotel Yamato. Sebagian pemuda berebut naik ke atas hotel untuk menurunkan bendera Belanda. Hariyono yang semula bersama Soedirman kembali ke dalam hotel dan terlibat dalam pemanjatan tiang bendera dan bersama Koesno Wibowo berhasil menurunkan bendera Belanda, merobek bagian birunya, dan mengereknya ke puncak tiang bendera kembali sebagai bendera Merah Putih.
Setelah insiden di Hotel Yamato tersebut, pada tanggal 27 Oktober1945 meletuslah pertempuran pertama antara Indonesia melawan tentara Inggris . Serangan-serangan kecil tersebut di kemudian hari berubah menjadi serangan umum yang banyak memakan korban jiwa di kedua belah pihak Indonesia dan Inggris, sebelum akhirnya Jenderal D.C. Hawthorn meminta bantuan Presiden Sukarno untuk meredakan situasi.
Kematian Brigadir Jenderal Mallaby
utama Aubertin Mallaby
Setelah gencatan senjata antara pihak Indonesia dan pihak tentara Inggris ditandatangani tanggal 29 Oktober1945, keadaan berangsur-angsur mereda. Walaupun begitu tetap saja terjadi bentrokan-bentrokan bersenjata antara rakyat dan tentara Inggris di Surabaya. Bentrokan-bentrokan bersenjata di Surabaya tersebut memuncak dengan terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, (pimpinan tentara Inggris untuk Jawa Timur), pada 30 Oktober1945 sekitar pukul 20.30. Mobil Buick yang ditumpangi Brigadir Jenderal Mallaby berpapasan dengan sekelompok milisi Indonesia ketika akan melewati Jembatan Merah. Kesalahpahaman menyebabkan terjadinya tembak menembak yang berakhir dengan tewasnya Brigadir Jenderal Mallaby oleh tembakan pistol seorang pemuda Indonesia yang sampai sekarang tak diketahui identitasnya, dan terbakarnya mobil tersebut terkena ledakan granat yang menyebabkan jenazah Mallaby sulit dikenali. Kematian Mallaby ini menyebabkan pihak Inggris marah kepada pihak Indonesia dan berakibat pada keputusan pengganti Mallaby, Mayor Jenderal Eric Carden Robert Mansergh untuk mengeluarkan ultimatum 10 November1945 untuk meminta pihak Indonesia menyerahkan persenjataan dan menghentikan perlawanan pada tentara AFNEI dan administrasi NICA.
Perdebatan tentang pihak penyebab baku tembak
Tom Driberg, seorang Anggota Parlemen Inggris dari Partai Buruh Inggris ''Labour Party''. Pada 20 Februari 1946, dalam perdebatan di Parlemen Inggris ''House of Commons'' meragukan bahwa baku tembak ini dimulai oleh pasukan pihak Indonesia. Dia menyampaikan bahwa peristiwa baku tembak ini disinyalir kuat timbul karena kesalah pahaman 20 anggota pasukan India pimpinan Mallaby yang memulai baku tembak tersebut tidak mengetahui bahwa gencatan senjata sedang berlaku karena mereka terputus dari kontak dan telekomunikasi. Berikut kutipan dari Tom Driberg:
"... Sekitar 20 orang (serdadu) India (milik Inggris), di sebuah bangunan di sisi lain alun-alun, telah terputus dari komunikasi lewat telepon dan tidak tahu tentang gencatan senjata. Mereka menembak secara sporadis pada massa (Indonesia). Brigadir Mallaby keluar dari diskusi (gencatan senjata), berjalan lurus ke arah kerumunan, dengan keberanian besar, dan berteriak kepada serdadu India untuk menghentikan tembakan. Mereka patuh kepadanya. Mungkin setengah jam kemudian, massa di alun-alun menjadi bergolak lagi. Brigadir Mallaby, pada titik tertentu dalam diskusi, memerintahkan serdadu India untuk menembak lagi. Mereka melepaskan tembakan dengan dua senapan Bren dan massa bubar dan lari untuk berlindung; kemudian pecah pertempuran lagi dengan sungguh gencar. Jelas bahwa ketika Brigadir Mallaby memberi perintah untuk membuka tembakan lagi, perundingan gencatan senjata sebenarnya telah pecah, setidaknya secara lokal. Dua puluh menit sampai setengah jam setelah itu, ia (Mallaby) sayangnya tewas dalam mobilnya-meskipun (kita) tidak benar-benar yakin apakah ia dibunuh oleh orang Indonesia yang mendekati mobilnya; yang meledak bersamaan dengan serangan terhadap dirinya (Mallaby).
Saya pikir ini tidak dapat dituduh sebagai pembunuhan licik... karena informasi saya dapat secepatnya dari saksi mata, yaitu seorang perwira Inggris yang benar-benar ada di tempat kejadian pada saat itu, yang niat jujurnya saya tak punya alasan untuk pertanyakan ... "
Batara R. Hutagalung: "10 November '45. Mengapa Inggris Membom Surabaya?" Penerbit Millenium, Jakarta Oktober 2001, cetakan xvi, 472 halaman
Ultimatum 10 November 1945
Setelah terbunuhnya Brigadir Jenderal Mallaby, penggantinya, Mayor Jenderal Robert Mansergh mengeluarkan ultimatum yang menyebutkan bahwa semua pimpinan dan orang Indonesia yang bersenjata harus melapor dan meletakkan senjatanya di tempat yang ditentukan dan menyerahkan diri dengan mengangkat tangan di atas. Batas ultimatum adalah jam 6.00 pagi tanggal 10 November 1945.
Ultimatum tersebut kemudian dianggap sebagai penghinaan bagi para pejuang dan rakyat yang telah membentuk banyak badan-badan perjuangan / milisi. Ultimatum tersebut ditolak oleh pihak Indonesia dengan alasan bahwa Republik Indonesia waktu itu sudah berdiri, dan Tentara Keamanan Rakyat (TKR) juga telah dibentuk sebagai pasukan negara. Selain itu, banyak organisasi perjuangan bersenjata yang telah dibentuk masyarakat, termasuk di kalangan pemuda, mahasiswa dan pelajar yang menentang masuknya kembali pemerintahan Belanda yang memboncengi kehadiran tentara Inggris di Indonesia.
Pada 10 November pagi, tentara Inggris mulai melancarkan serangan berskala besar, yang diawali dengan pengeboman udara ke gedung-gedung pemerintahan Surabaya, dan kemudian mengerahkan sekitar 30.000 infanteri, sejumlah pesawat terbang, tank, dan kapal perang.
Inggris kemudian membombardir kota Surabaya dengan meriam dari laut dan darat. Perlawanan pasukan dan milisi Indonesia kemudian berkobar di seluruh kota, dengan bantuan yang aktif dari penduduk. Terlibatnya penduduk dalam pertempuran ini mengakibatkan ribuan penduduk sipil jatuh menjadi korban dalam serangan tersebut, baik meninggal maupun terluka.
Di luar dugaan pihak Inggris yang menduga bahwa perlawanan di Surabaya bisa ditaklukkan dalam tempo tiga hari, para tokoh masyarakat seperti pelopor muda Bung Tomo yang berpengaruh besar di masyarakat terus menggerakkan semangat perlawanan pemuda-pemuda Surabaya sehingga perlawanan terus berlanjut di tengah serangan skala besar Inggris. Tokoh-tokoh agama yang terdiri dari kalangan ulama serta kyai-kyai pondok Jawa seperti KH. Hasyim Asy'ari, KH. Wahab Hasbullah serta kyai-kyai pesantren lainnya juga mengerahkan santri-santri mereka dan masyarakat sipil sebagai milisi perlawanan (pada waktu itu masyarakat tidak begitu patuh kepada pemerintahan tetapi mereka lebih patuh dan taat kepada para kyai) shingga perlawanan pihak Indonesia berlangsung lama, dari hari ke hari, hingga dari minggu ke minggu lainnya. Perlawanan rakyat yang pada awalnya dilakukan secara spontan dan tidak terkoordinasi, makin hari makin teratur. Pertempuran skala besar ini mencapai waktu sampai tiga minggu, sebelum seluruh kota Surabaya akhirnya jatuh di tangan pihak Inggris.
Setidaknya 6,000 pejuang dari pihak Indonesia tewas dan 200,000 rakyat sipil mengungsi dari Surabaya. [2]. Korban dari pasukan Inggris dan India kira-kira sejumlah 600. [3] Pertempuran berdarah di Surabaya yang memakan ribuan korban jiwa tersebut telah menggerakkan perlawanan rakyat di seluruh Indonesia untuk mengusir penjajah dan mempertahankan kemerdekaan. Banyaknya pejuang yang gugur dan rakyat sipil yang menjadi korban pada hari 10 November ini kemudian dikenang sebagai Hari Pahlawan oleh Republik Indonesia hingga sekarang.
Sabtu, 06 November 2010
BlackBerry Bold Generasi Baru Seri 9780, Penerus Onyx (Review)
Dengan Operating System OS BlackBerry 6
Tingkat persaingan yang semakin tajam di pasar smart phone membuat produsen BlackBerry Research In Motion (RIM) hari ini memperkenalkan varian barunya di jajaran smartphone BlackBerry Bold, yaitu BlackBerry Bold 9780. Wajahnya tak jauh berbeda dengan Bold seri sebelumnya, BlackBerry Bold 9700 atau dikenal dengan Onyx. Bahkan keduanya nyaris sama.
Beberapa kelebihan yang dipunyai BlackBerry Bold 9780 ketimbang Onyx adalah sistem operasinya. Jika Onyx membenamkan OS BlackBerry 5, Bold 9780 menyuguhkan sistem operasi terbaru dari RIM, OS BlackBerry 6, sama persis dengan yang dipakai BlackBerry Torch 9800.
“Kami sangat antusias memperkenalkan BlackBerry Bold 9780 dengan sistem operasi terbaru BlackBerry 6,” ujar Carlo Chiarello, Vice President Product Management RIM dalam keterangan resminya. “Model ini dibuat berdasarkan pengalaman tentang apa yang disukai para pengguna BlackBerry Bold. Kami memberikan beberapa upgrade, termasuk tamplian antarmuka yang baru, browser berbasis WebKit yang cepat, kemampuan multimedia dan memori yang lebih ditingkatkan,” jelasnya.
Adapun beberapa fitur tambahan dari OS BlackBerry 6 adalah kemampuan olah pesan yang ditingkatkan dengan fitur-fitur intuitif untuk menyederhanakan pengelolaan jejaring sosial dan RSS feeds (Social Feeds), tautan untuk mengakses BBM (BlackBerry Messenger), Facebook, Twitter, MySpace, serta berbagai aplikasi instant messaging (IM).
Selain OS BlackBerry 6, RIM juga meningkatkan kemampuan multimedia, terutama kamera. BlackBerry Bold 9780 mempunyai kamera 5MP lengkap dengan fitur auto focus, scene modes, image stabilization, flash, dan fitur perekam video. Dibandingkan Onyx hanya memiliki kamera 3,15MP.
Di sisi memori pun Bold 9780 lebih unggul. Kalau Onyx mempunyai RAM 256MB, Bold 9780 sudah ditingkatkan menjadi 512MB. Tentu saja ini berpengaruh pada kinerja software. Sedangkan memori internal, Onyx juga keok. Bold 9780 memungkinkan tambahan storage dengan kartu slot hingga 32GB, sementara Onyx hanya sampai 16GB.
Smartphone BlackBerry Bold 9780 akan mulai tersedia melalui berbagai operator di seluruh belahan dunia pada awal November. Belum ada keterangan mengenai kapan RIM akan memasarkannya di Indonesia. Terkait harga, berdasarkan pantauan VIVAnews di beberapa website, Bold 9780 dipatok di kisaran Rp6,2 juta.
Berikut perbandingan BlackBerry Bold 9700 (Onyx), suksesornya BlackBerry Bold 9780, dan BlackBerry Torch 9800:
BlackBerry Bold 9700 (Onyx) | BlackBerry Bold 9780 | BlackBerry Torch 9800 | |
10,9 x 6 x 1,4 cm 122 gram | 11,4 x 6,6 x 1,5 cm 136 gram | 11,1 x 6,2 x 1,4 cm 161 gram | |
TFT, 65K colors | TFT, 65K colors | TFT capacitive touchscreen, 16M colors | |
480 x 360 piksel, 2,4 inci | 480 x 360 piksel, 2,4 inci | 480 x 360 piksel, 3,2 inci | |
256MB (RAM) 256MB (storage internal) microSD up to 16GB (kartu slot) | 512MB (RAM) 256MB (storage internal) microSD up to 32GB (kartu slot) | 512MB (RAM) 512MB (ROM) 4GB (storage internal) microSD up to 32GB (kartu slot) | |
HSDPA, 3.6Mbps Wi-Fi 802.11 b/g, UMA Bluetooth v2.1 microUSB v2.0 | HSDPA, 3.6Mbps Wi-Fi 802.11 b/g, UMA Bluetooth v2.1 microUSB v2.0 | HSDPA, 3.6Mbps Wi-Fi 802.11 b/g/n, UMA Bluetooth v2.1 microUSB v2.0 | |
3,15 MP, 2048 x 1536 piksel autofocus flash LED | 5 MP, 2592 x 1944 piksel auto-focus flash LED | 5 MP, 2592 x 1944 piksel auto-focus flash LED | |
Ada | Ada | Ada | |
BlackBerry OS 5.0 | BlackBerry OS 6.0 | BlackBerry OS 6.0 | |
624 MHz | 624 MHz | 624 MHz | |
HTML | HTML | HTML | |
Tidak ada | Tidak ada | Tidak ada | |
Ada, A-GPS support | Ada, A-GPS support | Ada, A-GPS support | |
Java MIDP 2.0 BlackBerry maps Document editor (Word, Excel, PowerPoint, PDF) Media player MP3/WMA/AAC+ Video player DivX/WMV/XviD/3gp Organizer Voice memo/dial | Java MIDP 2.0 BlackBerry maps Document editor (Word, Excel, PowerPoint, PDF) Media player MP3/WMA/AAC+ Video player DivX/WMV/XviD/3gp Organizer Voice memo/dial | Java MIDP 2.0 Social feeds BlackBerry maps Document viewer (Word, Excel, PowerPoint) Media player MP3/WMA/eAAC+/FlAC/OGG player Video player DivX/XviD/MP4/WMV/H.263/H.264 Organizer Voice memo/dial | |
Li-Ion 1500 mAh hingga 408 jam (standby) hingga 6 jam (waktu bicara) | Li-Ion 1500 mAh hingga 408 jam (standby) hingga 6 jam (waktu bicara) | Li-Ion 1300 mAh hingga 336 jam (standby) hingga 5 jam 40 menit (waktu bicara) |
Ref: VivaNews
Ngumpul diJakarta Juni 2010
<-- 3 Juni 2010, @Jakarta International Air port Soekarno - Hatta, Terminal #3
<-- Ara,Ali baru keluar dari terminal Sok berani dia jalan paling depan ninggalin tante ida...
<-- Sambil nunggu bagasi, jepret dulu diantara papa, mama n om ginting...
^-- Ehhh ada boo lg duet sama mama.
<-- Naaaahhh,, ini keluarganya bang dian n kak lidya, tuh ara ali nempel kayak perangko...
<-- dam, nih tas masukin or ditinggal dimobil orang aja?? uda masukin troli aja bang..(hehehehe...becanda bang die, tas nya aman kok dimasukin kemobil)...
Trussss... kok kak mia, bang fadli, zanta belum nongol2 ya??? oh iya, kan mereka berangkat dari medan selisih 1 jam keberangkatan dengan rombongan papa yang dr pekanbaru...
lagian mereka landing di terminal 2, jadinya jemputannya misah deh,,,,
Jumat, 05 November 2010
CARSURIN Technical Training of Coal Sampling Summary
CARSURIN
Technical Training of Coal Sampling
Summary
Oleh Anzar Harahap
19 October 2010, Novotel Hotel – Palembang
Dengan menggunakan standar metode sebagai berikut :
- ISO 13909 : 12
- ASTM D 2234/D2234 M:2007
- Etc.
Sampling merupakan pengambilan contoh secara acak/random dan teratur sesuai dengan standard yang digunakan dari sejumlah material dalam jumlah besar yang mana contoh material yang diambil mewakili keseluruhan material tersebut, agar dapat kemudian diuji secara kimiawi dan fisik.
Persentase kesalahan pada sampling yaitu :
- 80% Sampling
- 15% Preparasi
- 5% Analisa
Menghindari kesalahan pada sampling maka persyaratan untuk sampling;
- Metode standar harus benar ( ISO, ASTM, JIS, BS, dll )
- Penentuan jumlah Increament harus benar
- Peralatan sampling serta ukuran harus standard
- Penentuan titik lokasi harus benar
- Pengambilan contoh harus benar.
Sampling berdasarkan lokasi, dari kondisi batubara tersebut, smpling dapat diklasifikasikan sbb:
1. Sampling pada singkapan batubara
2. Sampling pada permukaan batubara
3. Sampling pada pengeboran batubara
4. Sampling pada peremukan batubara saat di belt conveyor, atau saat di Truck, stockpile, dll.
Perkiraan yang dapat mempengaruhi pada sampling,
- Kualitas variable à pengambilan per increament
- Banyaknya sample à jarang penyemplingan
- Partikel sample yang diambil dengan ukuran yang tepat
- Metode pengambilan sample
- Lokasi à alasan sampling dititik tersebut
- Parameter analisa
Jumlah selisih dengan menggunakan metode ISO dan ASTM :
ISO
Kondisi batubara | conveyor | Stockpile |
Cleaned | 16 | 32 |
Un-Cleaned | 32 | 64 |
Max 1000 tonnes
ASTM
Kondisi Batubara | Conveyor falling stream |
Cleaned | N = 15 |
Un-Cleaned | N = 35 |
Max 1000 tonnes
a). Perhitungan berdasarkan Time Basis, ASTM Standard
Load Cargo = 5000 MT
speed Convey. Belt = 400 MT/Hour, Top size = 50 mm, jenis batubara kotor,
lokasi Falling stream, cara manual/mechanical sampling
Jumlah increment = 35 5000/1000
= 78 increment
Time basis = (5000 x 60) / (400 x 78)
= 10 menit/incr.
b). Perhitungan berdasarkan Mass Basis, ASTM Standard
Stockpile = 5000 MT, Top size 50 mm, jenis batubara kotor, lokasi Stockpile,
cara manual sampling.
Jumlah increment = 35 5000/1000
= 78 increment
Scoop standard = 0.6 x top size = 0.6 x 50 mm = 3 Kg
Total Gross Sample taken = 3 kg x 78 incr. = 234 Kg
Preparation
Adalah untuk mempersiapkan sejumlah kecil sample dari gross sample yang mewakili bulk kargo barang, yang dipersiapkan bagi keperluan laboratorium untuk pengujian baik fisik maupun kimiawi.
Proses Preparasi Sample
1. Pengeringan : tujuannya untuk penetapan kadar air/menghindari blocking saat penghancuran saat dicrushing
2. Reduksi / Crusher : untuk reduksi ukuran menjadi butir yang lebih kecil dengan mengacu pada metode standar
3. Mencampur : untuk homogenitas sample
4. Mengurangi : untuk reduksi jumlah berat sample dari sejumlah berat lebih. Dimana mengacu pada metode standard.
Parameters of Steam Coal Coality
- Total Moisture
- Proximite Analisis
- Inherent Moisture
- Ash Content
- Volatile Matter
- Fixed Carbon
3. Ultimate Analysis
- Total Sulphur
- Nitrogen
- Hydrogen
- Carbon
- Chlorine
- Oxygen
4. Calorific Value
5. Hardgrove Grindability Index (HGI)
6. Ash Analysis
7. Ash Fusion Temperature
8. Trace Elements
9. Relative Density
10. Form of Sulphur
11. Relative Density
Ash Fusion Temperature
• OKSIDASI
• REDUKSI
- INITIAL DEFORMATION (Deformasi Permulaan)
- SPHERICAL (Pelunakan)
- HEMISPHERICAL (Hemisperis)
- FLUID (Cair)
Stockpile Management
• Storage Management
Storage Management atau pengaturan penyimpanan batubara di stockpile sangat penting dalam stockpile management. Dalam mengatur penyimpanan batubara di stockpile, hal hal yang perlu diperhatikan adalah Desain stockpile dan Sistem penumpukan. Yang perlu diperhatikan adalah sbb:
- Kapasitas penyimpanan batubara
- Banyaknya jenis product yang akan Dipisahkan di stockpile
- Fasilitas dan sistem penumpukan dan Pemuatan
Secara umum desain suatu stockpile batubara adalah sebagai berikut :
– Base stockpile dibuat benar-benar padat dan kuat disesuaikan dengan berat beban yang akan ditopang.
– Permukaan dasar stockpile harus dibuat agak cembung
– Level dasar stockpile harus ditentukan.
– Sekeliling stockpile dibuatkan paritan atau saluran air yang semuanya menuju settling pond
– Di sekeliling stockpile dipasang instalasi spraying.
– Di sekeliling stockpile dibuatkan windshield atau penangkal angin.
– Stockpile dibuat memanjang searah dengan arah angin dominan (Prevailing Wind)
Sistem Penumpukan :
– Sekeliling tumpukan batubara harus dapat diakses oleh unit maintenance seperti Wheel Loader atau Excavator.
– Penumpukan harus memanjang searah dengan prevailing wind (arah angin dominan)
– Setiap penumpukan harus dipastikan ditrimming agar tidak terdapat puncak-puncak kecil diatas tumpukan batubara
– Slope permukaan stockpile yang menghadap ke arah angin harus dilandaikan sudutnya, bila perlu dipadatkan.
• Quality & Quanitity Management
Quality dan Quantity Management adalah proses yang paling penting dalam suatu stockpile management. Karena Quality dan quantity management bersifat terus menerus dan berjalan seiring dengan jalannya perusahaan.
• Blending Management
Dalam suatu blending management, hal yang paling diutamakan adalah:
• Pencampuran kualitas sehingga menghasilkan kualitas batubara hasil campuran sesuai dengan yang ditargetkan.
• Cara Blending atau pencampuran itu sendiri yang harus baik.
• Sebelum Blending dilakukan, yang perlu diperhatikan adalah target kualitas yang harus dicapai dari blending tersebut.
• Hanya satu target parameter yang dapat dicapai dengan tepat dalam suatu blending. Parameter lainnya mengikuti sesuai dengan proporsi blendingnya.
• Diantara parameter kualitas batubara, ada yang bersifat addictive (dapat dikalkulasi secara kuantitatif pada saat blending). Dan ada pula paramter yang bersifat tidak addictive atau tidak dapat dihitung secara kuantitatif berdasarkan proporsi blendingnya.